Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

Al-Qur'an Adalah Obat Jasmani Dan Rohani

Allah berfirman dalam Al-Qur‘an Al-Karim Surat Al-Isra‘ ayat 17/82-84, “Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia dan membelakang dengan sikap yang sombong dan apabila dia di timpa kesusahan niscaya dia berputus asa.”

Ayat 82 di atas menunjukkan bahwa di dalam Al-Qur‘an terdapat sesuatu yang dapat menjadi penawar (obat) dan rahmat bagi orang yang beriman, namun bagi orang-orang yang zalim, Al-Qur‘an itu hanya menambah kerugian belaka. Siapakah yang di maksud orang yang zalim tersebut…? Ayat selanjutnya menyatakan, yaitu orang-orang yang : “Apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya mereka berpaling dan membelakang dengan sikap yang sombong dan apabila dia di timpa kesusahan niscaya dia berputus asa.” (Q.S.17/83).

Ayat-ayat di atas menegaskan dengan jelas, bahwa Al-Qur‘an tidak hanya untuk mengobati jasmani manusia saja tetapi yang paling utama adalah ruhani dan kesadarannya.

Terhadap orang yang zalim, yaitu orang-orang yang pola pikirnya tidak sehat karena di hatinya ada penyakit hasud kepada orang lain yang mendapatkan kenikmatan dari Allah dan mudah putus asa apabila mendapatkan musibah.

Kepada orang tersebut Al-Qur‘an itu bahkan hanya akan menambah kerugian belaka, apabila ayat tersebut di kaitkan dengan hadits Rasulullah Saw di bawah ini : Di riwayatkan dari Abu Said Al-Khudri Ra, ia berkata: Sesungguhnya beberapa orang dari kalangan Sahabat Rasulullah Saw sedang berada dalam perjalanan. Mereka pergi ke salah sebuah kampung Arab dan mereka berharap agar boleh menjadi tamu kepada penduduk kampung tersebut, namun ternyata penduduk kampung itu tidak mau menerima mereka. Tetapi ada yang bertanya : "Apakah ada di antara kamu yang bisa menjampi? Karena ketua atau penghulu kampung kami terkena sengat. Salah seorang dari para Sahabat menjawab : "Ya, ada. Lalu beliau menemui ketua kampung tersebut dan menjampinya dengan Surah Al-Fatihah.

Kemudian ketua kampung tersebut sembuh, maka Sahabat tersebut di beri beberapa ekor kambing. Beliau tidak mau menerimanya dan mengajukan syarat : "Aku akan menyampaikannya kepada Nabi Saw, beliau pun pulang menemui Nabi Saw dan menyatakan pengalaman tersebut. Beliau berkata : "Ya Rasulullah! Demi Allah, aku hanya menjampi dengan surah Al-Fatihah. Mendengar kata-kata itu, Rasulullah Saw tersenyum dan bersabda : "Tahukah engkau, bahwa Al-Fatihah itu memang merupakan jampi (Ruqyah). Kemudian baginda bersabda lagi : "Ambillah pemberian mereka dan pastikan aku mendapatkan bagian bersama kamu.

Dengan itu kita dapat mengambil kesimpulan bahwa di dalam Al-Qur‘an Al-Karim terdapat dua kemanfaatan bagi manusia, yaitu kemanfaatan batin dan kemanfaatan lahir. Kemanfaatan batin sebagai ilmu pengetahuan dan hidayah, maka hanya kepada orang-orang yang beriman saja Al-Qur‘an dapat menjadi penawar (obat), rahmat dan juga petunjuk (hidayah) sebagaimana yang telah di tegaskan Allah dengan firman-Nya yang lain : Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rizqi yang Kami anugerahkan kepada mereka." (Q.S. Al-Baqarah : 2/2-3).

Namun bagi orang-orang yang berbuat zalim atau orang-orang yang pola pikirnya tidak sehat karena di dalam hatinya ada penyakit hasud dan putus asa, Al-Qur‘an Al-Karim itu tidak akan membawa kemanfaatan apa-apa kecuali hanya menambah kerugian belaka.

Adapun kemanfaatan yang lahir, yaitu sebagai jampi atau ruqyah, ketika Al-Qur‘an (Surat Al-Fatihah), di bacakan kepada orang yang jasmaninya sedang sakit, dengan izin Allah orang tersebut menjadi sembuh.

Jadi, di dalam memahami ayat-ayat Al-Qur‘an Al-Karim seharusnya orang tidak hanya melihat aspek yang lahir saja, tetapi juga yang batin, hal itu karena Al-Qur‘an di turunkan di dunia bukan hanya untuk menyembuhkan jasmani manusia saja tetapi yang lebih penting adalah ruhaninya, artinya untuk keselamatan hidup umat manusia baik di dunia maupun di akhirat.

Apabila orientasi orang dalam memandang Al-Qur‘an Al-Karim hanya terbatas pada aspek yang lahir saja, hanya untuk menyembuhkan penyakit manusia yang lahir saja bukan penyakit yang batin sebagaimana pelaksanaan “Ruqyah” yang sekarang sedang marak di mana-mana, maka jadilah akhir-akhir ini kita lihat di sana-sini banyak bermuculan orang menjual dan menawarkan rekaman wahyu Ilahi yang suci dan mulia itu dengan pola dagang seperti tukang dagang obat di pinggir jalan, yakni dengan melaksanakan atraksi sulap terlebih dahulu baru kemudian menjual obatnya.

Mereka bahkan berdagang dengan pola penawaran marketing biaya tinggi melalui promosi yang di muat di halaman-halamam depan majalah-majalah yang bersifat islami…?. Seperti paranormal menawarkan jasa-jasa perdukunan di majalah-majalah perdukunan yang telah mentradisi selama ini.

Gejala apakah gerangan yang sedang terjadi ……? Bukankah model seperti itu justru melecehkan ayat-ayat yang suci? Karena ayat-ayat itu di jual hanya untuk memenuhi keuntungan pribadi dan golongan….?

Itulah yang di maksud menjual ayat-ayat Allah dengan harga yang murah yang terlarang oleh Al-Qur‘an itu sendiri…..? sebagaimana yang telah di tegaskan Allah dengan firman-Nya : “Dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah dan hanya kepada Akulah kamu harus bertaqwa.” (Q.S. Al-Baqarah : 2/41).

Semoga kita selalu mendapatkan hidayah dan perlindungan Allah dari kesalahan fatal yang tidak kita sadari, sehingga dapat menghancurkan diri sendiri serta umat manusia secara keseluruhan.

Posting Komentar untuk "Al-Qur'an Adalah Obat Jasmani Dan Rohani"