Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

Pengertian Rabithah Dalam Beribadah

Rabithah adalah mengaitkan perjalanan ruhaniyah dengan Mursyid atau Guru yang membimbing anda. Rabithah biasanya menjadi tradisi para sufi ketika awal menempuh perjalanan ibadah menuju kepada Allah Swt, bisa melalui Tawassul ketika berdo'a, atau menghadiahkan sesuatu bacaan ayat - ayat Qur'an kepada mereka, umpamanya Surah Fatiha, namun cara berRabithah juga ada aturannya sesuai dengan petunjuk syari'at, dalam pelaksanaan Rabithah, seorang murid hendaknya tidak membayang - bayangkan wajah atau gambar (foto) sang Guru atau sang Mursyid. tapi orientasinya hanya kepada Wajhullah (wajah) Allah Swt saja. Sebagaimana dalam Al-Qur’an disebutkan, "Pa'ainama tawwallu passama wajhullah", Artinya : “Kemana pun engkau menghadap, di sanalah Wajah Allah Swt”.
Bukan dalam pengertiannya adalah wajah makhluk Allah Swt, wajah guru ataupun mursyid, karena hal ini sama dengan syirik, jika sang murid terbiasa dengan hal ini, sama saja dengan menanamkan bibit syirik khafi (tersembunyi/halus) dalam hati seorang hamba/murid, na'uzubillahi minzalik...dan juga tiadalah dia dapat mengerti akan ke-ESA-an Allah Swt, sementara ibadah seharusnya hanya tertuju kepadaNYA.

Dalam Rabithah di sebutkan mengenai At-Tasyawwur Bisshurotisy arti lain dari Syirik Khafi, yang artinya membayangkan gambar atau sosok guru, yang di maksud di sini bahwa sesungguhnya bukanlah seseorang membayangkan wajah syeikh/mursyid, namun ketika anda suluk/berdzikir/bertawajjuh, tiba - tiba melintas dengan tanpa anda kehendaki wajah guru, ini sudah keliru dan itulah yang di sebut salah lintasan, yang artinya di sisipkan oleh syetan lintasan tersebut agar manusia hancur lebur ibadahnya dalam kesyirikan yang tersembunyi, jika terjadi hal ini, maka berusahalah menafikan sosok Mursyid atau Syeikh atau lintasan ini, sebab jika anda ada terlintas atau bahkan menyengaja membayangkan wajah guru anda, lalu nyawa di cabut oleh Allah Swt ketika itu, apakah anda tergolong Husnul Khatimah atau Su’ul Khatimah?, sebab di akhir hayat anda bukan Allah Swt yang terbayang dalam ingatan anda, tetapi wajah makhluk Allah Swt, yaitu guru atau mursyid anda, nah, renungkanlah hai saudara - saudaraku!

Alam Malakut adalah tahap atau derajat ruhaniyah yang di gambarkan sebagai alam atau wilayah kebajikan hakiki atau sejatinya rasa jiwa, di sanalah dunia Ruh hanya (Mahhabbah) merindukan dan menghendaki Allah Swt semata (tanzihil wakil), dan di sanalah Alam Malakut itu menjadi taman jiwa yang hakiki dan abadi, dengan keindahan Asma’ dan sifatNYA yang terpantul dalam hamparan Ruh kekasih Allah Swt, sedangkan Alam Jabarut adalah Alam Illahi yang menjadi hamparan ma’rifatullah, di mana seluruh elemen/unsur (anasir) satu dalam satu dan banyak dalam banyak, maka menjelma dalam penyucian tasbih kepada Allah Swt semata dalam arti tajalli af'al (perbuatan) Allah Swt, ini tahap awal.

Ingatlah!, Kita harus menjaga ibadah agar jangan memasuki cara - cara yang membawa kepada kesyirikan, sebab segala daya dan upaya dalam mencapai tingkat kusyu' dan keikhlasan hanyalah kehendak Allah Swt jua, bukanlah kehendak kita yang di kedepankan atau juga di paksa - paksakan, semoga hal ini dapat membantu saudara - saudara dalam melaksanakan ibadah kepada Allah Swt

7 komentar untuk "Pengertian Rabithah Dalam Beribadah"

  1. bagaimana dengan kisah seorang murid yg ditanya oleh malaikat tentang siapa tuhan, nabi n kitabnya, lalu seorang itu menjawab nama gurunya.

    lalu dipanggik guru tersebut(seorang wali) . guru ini berkata "bila engkau(malaikat) berani menyentuh muridku, maka sama saja kau menyentuh rosulullah, bila kau menyentuh rosulullah maka sama saja kau menyentuh allah. sehingga seorang itupun tdak dihisab karena atas kecintaannya terhadap gurnya, yg selalu membayanginya.


    mencintai guru yg jelas sanadnya kepada rosulullah sama dengan mencintai rosulullah n sama dngan mencintai allah,

    sebab jiwa kita sangatlah kotor untuk bisa hadir dalam hadapan allah, maka dengan melalui perantara wali allah(guru) kita mampu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga...InsyaAllah kita sekalian di berkahi Allah, terimakasih atas kunjungannya.

      Hapus
    2. Mohon maaf bang boleh minta dapat referensi nya dimana atau kitabnya🙏

      Hapus
    3. Kalau yang saudara Ahmad Salama maksudkan pada ulasan komentar saudara M Wahyu Setiawan Al Bistami di atas, kami juga tidak dan atau belum mengetahui referensi-nya atau terdapat di kitab mana, namun cerita itu sepertinya termasuk pada kategori atau tentang pembelajaran tawassul ala tasawuf, memang cara-cara penyampaian guru-guru tasawuf saling berbeda satu sama lain, namun intinya tetap sama dan satu tujuan, kami dapat menangkap apa yang di maksudkan oleh saudara M Wahyu Setiawan Al Bistami di atas, tinggal cara penerapannya (ber-tawassul itu) tergantung pada personal masing-masing dalam penerapannya.

      Hapus
  2. Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh,maaf saya bukan ustadz ataupun kiyai,bacaan di atas menjelaskan ketika kita berdzikir hendak lah kita membayangkan wajah ALLOH,bukan guru kita,sya teringat ketika Nabi Musa AS ingin sekali melihat wajah ALLOH itu seperti apa,Maka ALLOH.menyuruh Nabi Musa AS untuk menatap gunung,kemudian apa yg terjadi,ketika NAbi Musa AS menatap gunung,gunung itu pun hancur ber keping,keping,dari riwayat tersebut jelaslah bahwa tiada satupun manusia di dunia ini yg dapat melihat/membayangkan wajah ALLOH itu seperti apa,yg dapat kita lihat hanyalah sifat dari ALLOH itu sendiri,lalu bagaimana bisa kita berzikir dengan membayangkan wajah ALLOH?

    BalasHapus

Terimakasih atas kunjungan anda...