UNTUK PARA PENGUASA ATAU CALON PENGUASA
Di antara rakyat itu, ada yang menjadi tentara Allah, para juru tulis untuk rakyat biasa atau untuk kalangan elite, para hakim yang adil, para pekerja yang jujur dan santun, para peugas pemungut jizyah dan kharaz (pajak dan upeti) yang bertugas di kalangan ahli dzimmah maupun kaum muslim, ada juga yang menjadi pedagang, pertukangan dan karyawan dan ada juga yang dari kalangan bawah yang sangat membutuhkan bantuan dan orang-orang miskin, semua telah di rinci bagian-bagiannya oleh Allah dan di tetapkan bagian wajibnya di dalam kitab-Nya dan sunnah Nabi-Nya, sebagai janji yang di amanatkan kepada para penguasa. Adapun untuk para tentara, dengan izin Allah, mereka adalah benteng-benteng rakyat, kebanggaan para pemimpin, kejayaan untuk agama dan sumber keamanan, rakyat tak bisa melakukan apa-apa tanpa mereka, tetapi tentara tidak mampu melaksanakan tugasnya dengan baik tanpa jaminan kesejahteraan yang telah di tetapkan oleh Allah bagi mereka, yang dengannya mereka memiliki kekuatan untuk mengusir musuh-musuhnya dan di gunakan untuk kemaslahatan urusan mereka dan mencukupi keperluan mereka.
Kemudian, kedua kelompok ini, rakyat dan tentara tidak akan bisa melakukan tugasnya dengan baik kecuali dengan bantuan kelompok ketiga, yaitu para hakim, karyawan dan juru tulis yang mempersiapkan surat-surat perjanjian (akad), menyiapkan segala keperluan negara dan menjaga amanat dalam pencatatan segala urusan yang khusus maupun umum, kesemua mereka ini tidak dapat berdiri dengan sempurna tanpa para pedagang dan pelaku industri yang menyediakan barang-barang mereka, mendirikan pasar-pasar dan memenuhi kebutuhan rakyat umum yang tidak dapat di lakukan kecuali oleh mereka, kemudian lapisan paling bawah, yaitu orang-orang yang membutuhkan dan orang-orang miskin yang harus mendapatkan santunan dari negara, sehingga pada akhirnya, semua orang memiliki kesempatan untuk meraup rahmat Allah dan masing-masing memilik hak yang harus di tunaikan oleh sang pemimpin sesuai kadar kemaslahatannya dan seorang penguasa tidak akan mampu melaksanakan semua kewajibannya kecuali dengan mencurahkan perhatian dan meminta bantuan kepada Allah dan mendedikasikan dirinya untuk selalu menunaikan hak dan sabar dalam menghadapi segala urusan yang ringan atau yang berat.
Dalam memilih pemimpin tentara, angkatlah pemimpin tentara yang paling tulus terhadap dirimu (penguasa), karena Allah, Rasul dan imam-imam, paling bersih hatinya, paling santun, yang bisa mengendalikan amarah, sangat mudah memberi maaf, menyayangi orang-orang Iemah dan tegas terhadap mereka yang merasa dirinya kuat, yang tidak terguncang oleh kekerasan dan tidak terhambat oleh kelemahan, kemudian bergabunglah dengan orang-orang yang bermartabat dari keluarga-keluarga terhormat, mereka yang di kenal karena sikap kesatrianya, keberanian dan kedermawanan serta kemurahan hatinya, mereka inilah tempat berkumpulnya kemuliaan dan kebaikan.
Perhatikanlah dengan serius kebutuhan-kebutuhan mereka ibarat seorang ibu tua yang selalu memperhatikan kebutuhan-kebutuhan anaknya sendiri dan jangan membesar-besarkan, karena engkau telah memberikan kekuatan kepada mereka dan jangan meremehkan kasih sayang yang kau curahkan atas rnereka betapa pun hanya sedikit, karena itu akan mendorong mereka untuk berbuat tulus dan berprasangka baik terhadapmu, demikian juga pelayananmu dalam hal-hal yang besar, tentu sangat berguna bagi mereka.
Angkatlah pemimpin tentaramu yang selalu memperhatikan kebutuhan-kebutuhan rakyatnya, dengan demikian, keluarga-keluarga pasukan yang di tinggalkan hidup dalam keadaan sejahtera dan tidak terlantar, sehingga pikiran (tentara) hanya terpusat pada bagaimana menghadapi musuh-musuh dalam menjaga keamanan dan ketertiban secara bernegara.
Ketahuilah, kasih sayangmu terhadap mereka pasti akan membuat mereka juga menyayangimu, cita-cita yang paling mulia dari seorang pemimpin adalah tegaknya keadilan di seluruh negeri ini dan tumbuhnya kecintaan dari hati rakyat mereka.
Sesungguhnya, tidak akan bersemi benih-benih kecintaan itu kecuali jika hati-hati mereka selamat dari ketidakpuasan dan kebencian, akhlak mereka tidak akan menjadi baik kecuali jika rnereka selalu di bimbing para pemimpinnya, tidak banyak di bebani oleh negara dan tiadanya keinginan akan segera berakhimya masa itu.
Hidupkanlah selalu harapan di hati rakyatmu dan sampaikan penghargaan-penghargaan atas kerja keras mereka, karena hal itu akan mengalirkan semangat kepada orang-orang yang berani dan melecut orang-orang yang lamban.
Cermati jasa-jasa orang yang telah bekerja keras, jangan melalaikan orang-orang yang telah berbuat banyak dan jangan salah memberikan penghargaan dan jangan pula memberi imbalan kurang dari yang patut di terimanya.
Jangan melebih-lebihkan penghargaan kepada seseorang karena posisi sosialnya dan begitu juga jangan merendahkan jasa-jasa besar hanya karena lahir dari orang-orang yang memiliki kedudukan yang rendah.
Kembalikan kepada Allah dan Rasul-Nya segala urusan yang di rasakan terlampau berat atau terlalu membingungkan, dalam hal ini, Allah telah berfirman kepada orang-orang yang ingin di bimbingnya, "Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul serta para pemimpin (ulil amri) dari kalanganmu dan bila kamu berselisih dalam sesuatu urusan, kembalikan kepada Allah dan Rasul." (Q.S. An-Nisa : 59). Pilihlah untuk menduduki jabatan sebagai hakim, orang-orang yang terbaik dari rakyatmu, orang-orang yang selalu tenang dengan pekerjaan-pekerjaan yang berat, tidak terpengaruh oleh perdebatan orang-orang yang mencari keadilan, tidak segan kembali kepada kebenaran bila mengetahuinya, tidak tergiur oleh ketamakan, tidak cukup dengan pemahaman yang hanya di permukaannya saja, tetapi dia berusaha memahami sesuatu dengan sedalam-dalamnya.
Pilihlah orang-orang sangat hati-hati dalam menghadapi keraguan, yang paling bersedia menerima argumen-argumen yang benar, yang tekun dalam membuka kasus-kasus, yang paling tegas dalam memutuskan hukum, yang tidak rnenjadi pongah karena pujian dan tidak tergoda oleh bujuk rayu, kemudian kajilah keputusan-keputusan hukumnya dan berikanlah bantuan-bantuan yang di perlukannya, sehingga dia tidak bergantung pada yang lain dan berilah kedudukan di sisimu agar bisa mencegah siapa saja dari kalangan yang dekat denganmu untuk berbuat yang tidak wajar kepadanya dan agar dia merasa aman, bahwa tidak seorang pun akan berhasil memfitnahnya di hadapanmu dan cermatilah perihalnya dengan seksama, sebab agama itu dalam rentang waktu yang panjang pernah di salahgunakan oleh orang-orang jahat dan di peralat untuk kepuasan dunia.
Perhatikan calon para stafmu! Jangan mempercayakan suatu jabatan sebelum kau uji, jangan mengangkat mereka karena berdasarkan keputusan-keputusan yang tdak sungguh-sungguh atau karena kepentingan-kepentingan pribadi, karena dua hal tersebut merupakan ranting dari kedzaliman dan pengkhianatan.
Pilihlah dari tengah-tengah mereka orang-orang yang memiliki pengalaman, memiliki kesantunan dan berasal dari keluarga yang shaleh dan juga dari seorang muslim yang paling terhormat, paling berwibawa dan paling bersih, lebih terjaga dari kerakusan serta memiliki pandangan yang tajam ke depan.
Jangan lupa pula, cukupilah kebutuhan-kebutuhan mereka, sebab itu akan memperkuat kemampuan mereka untuk memenuhi segala kebutuhan dan terpelihara dari keinginan-keinginan untuk mengambil (korupsi) hak orang lain juga untuk menutup dalih mereka bila melanggar atau menyalahgunakan kepercayaanmu, kemudian selalulah memeriksa kerja mereka dan suruhlah para pengawas yang jujur dan penuh amanah untuk meneliti secara rahasia pekerjaan mereka, lantaran pengawasan secara rahasia atas kerja-kerja mereka akan mendorong mereka untuk selalu bekerja dengan penuh amanah dan selalu dekat dengan rakyat.
Cermatilah para staf dan pegawai negara serta dan atau para pembantu utamamu dan jika salah seorang dari mereka telah menjulurkan tangannya ke dalam pengkhianatan yang terbukti melalui laporan-laporan para pengawasmu, maka itu cukup bagimu untuk memercayai laporan tersebut, berikanlah hukuman yang sesuai dengan kejahatan dan hukum, sitalah hartanya yang telah di ambilnya, hinakanlah dia dengan menyebutnya sebagai pengkhianat rakyat dan kalungilah dengan cap sang tertuduh.
Kelolalah pajak pendapatan negara (kharaj) sehingga mendatangkan kebaikan bagi rakyat yang dan bagi para pengumpulnya, karena kebaikan mereka juga membawa kebaikan bagi yang lain untuk memperbaiki mereka, tidak ada jalan lain selain dengan memberikan kecukupan kepada mereka, sebab rakyat semua bergantung pada pendapatan negara dan juga para pejabatnya.
Usahakan perhatianmu dalam memajukan pertanian dan peternakan lebih besar daripada usahamu dalam menaikkan pajak dan sektor lainnya, sebab pendapatan negara tak akan bisa di raih tanpa pengelolaan usaha yang baik dalam urusan pertanian, seorang yang ingin menaikkan pajak tanpa pembangunan pertanian, niscaya ia akan rnenghancurkan negaranya, menyebabkan rakyat binasa dan akan menjatuhkan negara dalam waktu yang singkat.
Jika rakyat mengeluhkan beban pajak yang berat atau harga-harga tidak stabil karena penyakit-penyakit tanaman misalnya, atau terhentinya sumber air atau hujan, atau rusaknya ladang karena terendam air ataupun tertimpa kekeringan, selayaknya mernberikan keringanan pada mereka dalam membayar pajak daerah yang akan membuat mereka bisa mempertahankan kesejahteraan walau dalam masa paceklik.
Jangan engkau merasa berat untuk memberi keringanan pada rakyatmu, karena itu akhirnya akan menjadi sumbangan bagimu ketika engkau ingin membangun negaramu juga membantu proses pemulihan negaramu, engkau akan memperoleh simpati dari mereka, di samping mereka pun mendapatkan kebahagiaan karena limpahan keadilan darimu, karena engkau telah berjasa memberikan kesejahteraan kepada mereka, engkau pun akan lebih bisa mengandalkan bantuan-bantuan mereka, dengan kebaikan yang kau curahkan pada hati mereka dan keadilan serta kasih sayang yang kau perlihatkan dalam perlakuanmu terhadap mereka.
Boleh jadi terjadi hal-hal yang tidak di harapkan, yang jika kau serahkan penyelesaiannya pada mereka, niscaya mereka akan membantumu dengan senang hati, lantaran masalah-masalah yang berat akan mudah di tangani oleh mereka saat negara dalam kondisi makmur, tak perlu di ragukan lagi, kehancuran negara itu karena rakyatnya sulit keluar dari garis kemiskinan dan juga karena orang-orang elitenya lebih rakus mengumpul-ngumpulkan harta untuk kepentingan pribadi dan terlalu mengkhawatirkan lenyapnya kedudukan mereka dan karena mereka tidak suka menghayati nasihat religius.
Jangan menunjuk seseorang sebaagai staff hanya berdasarkan firasa-firasat saja, atau karena sekedar prasangka-prasangka baik, karena terkadang ada para pejabat yang suka memengaruhi firasatmu lewat kepuraan-puraan dalam berbakti kepadamu, padahal mereka tidak memiliki niat yang bersih dan amanah sedikitpun, karena itu, tetapkan orang yang telah di pilih oleh orang-orang shaleh sebelummu dalam memangku jabatan tersebut.
Laranglah penimbunan barang, karena sesungguhnya Rasulullah Saw telah melarangnya, kondisikanlah agar transaksi jual-beli berlangsung dengan mudah dan lancar dengan timbangan-timbangan yang benar serta selalu di kontrol dan harga-harga yang tidak mencekik penjual dan pembeli.
Barangsiapa yang melakukan penimbunan setelah di larang, berilah hukuman yang akan membuatnya jera tapi tidak berlebihan, ingatlah Allah! ingatlah Allah! Janganlah sekali-kali engkau abai atas lapisan paling bawah dari orang-orang yang tidak berdaya, orang-orang miskin, orang-orang yang membutuhkan bantuan, mereka yang tersandera kesulitan dan mereka yang tidak memiliki kemampuan, termasuk juga dari kalangan mereka yang tidak mengemis-ngemis.
Tunaikanlah amanat yang telah di titipkan oleh Tuhan kepadamu, perihal masyarakat yang lemah, alokasikanlah bagian dari baitul mal untuk mereka, orang-orang yang (daerah) terjauh juga tdak berbeda dengan (daerah) orang-orang yang terdekat, semua telah di jatah hak-haknya dan kepentingannya, janganlah sekali-sekali engkau di sibukkan oleh jabatan dan kemewahan sehingga engkau tidak mau melayani mereka, jangan pula engkau beranggapan tidak akan di tuntut kelak di akhirat akibat dari melalaikan hal-hal yang kecil, karena sibuk menyempurnakan berbagai urusan yang besar dan penting daripada rakyat yang sangat memerlukan.
Jangan sekali-kali engkau tdak memperhatkan mereka dan jangan engkau berpaling dari mereka, lakukan pengamatan atas orang-orang yang tidak dapat mendekatimu karena di pandang sebelah mata oleh orang-orang lain, yaitu dari kalangan yang mulia tapi di anggap orang-orang biasa, kirimlah orang-orang kepercayaanmu yang ahli khusuk dan tawaduk untuk meneliti keadaan mereka supaya mereka melaporkan keadaan yang sebenarnya dan kemudian lakukan sesuatu yang terbaik untuk mereka, agar engkau bisa mempertanggungjawabkannya kelak di hadapan Allah, karena tidak di ragukan lagi, dari tengah-tengah rakyatmu, mereka adalah orang-orang yang sangat merindukan keadilan dan kesadaranmu untuk kau penuhi haknya.
Tepatilah hak-hak mereka sehingga engkau terbebas dari tuntutan Allah dan selalulah memperhatikan anak-anak yatim dan orang lanjut usia, serta yang tidak memiliki penanggung jawab, yang tidak ada jalan lagi bagi mereka untuk mempertahankan hidupnya selain meminta-minta kepada Allah, padahal hatinya tidak bisa menerimanya.
Tanggung jawab seperti itu adalah sangat berat bagi sang penguasa, tapi kebenaran itu memang menuntut tanggung jawab yang besar juga, namun Allah berjanji akan meringankan beban atas suatu kaum yang ingin mencari keuntungan di Hari Akhirat, lalu mereka menjalaninya dengan penuh kesabaran dan merasa mantap akan kebenaran janji Allah tersebut.
Sempatkanlah dirimu untuk menjamu orang-orang yang sangat mernbutuhkan dan aturlah pertemuan yang luas dengan mereka dan bersikaplah tawaduk di depan mereka, dengan niat ikhlas karena Allah, yang telah menciptakanmu, jauhkanlah pertemuan seperti itu dari keikut sertaan pasukan-pasukanmu, para staff elite-mu dan pengawal-pengawalmu, agar orang-orang yang hadir itu dengan nyaman menyampaikan segala isi hatinya kepadamu.
Sesungguhnya hendaklah menyimak Rasulullah Saw yang berkata dalam beberapa pertemuan, yaitu : "Umatku tidak akan menjadi bersih selama yang Iemah dari kalangan mereka tidak dapat rnenggugat haknya dari si kuat tanpa rasa takut dan cemas."
Bersabarlah dalam melayani orang-orang yang lemah akalnya atau sulit berbicara atau disabilitas dan singkirkanlah orang-orang yang memiliki perangai yang buruk dan sombong, agar Allah menyebarkan rahmat untukrnu dan melipat gandakan pahala untukmu dan jika memberi, berilah dengan sepenuh hati dan jika menolak, tolaklah dengan cara yang baik dan dengan mengajukan alasan penolakanmu.
Ada beberapa pekerjaan yang harus kau tangani sendiri, yaitu menjawab permintaan para pejabatmu secara langsung dalam urusan-urusan yang tidak bisa di tangani oleh para staffmu yang lain, adalah menyelesaikan dengan segera seluruh keperluan rakyatmu yang terhambat oleh kesempitan hati para pembantumu (tentang pelayanan).
Lakukan kerja hari itu pada hari itu juga, karena setiap hari ada pekerjaannya tersendiri-sendiri.
Sempatkan bagian terbaikmu dan terbesar dari waktumu untuk Allah, sesungguhnya yang engkau bisa sempatkan segenap waktumu untuk Allah, yaitu selama hatimu bersih dan kepentingan rakyatmu terpelihara dengan baik.
Jadikanlah waktu-waktu khususmu hanya untuk Allah saja, yaitu menunaikan shalat-shalat yang wajib, manfaatkan seluruh tenagamu hanya untuk Allah di siang dan di malam hari dan sempurnakanlah apa saja yang dapat membuatmu mendekatkan diri kepada Allah dengan secara yang benar dan tanpa pengurangan, meskipun itu menguras tenagamu, dengan demikianlah maka engkau menjadi pemimpin yang arif dan bijaksana dan IsyaAllah di rahmati oleh-Nya.
Kemudian, kedua kelompok ini, rakyat dan tentara tidak akan bisa melakukan tugasnya dengan baik kecuali dengan bantuan kelompok ketiga, yaitu para hakim, karyawan dan juru tulis yang mempersiapkan surat-surat perjanjian (akad), menyiapkan segala keperluan negara dan menjaga amanat dalam pencatatan segala urusan yang khusus maupun umum, kesemua mereka ini tidak dapat berdiri dengan sempurna tanpa para pedagang dan pelaku industri yang menyediakan barang-barang mereka, mendirikan pasar-pasar dan memenuhi kebutuhan rakyat umum yang tidak dapat di lakukan kecuali oleh mereka, kemudian lapisan paling bawah, yaitu orang-orang yang membutuhkan dan orang-orang miskin yang harus mendapatkan santunan dari negara, sehingga pada akhirnya, semua orang memiliki kesempatan untuk meraup rahmat Allah dan masing-masing memilik hak yang harus di tunaikan oleh sang pemimpin sesuai kadar kemaslahatannya dan seorang penguasa tidak akan mampu melaksanakan semua kewajibannya kecuali dengan mencurahkan perhatian dan meminta bantuan kepada Allah dan mendedikasikan dirinya untuk selalu menunaikan hak dan sabar dalam menghadapi segala urusan yang ringan atau yang berat.
Dalam memilih pemimpin tentara, angkatlah pemimpin tentara yang paling tulus terhadap dirimu (penguasa), karena Allah, Rasul dan imam-imam, paling bersih hatinya, paling santun, yang bisa mengendalikan amarah, sangat mudah memberi maaf, menyayangi orang-orang Iemah dan tegas terhadap mereka yang merasa dirinya kuat, yang tidak terguncang oleh kekerasan dan tidak terhambat oleh kelemahan, kemudian bergabunglah dengan orang-orang yang bermartabat dari keluarga-keluarga terhormat, mereka yang di kenal karena sikap kesatrianya, keberanian dan kedermawanan serta kemurahan hatinya, mereka inilah tempat berkumpulnya kemuliaan dan kebaikan.
Perhatikanlah dengan serius kebutuhan-kebutuhan mereka ibarat seorang ibu tua yang selalu memperhatikan kebutuhan-kebutuhan anaknya sendiri dan jangan membesar-besarkan, karena engkau telah memberikan kekuatan kepada mereka dan jangan meremehkan kasih sayang yang kau curahkan atas rnereka betapa pun hanya sedikit, karena itu akan mendorong mereka untuk berbuat tulus dan berprasangka baik terhadapmu, demikian juga pelayananmu dalam hal-hal yang besar, tentu sangat berguna bagi mereka.
Angkatlah pemimpin tentaramu yang selalu memperhatikan kebutuhan-kebutuhan rakyatnya, dengan demikian, keluarga-keluarga pasukan yang di tinggalkan hidup dalam keadaan sejahtera dan tidak terlantar, sehingga pikiran (tentara) hanya terpusat pada bagaimana menghadapi musuh-musuh dalam menjaga keamanan dan ketertiban secara bernegara.
Ketahuilah, kasih sayangmu terhadap mereka pasti akan membuat mereka juga menyayangimu, cita-cita yang paling mulia dari seorang pemimpin adalah tegaknya keadilan di seluruh negeri ini dan tumbuhnya kecintaan dari hati rakyat mereka.
Sesungguhnya, tidak akan bersemi benih-benih kecintaan itu kecuali jika hati-hati mereka selamat dari ketidakpuasan dan kebencian, akhlak mereka tidak akan menjadi baik kecuali jika rnereka selalu di bimbing para pemimpinnya, tidak banyak di bebani oleh negara dan tiadanya keinginan akan segera berakhimya masa itu.
Hidupkanlah selalu harapan di hati rakyatmu dan sampaikan penghargaan-penghargaan atas kerja keras mereka, karena hal itu akan mengalirkan semangat kepada orang-orang yang berani dan melecut orang-orang yang lamban.
Cermati jasa-jasa orang yang telah bekerja keras, jangan melalaikan orang-orang yang telah berbuat banyak dan jangan salah memberikan penghargaan dan jangan pula memberi imbalan kurang dari yang patut di terimanya.
Jangan melebih-lebihkan penghargaan kepada seseorang karena posisi sosialnya dan begitu juga jangan merendahkan jasa-jasa besar hanya karena lahir dari orang-orang yang memiliki kedudukan yang rendah.
Kembalikan kepada Allah dan Rasul-Nya segala urusan yang di rasakan terlampau berat atau terlalu membingungkan, dalam hal ini, Allah telah berfirman kepada orang-orang yang ingin di bimbingnya, "Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul serta para pemimpin (ulil amri) dari kalanganmu dan bila kamu berselisih dalam sesuatu urusan, kembalikan kepada Allah dan Rasul." (Q.S. An-Nisa : 59). Pilihlah untuk menduduki jabatan sebagai hakim, orang-orang yang terbaik dari rakyatmu, orang-orang yang selalu tenang dengan pekerjaan-pekerjaan yang berat, tidak terpengaruh oleh perdebatan orang-orang yang mencari keadilan, tidak segan kembali kepada kebenaran bila mengetahuinya, tidak tergiur oleh ketamakan, tidak cukup dengan pemahaman yang hanya di permukaannya saja, tetapi dia berusaha memahami sesuatu dengan sedalam-dalamnya.
Pilihlah orang-orang sangat hati-hati dalam menghadapi keraguan, yang paling bersedia menerima argumen-argumen yang benar, yang tekun dalam membuka kasus-kasus, yang paling tegas dalam memutuskan hukum, yang tidak rnenjadi pongah karena pujian dan tidak tergoda oleh bujuk rayu, kemudian kajilah keputusan-keputusan hukumnya dan berikanlah bantuan-bantuan yang di perlukannya, sehingga dia tidak bergantung pada yang lain dan berilah kedudukan di sisimu agar bisa mencegah siapa saja dari kalangan yang dekat denganmu untuk berbuat yang tidak wajar kepadanya dan agar dia merasa aman, bahwa tidak seorang pun akan berhasil memfitnahnya di hadapanmu dan cermatilah perihalnya dengan seksama, sebab agama itu dalam rentang waktu yang panjang pernah di salahgunakan oleh orang-orang jahat dan di peralat untuk kepuasan dunia.
Perhatikan calon para stafmu! Jangan mempercayakan suatu jabatan sebelum kau uji, jangan mengangkat mereka karena berdasarkan keputusan-keputusan yang tdak sungguh-sungguh atau karena kepentingan-kepentingan pribadi, karena dua hal tersebut merupakan ranting dari kedzaliman dan pengkhianatan.
Pilihlah dari tengah-tengah mereka orang-orang yang memiliki pengalaman, memiliki kesantunan dan berasal dari keluarga yang shaleh dan juga dari seorang muslim yang paling terhormat, paling berwibawa dan paling bersih, lebih terjaga dari kerakusan serta memiliki pandangan yang tajam ke depan.
Jangan lupa pula, cukupilah kebutuhan-kebutuhan mereka, sebab itu akan memperkuat kemampuan mereka untuk memenuhi segala kebutuhan dan terpelihara dari keinginan-keinginan untuk mengambil (korupsi) hak orang lain juga untuk menutup dalih mereka bila melanggar atau menyalahgunakan kepercayaanmu, kemudian selalulah memeriksa kerja mereka dan suruhlah para pengawas yang jujur dan penuh amanah untuk meneliti secara rahasia pekerjaan mereka, lantaran pengawasan secara rahasia atas kerja-kerja mereka akan mendorong mereka untuk selalu bekerja dengan penuh amanah dan selalu dekat dengan rakyat.
Cermatilah para staf dan pegawai negara serta dan atau para pembantu utamamu dan jika salah seorang dari mereka telah menjulurkan tangannya ke dalam pengkhianatan yang terbukti melalui laporan-laporan para pengawasmu, maka itu cukup bagimu untuk memercayai laporan tersebut, berikanlah hukuman yang sesuai dengan kejahatan dan hukum, sitalah hartanya yang telah di ambilnya, hinakanlah dia dengan menyebutnya sebagai pengkhianat rakyat dan kalungilah dengan cap sang tertuduh.
Kelolalah pajak pendapatan negara (kharaj) sehingga mendatangkan kebaikan bagi rakyat yang dan bagi para pengumpulnya, karena kebaikan mereka juga membawa kebaikan bagi yang lain untuk memperbaiki mereka, tidak ada jalan lain selain dengan memberikan kecukupan kepada mereka, sebab rakyat semua bergantung pada pendapatan negara dan juga para pejabatnya.
Usahakan perhatianmu dalam memajukan pertanian dan peternakan lebih besar daripada usahamu dalam menaikkan pajak dan sektor lainnya, sebab pendapatan negara tak akan bisa di raih tanpa pengelolaan usaha yang baik dalam urusan pertanian, seorang yang ingin menaikkan pajak tanpa pembangunan pertanian, niscaya ia akan rnenghancurkan negaranya, menyebabkan rakyat binasa dan akan menjatuhkan negara dalam waktu yang singkat.
Jika rakyat mengeluhkan beban pajak yang berat atau harga-harga tidak stabil karena penyakit-penyakit tanaman misalnya, atau terhentinya sumber air atau hujan, atau rusaknya ladang karena terendam air ataupun tertimpa kekeringan, selayaknya mernberikan keringanan pada mereka dalam membayar pajak daerah yang akan membuat mereka bisa mempertahankan kesejahteraan walau dalam masa paceklik.
Jangan engkau merasa berat untuk memberi keringanan pada rakyatmu, karena itu akhirnya akan menjadi sumbangan bagimu ketika engkau ingin membangun negaramu juga membantu proses pemulihan negaramu, engkau akan memperoleh simpati dari mereka, di samping mereka pun mendapatkan kebahagiaan karena limpahan keadilan darimu, karena engkau telah berjasa memberikan kesejahteraan kepada mereka, engkau pun akan lebih bisa mengandalkan bantuan-bantuan mereka, dengan kebaikan yang kau curahkan pada hati mereka dan keadilan serta kasih sayang yang kau perlihatkan dalam perlakuanmu terhadap mereka.
Boleh jadi terjadi hal-hal yang tidak di harapkan, yang jika kau serahkan penyelesaiannya pada mereka, niscaya mereka akan membantumu dengan senang hati, lantaran masalah-masalah yang berat akan mudah di tangani oleh mereka saat negara dalam kondisi makmur, tak perlu di ragukan lagi, kehancuran negara itu karena rakyatnya sulit keluar dari garis kemiskinan dan juga karena orang-orang elitenya lebih rakus mengumpul-ngumpulkan harta untuk kepentingan pribadi dan terlalu mengkhawatirkan lenyapnya kedudukan mereka dan karena mereka tidak suka menghayati nasihat religius.
Jangan menunjuk seseorang sebaagai staff hanya berdasarkan firasa-firasat saja, atau karena sekedar prasangka-prasangka baik, karena terkadang ada para pejabat yang suka memengaruhi firasatmu lewat kepuraan-puraan dalam berbakti kepadamu, padahal mereka tidak memiliki niat yang bersih dan amanah sedikitpun, karena itu, tetapkan orang yang telah di pilih oleh orang-orang shaleh sebelummu dalam memangku jabatan tersebut.
Laranglah penimbunan barang, karena sesungguhnya Rasulullah Saw telah melarangnya, kondisikanlah agar transaksi jual-beli berlangsung dengan mudah dan lancar dengan timbangan-timbangan yang benar serta selalu di kontrol dan harga-harga yang tidak mencekik penjual dan pembeli.
Barangsiapa yang melakukan penimbunan setelah di larang, berilah hukuman yang akan membuatnya jera tapi tidak berlebihan, ingatlah Allah! ingatlah Allah! Janganlah sekali-kali engkau abai atas lapisan paling bawah dari orang-orang yang tidak berdaya, orang-orang miskin, orang-orang yang membutuhkan bantuan, mereka yang tersandera kesulitan dan mereka yang tidak memiliki kemampuan, termasuk juga dari kalangan mereka yang tidak mengemis-ngemis.
Tunaikanlah amanat yang telah di titipkan oleh Tuhan kepadamu, perihal masyarakat yang lemah, alokasikanlah bagian dari baitul mal untuk mereka, orang-orang yang (daerah) terjauh juga tdak berbeda dengan (daerah) orang-orang yang terdekat, semua telah di jatah hak-haknya dan kepentingannya, janganlah sekali-sekali engkau di sibukkan oleh jabatan dan kemewahan sehingga engkau tidak mau melayani mereka, jangan pula engkau beranggapan tidak akan di tuntut kelak di akhirat akibat dari melalaikan hal-hal yang kecil, karena sibuk menyempurnakan berbagai urusan yang besar dan penting daripada rakyat yang sangat memerlukan.
Jangan sekali-kali engkau tdak memperhatkan mereka dan jangan engkau berpaling dari mereka, lakukan pengamatan atas orang-orang yang tidak dapat mendekatimu karena di pandang sebelah mata oleh orang-orang lain, yaitu dari kalangan yang mulia tapi di anggap orang-orang biasa, kirimlah orang-orang kepercayaanmu yang ahli khusuk dan tawaduk untuk meneliti keadaan mereka supaya mereka melaporkan keadaan yang sebenarnya dan kemudian lakukan sesuatu yang terbaik untuk mereka, agar engkau bisa mempertanggungjawabkannya kelak di hadapan Allah, karena tidak di ragukan lagi, dari tengah-tengah rakyatmu, mereka adalah orang-orang yang sangat merindukan keadilan dan kesadaranmu untuk kau penuhi haknya.
Tepatilah hak-hak mereka sehingga engkau terbebas dari tuntutan Allah dan selalulah memperhatikan anak-anak yatim dan orang lanjut usia, serta yang tidak memiliki penanggung jawab, yang tidak ada jalan lagi bagi mereka untuk mempertahankan hidupnya selain meminta-minta kepada Allah, padahal hatinya tidak bisa menerimanya.
Tanggung jawab seperti itu adalah sangat berat bagi sang penguasa, tapi kebenaran itu memang menuntut tanggung jawab yang besar juga, namun Allah berjanji akan meringankan beban atas suatu kaum yang ingin mencari keuntungan di Hari Akhirat, lalu mereka menjalaninya dengan penuh kesabaran dan merasa mantap akan kebenaran janji Allah tersebut.
Sempatkanlah dirimu untuk menjamu orang-orang yang sangat mernbutuhkan dan aturlah pertemuan yang luas dengan mereka dan bersikaplah tawaduk di depan mereka, dengan niat ikhlas karena Allah, yang telah menciptakanmu, jauhkanlah pertemuan seperti itu dari keikut sertaan pasukan-pasukanmu, para staff elite-mu dan pengawal-pengawalmu, agar orang-orang yang hadir itu dengan nyaman menyampaikan segala isi hatinya kepadamu.
Sesungguhnya hendaklah menyimak Rasulullah Saw yang berkata dalam beberapa pertemuan, yaitu : "Umatku tidak akan menjadi bersih selama yang Iemah dari kalangan mereka tidak dapat rnenggugat haknya dari si kuat tanpa rasa takut dan cemas."
Bersabarlah dalam melayani orang-orang yang lemah akalnya atau sulit berbicara atau disabilitas dan singkirkanlah orang-orang yang memiliki perangai yang buruk dan sombong, agar Allah menyebarkan rahmat untukrnu dan melipat gandakan pahala untukmu dan jika memberi, berilah dengan sepenuh hati dan jika menolak, tolaklah dengan cara yang baik dan dengan mengajukan alasan penolakanmu.
Ada beberapa pekerjaan yang harus kau tangani sendiri, yaitu menjawab permintaan para pejabatmu secara langsung dalam urusan-urusan yang tidak bisa di tangani oleh para staffmu yang lain, adalah menyelesaikan dengan segera seluruh keperluan rakyatmu yang terhambat oleh kesempitan hati para pembantumu (tentang pelayanan).
Lakukan kerja hari itu pada hari itu juga, karena setiap hari ada pekerjaannya tersendiri-sendiri.
Sempatkan bagian terbaikmu dan terbesar dari waktumu untuk Allah, sesungguhnya yang engkau bisa sempatkan segenap waktumu untuk Allah, yaitu selama hatimu bersih dan kepentingan rakyatmu terpelihara dengan baik.
Jadikanlah waktu-waktu khususmu hanya untuk Allah saja, yaitu menunaikan shalat-shalat yang wajib, manfaatkan seluruh tenagamu hanya untuk Allah di siang dan di malam hari dan sempurnakanlah apa saja yang dapat membuatmu mendekatkan diri kepada Allah dengan secara yang benar dan tanpa pengurangan, meskipun itu menguras tenagamu, dengan demikianlah maka engkau menjadi pemimpin yang arif dan bijaksana dan IsyaAllah di rahmati oleh-Nya.
Posting Komentar untuk "UNTUK PARA PENGUASA ATAU CALON PENGUASA"
Terimakasih atas kunjungan anda...