Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

INSAN HAMBA KEBENDAAN

Manusia pada umumnya hanya hidup bercita-citakan kebendaan yang melimpah ruah minimal senang serba cukup tidak kurang suatu apapun, hal ini wajar karena manusia di bekali dengan hawa dan nafsu akan keduniaan dan juga keakhiratan.

Bagi yang lebih cenderung kepada keduniaan maka ia sampai akhir hayatnya akan senantiasa mengejar, menimbun dan mengumpulkan harta kekayaan untuk kepentingan pribadi dengan melupakan hak-hak orang lain dan hak Allah Swt pada keduniaan tersebut, tanpa kesadaran terhadap kewajiban kepada Allah Swt dan beramal bagi kepentingan masyarakat, maka inilah yang di sebut dengan insan hamba kebendaan.Tiada memandang akan profesi, apakah ia pengusaha, pedagang, bankir, kontraktor, petani, peternak dan lain-lain, jika hidupnya semata-mata hanya bertujuan menumpuk keduniaan, kebendaan atau kekayaan untuk diri sendiri tanpa mengetahui hak orang lain dan hak Allah Swt terhadap apa yang di burunya tersebut apalagi dengan menghalalkan segala cara, mencurahkan pikiran sepenuhnya untuk kelancaran tersebut, maka inilah yang di sebut dengan insan hamba kebendaan.

Jiwa dan fikirannya penuh dengan khayalan yang membubung, kadangkala di ganggu oleh rasa khawatir dengan tersendatnya penerimaan keuntungannya, sepi pasar-pasar kelancaran perdagangan, mengumpat cuaca ciptaan Allah Swt sehubungan usahanya, terputus hubungan relasi dan persoalan lainnya yang mengganggu usahanya, makan tak enak, tidur tak nyenyak sifat pemarah, pembengis dan lain-lain, manusia yang bersifat begini tiada akan pernah puas dan senantiasa merasa kurang.

Inilah mereka orang-orang yang memperhambakan dirinya kepada kebendaan seperti yang telah di ilustrasikan di atas adalah orang-orang yang lupa akan tujuan hidup sebenarnya, karena seluruh jiwa dan fikirannya di curahkan hanya kepada kehidupan yang sekuler, mereka tak mau mengenal masjid, mushalla, surau dan majelis keagamaan lainnya, takkan tergerak hatinya jika mendengar suara adzan, mendengar alunan bacaan Al-Qur’an sehingga lupa terhadap tuhannya yang telah memberikan rezeki dan kelancaran kehidupan dunianya yang berupa kenikmatan baginya, bakhil atau kikir semakin tebal di hatinya, tangan semakin pelit untuk bershadaqah, infaq dan wakaf apalagi untuk beramal shalih, namun tenggelam pada kesibukan keduniaannya, inilah insan hamba kebendaan.

Sesungguhnya mereka ini hidup dalam kegelapan dan kesilapan, karena sinar illahi dalam jiwa telah padam tak menyala, mereka mencari dan terus menerus mencari keduniaan, karena dalam hati tak ada rasa puas, kendatipun harta bertumpuk dan benda melimpah, masih saja merasa kurang dan tidak cukup, sebab hawa dan nafsu tamak, rakus dan serakah yang mendominasi jiwa dan fikirannya.

Allah Swt berfirman,”Di jadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang di ingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang, itulah kesenangan hidup dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik.”(Q.S Ali Imran Ayat : 41). “Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (Q.S Ali Imran Ayat : 185).

Terhadap manusia hamba kebendaan yang hanya menuntut kesenangan hidup di dunia dan perhiasannya, kesenangan hidup di dunia dan tidak mengingat akan kehidupan kelak di akhirat, hal ini di tegaskan Allah Swt yang berbunyi,”Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan di rugikan.” Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, itu yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang mereka kerjakan.” (Q.S Huud Ayat : 15-16).

Posting Komentar untuk "INSAN HAMBA KEBENDAAN"