Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

Iman: Asas Kesempurnaan Jiwa

Iman dan makrifat adalah asas kesempurnaan jiwa dan suatu pergerakan menuju qurb dengan Allah, sebelum bergerak, tujuan dan maksud pergerakan seorang salik tujuan harus jelas dan ia pun harus mengetahui akan ke manakah ia pergi dan jalan apakah yang ia pilih.

Bila dua hal ini tidak terpenuhi maka ia tidak akan sampai pada tujuan, Iman kepada Allah akan mengarahkan pergerakan dan pencarian manusia, serta akan menerangi tujuannya, orang yang tidak punya iman, dalam perjalanannya ia tidak akan bisa melewati sirath al-mustaqim.


Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman, “Dan sesungguhnya orang orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat benar-benar menyimpang dari jalan (yang lurus).” (Q.S. Al-Mu‘minun : 74). Firman Allah, “( Tidak), tetapi orang-orang yang tidak mengimani negeri akhirat berada dalam siksaan dan kesesatan yang jauh.”

Seorang kafir yang tidak mengimani keberadaan Allah dan hari akhirat berarti telah keluar dari alam kesempurnaan, ketika ia hanya membatasi dirinya pada hal-hal material dan sekedar memenuhi hasrat-hasrat hewaniahnya, maka tujuan dan maksud pergerakannya tiada lain hanyalah dunia materi, ia berada di luar jalur yang bisa mendekatkan dirinya kepada Tuhan, jalur kesempurnaan.

Arah pergerakannya adalah dunia dan ia akan semakin jauh dari jalan lurus (sirath al-mustaqim) keluhuran manusia, orang kafir yang berbuat baik pun, kebaikannya tidak akan bisa menyempurnakan jiwa dan mendekatkan dirinya kepada Allah, sebab, ia berbuat demikian bukan karena Allah (lillah) dan tidak bermaksud mendekatkan diri kepada-Nya, sehingga dengan qurb itu ia akan beruntung, akan tetapi ia berbuat baik karena dunia dan hasilnya yang akan ia lihat juga dunia dan di hari akhirat nanti perbuatan baiknya tidak akan membawa hasil bagi dirinya.

Allah berfirman, “Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amal amal mereka adalah seperti debu yang di tiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang, mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia), yang demikian itu itu adalah kesesatan yang jauh.” (Q.S. lbrahim : 18).

Dengan demikian, iman merupakan asas dari semua tindakan dan akan memberi pahala kepada manusia, jika jiwa seorang mukmin di sarati dengan iman dan kalimat tauhid, niscaya ia akan tercerahkan dan naik menuju Allah, sudah tentu, amal shaleh juga akan membantu dalam langkah mi'raj-nya.

Al-Quran menyatakan, “Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah segala kemuliaan semuanya. Kepada-Nya-lah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang shaleh di naikkan-Nya.” (Q.S. Fathir : 10).

Amal shaleh akan melambungkan jiwa manusia dan mengantarkannya pada kedekatan dengan Allah, dengan amal shaleh, hidup seseorang menjadi baik dan indah, akan tetapi, untuk menuju ke arah sana, amal shaleh memprasyaratkan adanya keimanan, karena, jiwa yang tidak memiliki iman adalah kegelapan semata dan tidak punya kelayakan hidup yang baik dan kedekatan dengan-Nya.

Allah berfirman, “Barangsiapa yang beramal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan, dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya Kami akan berikan kepadanya kehidupan yang baik.” (Q.S. An-Nahl : 97).
Oleh karena itu, langkah pertama yang harus di lakukan seorang pesuluk (salik) adalah memperkokoh keimanannya, karena semakin kokoh iman seseorang, niscaya kesempurnaannya semakin naik ke derajat yang lebih tinggi.

Allah berfirman, “Allah akan meninggikan orang-orang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan dengan beberapa derajat...” (Q.S. Al-Mujadilah : 11).

Posting Komentar untuk "Iman: Asas Kesempurnaan Jiwa"