Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

ISYFAQ (RASA TAKUT)

Isyfaq

Di antara tempat persinggahan iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in adalah isyfaq, Allah berfirman : "(Yaitu) orang-orang yang takut akan adzab) Rabb mereka, sedang mereka tidak melihat-Nya dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari kiamat." (Q.S Al-Anbiya' : 49).
"Dan sebagian mereka menghadap kepada sebagian yang lain saling tanya-menanya. Mereka berkata, Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami, merasa takut (akan adzab), maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari adzab neraka." (Q.S. Ath-Thur : 25-27).

Isyfaq artinya rasa takut yang amat lembut terhadap orang yang di takutinya, perbandingannya dengan rasa takut seperti rasa belas kasihan dengan kasih sayang, jadi ini merupakan kasih sayang yang amat lembut, karenanya pengarang Manazilus-Sa'irin berkata, "Isyfaq adalah kewaspadaan secara terus-menerus yang disertai rasa sayang.

Ada tiga derajat isyfaq, yaitu :

1. Isyfaq terhadap jiwa kalau-kalau beralih ke pengingkaran atau mengikuti jalan nafsu dan kedurhakaan serta pengingkaran ubudiyah, sedangkan isyfaq terhadap amal ialah kalau-kalau amal itu sia-sia, artinya takut kalau-kalau amalnya itu seperti yang di firmankan Allah : "Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan." (Q.S. Al-Furqan : 23).

Amal yang di ibaratkan debu yang beterbangan itu adalah amal-amal yang di maksudkan untuk selain Allah, tidak menurut perintah-Nya dan Sunnah Rasul-Nya, rasa takut ini juga berlaku untuk amal-amal yang akan datang, kalau-kalau dia meninggalkannya atau karena kedurhakaan yang di lakukannya, sehingga amal-amal itu menjadi hilang, hingga keadaannya seperti yang di firmankan Allah : "Apakah ada salah seorang di antara kalian yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dalam kebun itu dia mempunyai segala macam buah-buahan," (Q.S. Al-Baqarah : 266).

Umar bin Al-Khaththab bertanya kepada para shahabat, "Kepada siapakah ayat ini diturunkan?" Mereka menjawab, "Allahlah yang lebih mengetahuinya." Mendengar jawaban mereka ini, Umar marah, lalu dia berkata, "Katakan saja, kami tahu atau kami tidak tahu." Ibnu Abbas berkata, "Wahai Amirul-Mukminin, aku mempunyai selintas pengertian tentang ayat ini." Umar menyahut, "Wahai anak saudaraku, katakanlah, dan janganlah engkau terlalu merendah diri." Ibnu Abbas berkata, "Ayat ini merupakan perumpamaan tentang suatu amal." "Amal macam apa?" tanya Umar. Ibnu Abbas menjawab, "Tentang seseorang yang kaya raya dan juga rajin melakukan ketaatan kepada Allah, lalu Allah mengutus syetan kepadanya dan dia pun melakukan kedurhakaan, sehingga menenggelamkan semua amalnya."

2. Isyfaq terhadap waktu kalau-kalau ia ternodai perpisahan. Dengan kata lain, seseorang mewaspadai waktunya agar tidak tercampuri sesuatu yang bisa memisahkan kebersamaannya dengan Allah, sedangkan isyfaq terhadap hati, kalau-kalau ia terisi penghalang, entah berupa syubhat, syahwat atau sebab apa pun yang menghambat perjalanan.

3. Isyfaq yang menjaga usaha seorang hamba dari ujub, menahannya agar tidak memusuhi akhlak dan membawanya agar menjaga kesungguhannya, yang pertama berkaitan dengan amal, yang kedua berkaitan dengan akhlak dan yang ketiga berkaitan dengan kehendak.

Pada masing-masing bagian ini ada sesuatu yang bisa merusaknya, 'ujub merusak amal, merasa takut terhadap usahanya yang bisa di rusak 'ujub ini dapat menjaga usaha tersebut. Memusuhi akhlak merupakan perusak akhlak.

Merasa takut terhadap akhlak yang bisa dirusaknya ini dapat menjaga akhlak tersebut, keinginan bisa dirusak oleh tidak adanya kesungguhan, yaitu canda dan senda gurau, merasa takut terhadap keinginan yang bisa dirusak senda gurau ini dapat menjaga keinginan tersebut.

Posting Komentar untuk "ISYFAQ (RASA TAKUT)"