Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

PENAFSIRAN ISRA' MI'RAJ

Peristiwa Isra’ Miraj telah menimbulkan berbagai penafsiran, sampai dengan saat ini, perbedaan penafsiran mengenai hal ini terjadi, di sebabkan oleh perbedaan dalil masing-masing dan terutama berasal dari perbedaan persepsi dan pemahaman mereka terhadap ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis-hadis, yang dalam hal ini mengenai Isra' Mi'raj.

Dalil-dalil yang kuat yang berlawanan pun lalu di takwil dengan hujjah atau argumentasi masing-masing secara aqli. 


Ada 3 perbedaan pendapat mengenai hal ini yaitu :

1. Pendapat yang mengatakan, bahwa Rasulullah Saw berIsra'-Mi'raj hanya dengan roh beliau saja, sayyidatina Aisyah Ra misalnya, berkata : "Demi Allah, jasad Rasulullah Saw tidak meninggalkan tempat, tapi beliau di naikkan dengan rohnya (saja). Sementara Al-Hasan mengatakan : "Pengalaman Isra' Mi‘raj itu terjadi waktu tidur, merupakan mimpi Rasulullah Saw."

2. Kebanyakan ulama salaf dan khalaf berpendapat, peristiwa besar itu di alami Rasulullah Saw dengan roh dan jasad beliau.

3. Ada pula kelompok yang berpendapat, bahwa Isra' Nabi Saw dengan jasad beliau dan roh (berdasarkan firman Allah di awal Surah Al-Israa), sedangkan Mi'rajnya dengan roh saja.

Seperti biasa, perbedaan itu semua terjadi di sebabkan oleh perbedaan dalil masing-masing dan terutama berasal dari perbedaan persepsi dan pemahaman mereka terhadap ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis-hadis, yang dalam hal ini mengenai Isra‘ Mi'raj.

Dan dalil-dalil yang kuat yang berlawanan pun lalu di takwil dengan hujjah atau argumentasi masing-masing secara aqli.


Pendapat pertama (a), misalnya mengatakan bahwa dalam hadis-hadis tentang peristiwa Isra' Mi'raj itu ada di sebut-sebut mengenai malaikat Jibril dan Mikail yang membelah dada Rasulullah Saw, sebelum di Isra'-Mi'rajkan, lalu isi dada di cuci dengan air Zamzam, kemudian di isi dengan sifat-sifat al-hilm (santun), ilmu dan hikmah.

Nah, hal ini memperkuat bahwa peristiwa itu hanya di alami Rasulullah Saw dengan rohnya saja, Jibril As dan Mikail As yang malaikat membedah jisim Nabi Saw, membersihkan memakai air Zam-zam dan isi dada beliau dengan al-hilm, ilmu dan hikmah? Itu semua hanya bisa di bayangkan terjadi secara ruh atau mimpi saja tidak dengan jasad.

Pendapat kedua (b), mereka yang berpendapat, bahwa peristiwa itu di alami Nabi Saw dengan roh dan jasad, di samping berdalil dengan beberapa hadis Isra' Mi‘raj yang sudah populer itu, mengatakan bahwa kata "abdihi" dalam awal surah Al-Israa, itu merupakah penegasan, bahwa Nabi Saw di Isra'kan dengan roh dan jasad, di samping itu, seandainya peristiwa itu hanya di alami Nabi Saw dengan roh beliau saja, atau hanya terjadi dalam mimpi beliau saja, lalu apa anehnya?

Orang kebanyakan pun bisa bermimpi yang mungkin lebih tidak masuk akal lagi, padahal seperti di ketahui, peristiwa Isra' Mi'raj itu ketika di ceritakan oleh Nabi Saw banyak yang menertawakannya tidak percaya, bahkan tidak sedikit orang-orang Islam sendiri yang menjadi murtad mendengarnya, seandainya itu hanya mimpi, tentu tidak terjadi reaksi yang begitu menggemparkan

Posting Komentar untuk "PENAFSIRAN ISRA' MI'RAJ"