Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

TELADANILAH RASULULLAH SAW

“Ulama adalah kepercayaan para Nabi dan Rasul, dan bila kau temukan mereka telah percaya dan dekat pada penguasa, maka curigailah ketaqwaan mereka.” (H.R Bukhari dan Muslim-Muttafaqun 'Alaihi). Maka berhati-hatilah dgn ulama-ulama yg sedemikian, karena mereka ini bukanlah panutan bagi keagamaan yang layak sebagaimana di katakan Rasulullah Saw di atas.

“Sesungguhnya Allah membenci seseorang yg meminta-minta kepada orang lain berkenaan dengan kebutuhannya, dan menyukai jika ia meminta hanya kepada-Nya, sesungguhnya Ia suka untuk di minta setiap yg dimiliki-Nya.” (H.R Bukhari dan Muslim-Muttafaqun 'Alaihi).
Peringatan ini termasuk kepada para ulama-ulama yg meminta-minta kepada penguasa, walaupun mereka itu dgn dalih utk keperluan ibadah, karena di sini terdapat niatnya bukan karena Allah Swt dan terkesan hanya ingin bermegah-megah melaksanakan ibadah, namun mintalah kepada Allah Swt atas kesehatan dan rezeki yg baik sebagai sarana utk mengadi pada-Nya, jika Dia berkenan memberikan Hidayah-Nya, maka Ia akan memberikannya, bukanlah kepada sesama makhluk.

Punyailah rasa malu dalam melaksanakan ibadah, Rasulullah Saw telah mencontohkan kesederhanaan dalam pelaksanaan beramal ibadah dgn hanya beralaskan tikar kering yg kusam, yg mana hal ini menandakan sifat beliau yg tawaddu' dan rendah diri terhadap Allah Swt, padahal kunci kekayaan dunia telah di tawarkan kepada beliau, namun beliau tetap dalam kesederhanaan saja, beliau beribadah tidaklah dalam suasana yg mewah, tidak berkarpet mahal, tidak berjubah mahal, tidak dgn gedung yg mewah dan lain sebagainya, walaupun sebetulnya beliau di anugerahkan kekayaan yg melebihi daripada kekayaannya Nabi Sulaiman As, namun beliau tiada mau menerimanya, lihat dan fahami Riwayat ini : Aisyah Ra, bahwasanya Rasulullah Saw sama sekali tidak pernah merasakan perutnya kenyang dan tidak pernah mengadu atau mengeluh kepada seseorangpun, walaupun berada dalam keadaan lapar sepanjang malamnya, namun tidak menghalangi puasa di waktu siangnya, padahal seandainya Rasulullah Saw mau menghendaki, tentu beliau meminta kepada Allah semua yang terkandung di atas bumi ini, dan aku pernah menangis kasihan melihat apa yg ada pada diri Rasulullah Saw dan aku memegang atau mengusap perutnya yg sedang merasakan lapar dan aku berkata : " Seandainya engkau mau, pasti engkau mampu mendapatkan dari dunia ini yg membuat engkau selalu kenyang." Maka Rasulullah Saw berkata : " Wahai Aisyah apa artinya dunia ini, saudara-saudaraku para Rasul Ulul Azam/para Rasul terdahulu mereka sabar mengalami keadaan yg lebih berat dariku, mereka datang berjalan dgn tenang apa adanya dan meninggal mendapat kemuliaan disisi Allah dan pahala yg banyak, sungguh aku malu jika aku bersenang-senang dalam kehidupanku, akan di kurangkan tempatku disisi Allah tidak bersama mereka, tidak ada yg lebih aku sukai kecuali berkumpul dengan saudara-saudaraku para Rasul ". 


Demikian kata-kata Rasulullah Saw kepadaku, dan sebulan setelah itu Rasulullah Saw wafat, NAH !!!!, kenapa pula umat manusia biasa justru malah melakukan yg sebaliknya, jika tiada dapat bermewah-mewahan kala beribadah, maka ketaatannya akan berkurang, tidakklah mesti beramal ibadah itu dengan menggunakan karpet beludru dan lain sebagainya, tapi senantiasalah menerima apa adanya dari pemberian Allah Swt rezeki baginya, janganlah paksakan utk meminta-minta kepada sesama makhluk dgn dalih kegunaan utk kemudahan pelaksanaan ibadah, karena di sini terlihat niatnya adalah bermewah-mewahan saat beribadah, ada ulama yg sedemikian hindarilah menjadikan dia sebagai panutan agamamu....

Posting Komentar untuk "TELADANILAH RASULULLAH SAW"