Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

KHAUF (TAKUT)

Khauf (takut) merupakan tempat persinggahan yang amat penting dan paling bermanfaat bagi hati dan ini merupakan keharusan bagi setiap orang, Allah berfirman : "Karena itu janganlah kalian takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kalian benar-benar orang yang beriman." (Q.S. Ali Imran : 175).

Allah memuji orang-orang yang takut di dalam Kitab-Nya dan menyanjung mereka, "Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (adzab) Rabb mereka dan orang-orang yang beriman terhadap ayat-ayat Rabb mereka dan orang-orang yang tidak mempersekutukan de-ngan Rabb mereka (sesuatu apa pun), dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb mereka, mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya." (Q.S. Al-Mukminun : 57-61).

Ahmad dan At-Tirmidzy meriwayatkan dari Aisyah Ra, dia pernah berkata, "Aku pernah bertanya, "Wahai Rasulullah, tentang firman Allah, 'Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut', apakah dia itu orang yang berzina, minum khamr dan mencuri?" Beliau menjawab, "Bukan wahai putri Ash-Shiddiq, tetapi dia orang yang puasa, shalat dan mengeluarkan shadaqah, sedang dia takut amalnya tidak diterima."

Al-Hasan berkata, "Demi Allah, mereka itu adalah orang-orang yang melakukan berbagai macam ketaatan dan berusaha untuk itu, sedang mereka takut amalnya tertolak. Sesungguhnya orang Mukmin itu menghimpun kebajikan dan ketakutan, sedangkan orang munafik menghimpun kejahatan dan rasa aman."

Kata khauf tidak jauh maknanya dengan kata wajal, khasyyah, rahbah, haibah, sekalipun mungkin ada sedikit perbedaan pada perincian atau penyertaannya, ada yang berpendapat, khauf merupakan kegundahan hati dan gerakannya karena ingat sesuatu yang ditakuti. Ada pula yang berpendapat, khauf adalah upaya hati untuk menghindar dari datangnya sesuatu yang tidak disukainya, saat ia merasakannya, sedangkan khasyyah lebih khusus daripada khauf.

Khasyyah adalah milik orang-orang yang memiliki pengetahuan tentang Allah. Firman-Nya : "Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hambaNya, hanyalah orang-orang yang berilmu." (Q.S. Fathir : 28).

Khasyyah merupakan khauf yang disertai ma'rifat, maka dari itu Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda : "Sesungguhnya aku adalah orang yang paling bertakwa kepada Allah di antara kalian, dan aku adalah orang yang paling takut kepada-Nya di antara kalian." Sedangkan rahbah mencari peluang untuk lari dari sesuatu yang tidak disukai, kebalikannya raghbah, yaitu gerakan hati untuk mencari sesuatu yang di inginkan.

Wajal artinya hati yang menggigil dan bergetar karena mengingat orang yang ditakuti kekuasaan dan hukumannya atau saat melihatnya.

Haibah artinya ketakutan yang disertai pengagungan dan penghormatan, yang biasanya juga disertai rasa cinta, karena penghormatan merupakan pengagungan yang disertai rasa cinta.

Khauf merupakan sifat orang-orang Mukmin secara umum, khasyyah merupakan sifat orang-orang yang berilmu dan memiliki ma'rifat, haibah merupakan sifat orang-orang yang mencintai, sedangkan ijlal merupakan sifat orang-orang mendekatkan diri.

Seberapa banyak ilmu dan ma'rifat yang dimiliki, maka sebanyak itu pula khauf dan khasyyahnya, sebagaimana yang disabdakan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam : "Sesungguhnya aku adalah orang yang paling mengetahui Allah di antara kalian dan aku adalah orang yang paling takut kepada-Nya di antara kalian."

Beliau juga bersabda : "Sekiranya kalian mengetahui apa yang kuketahui, tentu kalian sedikit tertawa, banyak menangis, tidak bercumbu dengan istri di atas tempat tidur dan kalian akan keluar ke atas bukit untuk memohon pertolongan kepada Allah."

Orang yang mempunyai sifat khauf lebih suka melarikan diri atau menahan diri, sedangkan orang yang memiliki sifat khasyyah lebih suka berlindung kepada ilmu, perumpamaan di antara keduanya seperti orang yang sama sekali tidak mengerti ilmu kedokteran dan seorang dokter yang andal.

Orang yang pertama mengandalkan pertahanan dan upaya melarikan diri, sedangkan orang yang kedua mengandalkan ilmu dan pengetahuannya tentang penyakit dan obat. Abu Hafsh berkata : "Khauf merupakan cemeti Allah untuk menggiring orang-orang yang meninggalkan pintu-Nya. Khauf juga merupakan pelita di dalam hati, yang dengannya dia bisa melihat kebaikan dan keburukan, setiap orang yang engkau takuti, tentu engkau hindari, kecuali Allah Azza wa jalla.

Orang yang takut, lari dari Rabb-nya namun juga menuju Rabb-nya." Khauf bukan merupakan sasaran inti, tetapi merupakan sasaran bagi selainnya, karena ia hanya merupakan sasaran perantara, maka khauf akan hilang jika apa yang ditakuti juga tidak ada, karena itu para penghuni syurga tidak lagi takut dan bersedih hati.

Khauf berhubungan dengan perbuatan dan cinta berhubungan dengan dzat serta sifat, karena itu cinta orang-orang Mukmin kepada Rabb semakfn berlipat ganda jika mereka sudah masuk syurga dan mereka tidak lagi merasa takut, sehingga kedudukan cinta lebih tinggi daripada kedudukan khauf.

Khauf yang terpuji dan benar adalah yang menjadi penghalang antara pelakunya dan hal-hal yang diharamkan Allah, jika hal ini dilanggar, maka rasa putus asa membuatnya merasa takut, Abu Utsman berkata, "Khauf yang benar ialah menghindari dosa secara lahir dan batin."

Posting Komentar untuk "KHAUF (TAKUT)"