Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

TAUHID RUBUBIYYAH DAN TAUHID ULUHIYYAH

Tuhan adalah Maha Tunggal, tidak ada Tuhan selain Dia, salah satu yang merusakkan kepercayaan tentang Tuhan Maha Esa adalah syirik, ini adalah bahaya yang dapat merusak kepercayaan tentang Ke-ESA-an Tuhan, artinya tauhid rusak, kata-kata tauhid sudah tidak asing lagi di telinga, tentu juga sudah tahu tentang makna ketauhidan, karena kita adalah umat yang bertauhid dan agama Islam adalah agama tauhid.

Umat tauhid artinya suatu umat yang tidak mau bertuhan selain terhadap Allah saja, agama tauhid artinya agama yang mengajarkan tidak ada tuhan selain Allah saja, tetapi harus pula di ketahui, bahwa dalam ilmu tauhid dan pengertian tauhid bukanlah sesederhana itu, tapi mengandung makna dan pengertian yang jauh lebih dalam.

Di dalam Kitab Suci Al-Qur’an kita dapati dua kalimat tentang Tuhan, pertama kalimat Rabb dan kedua kalimat Ilaah. Di dalam ayat “Alhamdulillaahirabbil’alamiin” terdapat kalimat Rabb untuk Tuhan dan dalam ayat “Wa’ilaahukum ilaahun wahid” terdapat kata Ilaah untuk Tuhan, sebab itu oleh ulama-ulama, ilmu tauhid ini di bagi menjadi dua bagian, yaitu Tauhid Rububiyyah yang berasal dari kalimat Rabb dan Tauhid Uluhiyyah yang berasal dari kalimat ilaah, Rabbul’alamiin artinya Tuhan yang menciptakan seluruh alam, oleh sebab itu Tauhid Rububiyyah dapat juga di artikan dengan Tauhid Ciptaan, sedangkan Ilaah artinya adalah Tuhan sesembahan, sebab itu Tauhid Uluhiyyah artinya tuhid sesembahan, Tauhid Rubiyyah ialah pengakuan, bahwa seluruh alam ini, baik alam nyata dan segala isinya juga alam ghaib dan segala isinya di ciptakan oleh satu Tuhan.


Tauhid Uluhiyyah ialah hanya kepada Tuhan yang satu itulah umat manusia dan jin menyembah, memuja, memuji, minta tolong dan lain sebagainya, untuk tujuan beribadat dan berdzikir, hanya Tuhan yang satu itulah untuk di sanjung, hanya kepada Tuhan yang satu itulah tempat bernaung dan berlindung, tempat minta kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat kelak, jadi tidak boeh minta tolong kepada kuburan keramat, azimat dan lain-lain. Tauhid Rububiyyah di punyai oleh semua manusia dan jin, baik yang mu’min ataupun yang kafir, juga di punyai oleh binatang-binatang dan pepohonan yang tak berakal serta alam benda dan pokoknya segala ciptaan Tuhan.


Tauhid Uluhiyyah di punyai oleh hanya manusia dan jin yang mengakui Tuhan yang satu dan Maha Menciptakan segalanya yang ada, baik dari awal sampai akhir dan abadi, mereka ini menundukkan hati dan taat menyembah, beribadat, berdzikir kepada Allah, memuji Allah, mohon pertolongan Allah dan lain-lain sebagainya, peribadatan yang sebagaimana di tuntunkan oleh para Nabi dan Rasul bersama dengan Kitab-Kitab Allah yang di turunkan kepada utusan-Nya.


Tauhid Rububiyyah tidak bernilai apa-apa bila tak di sertai dengan Tauhid Uluhiyyah, pengakuan bahwa alam ini di ciptakan seluruhnya oleh satu Tuhan, tidak bernilai apa-apa bila tidak di iringi dengan ibadah serta ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yaitu Allah, di sebutka dalam suatu hadist shahih yang di riwayatkan oleh Muslim dari Mu’az Bin Jabal, bahwa Rasulullah bertanya kepadanya : Tahukah engkau ya Mu’az, apa hak Tuhan atas hamba-Nya? Mu’az menjawab : “Allah dan rasul-Nya lebih tahu tentang itu.” Rasulullah berkata : “Hak Tuhan atas hamba-hamba-Nya, agar hamba Tuhan menyembah akan Dia dan mereka tidak boleh mempersekutukan Tuhan (Syirik) dengan sesuatu yang lain.” Bersabda lagi Rasulullah : “Tahukah pula engkau apa pula hak hamba (manusia) atas Tuhan bila mereka sudah menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya? Menjawab Mu’az : “Allah dan Rasul-Nya pula yang lebih tahu tentang itu.” Rasulullah bersabda : “Hak mereka atas Tuhan adalah bahwa Tuhan tidak akan menyiksa mereka dengan api neraka.” 


Berdasarkan hadist ini dan banyak hadist lainnya yang senada serta banyak ayat suci Al-Qur’an dengan hal dasar tersebut para ulama dan mujahid ilmu kalam sepakat menetapkan bahwa Tauhid Rububiyyah semata tidaklah memadai dan tidak ada nilainya kalau tidak di sertai dengan Tauhid Uluhiyyah, sebab itu bila manusia ingin Tuhan senang kepada mereka, agar Tuhan memberikan keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat dalam hidup mereka, maka perbanyaklah sanjungan, pujian dan terimakasih terhadap Tuhan dengan jalan taat kepada segala bentuk perintah Tuhan yang di sampaikan kepada manusia melalui para Nabi dan Rasul-Nya, ketahuilah, bahwasanya tidak ada di dunia ini yang bisa dan dapat memberikan segala bentuk kebutuhan atas sesuatu ciptaan Tuhan selain dari Tuhan itu sendiri, oleh karena itu agar benar-benar menyembah kepada Allah dengan sebenar-benarnya cara dan syari’at menyembah Allah, merendahkan diri terhadap Tuhan dan mengerjakan ibadah yang di perintahkan Allah dengan segala keinsyafan dan ketaatan sefrta kesadaran yang penuh dan istiqamah untuk itu.

Dengan mengikuti segala bentuk perintah Allah dan menjauhi segala bentuk larangan-Nya, maka manusia tentu akan menerima kehidupan yang baik, bahagia di dunia dan bahagia pula di kehidupan yang abadi kelak, yaitu di akhirat, latihlah diri selalu untuk terbiasa beribadah, sehingga terasa kelezatan dan kemanisan ibadah sehingga tidak malas dalam beribadah, dengan ketekunan maka akan menghasilkan istiqamah terhadap segala bentuk perintah Allah, mesti di ingat, bahwa beribadah terhadap Allah adalah setinggi-tingginya perbuatan manusia dan jin terhadap pencipta-Nya.

Posting Komentar untuk "TAUHID RUBUBIYYAH DAN TAUHID ULUHIYYAH"