Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

HAKIKAT EGOIS (Bag.1)

Egois adalah sifat batin, ada yang baik ada yang tidak….
Orang yang ada egois, tidak sadar yang dia ada egoiskan,
Egois diketahui melalui ilmunya, kalau tahu pun adanya sifat egois,
Belumlah tahu lagi ia dapat membuangnya,
Egois dapat dikesan melalui tanda lahir dan sikapnya,
Bercakap dikalangan kawan selalu saja cakap besar,
Bila berdiri selalu saja bercekak pinggang,
Apabila bicara selalu tinggi suaranya tapi tak menentu….ini egois yang buruk.Apabila kebenaran itu keluar daripada mulut orang,
Maka ia payah menerimanya,
Kalau bercakap mau menang saja tetapi tidak benar,
Bila bertemu orang, payah menegur sapa dan merajuk,
Hanya biasa menunggu orang yang mendahuluinya,
Jika orang tersilap terhadapnya, mudah saja marah,
Tersinggung tanpa perhatikan dasar cakap…. ini egois yang buruk.
Selalunya serius saja, kurang mesra karena dilarang,
Kalau hendak berkawan pilih-pilih orang sesuai tabiatnya,
Biasanya orang yang setaraf dengannya,
Bila diingatkan mudah saja melupakan dan tak peduli…. ini egois yang buruk.
Kalau bersalah susah hendak meminta maaf
Adakalanya orang meminta maaf, enggan menerimanya dan diam,
Mudah marah, bahkan marahnya sangat kentara karena tersinggung,
Anggap remeh akan sesuatu baik yang disampaikan,
Diperingatkan terkesan acuh dan abai saja serta berulang…. ini egois yang buruk.
Kalau ada kuasa, suka mendzalim dan menindas,
Jika tiada kuasa, selalu saja keras kepala,
Untuk patuh kepada yang baik sulit dan bebal,
Berargumen dan berbahas menjadi budayanya,
Pantang ditegur oleh siapa saja, dan masam mukanya,
Apabila sudah marah, kebenaran payah diterima,
Bila ditegur sakit hatinya, dendam pun membara…. ini egois yang buruk.
Jangan sebut dosa pahala, tersinggung perasaannya,
Kalau dipuji orang lain di hadapannya, senang hatinya,
Sebut Syurga dan Neraka, remeh mendengarnya,
Bahkan sebut nama Allah Swt pun tersinggung jiwanya,
Ketika cobaan bala bencana yang datang,
Kita kaitkan dengan kemurkaan Tuhannya,
Sakit hatinya, payah mau menerima,
Bencana alam dianggap perkara biasa…. ini egois yang buruk.
Dihubung kaitkan dengan dosa,
Dia akan berontak menunjuk sikap tidak menerima,
Bukan saja dengan manusia bahkan dengan Tuhannya,
Kebenaran payah ia menerima dan terapkan,
Selalu saja menolaknya dan acuhkan peringatan,
Bahkan dijadikan bahan cemo’ohan saja,
Karena egoisnya, orang sanggup durhaka kepada Tuhannya,
Bahkan orang sanggup jadi kafir,
Contohnya Namrudz, Hamman dan Fir’aun,
Sebelum matinya berbagai bala datang,
Tiada kebahagiaan yang didapat dari Tuhan,
Namun tidak mau menjadikannya pengajaran dan peringatan,
Akhirnya sanggup mati kafir, karena sikap egoisnya…. ini egois yang buruk.
Nah, beginilah dahsyatnya sifat egois yang buruk.

Tetap bertahan walau pahit diterima,
Ia akan tetap sampaikan walau pahit,
Kewajiban sesama ia agungkan,
Ridha dan kasih sayang-Nya ia harapkan,
Setiap saat sampaikan yang benar,
Setiap saat sampaikan perkataan baik,
Setiap saat dicemo’oh dan diacuhkan,
Namun ia tetap bertahan mengarahkan,
Namun ia tetap bertahan menyampaikan,
Namun tetap ia bertahan mencintai saudaranya,
Namun ia tetap bertahan memperhatikan saudaranya…. ini egois yang baik.

Cinta kepada sesama hanya dangkal,
Cinta kepada sang pencipta terletak didasar,
Dasar cintanya adalah kebaikan sesama,
Pemaksaan kebaikan selalu dilakukan,
Pemaksaan akhlak baik selalu disampaikan,
Pemaksaan perubahan akhlak buruk ia paksakan,
Pemaksaan segala kehendak rasa ia lakukan,
Sepanjang itu tujuan baik,
Sepanjang itu tujuan syi’ar,
Sepanjang itu tujuan kebaikan sesama,
Sepanjang itu tujuan amar ma’ruf nahi munkar ia paksakan…. ini egois yang baik.

Terhadap diri, keluarga, teman dan masyarakat,
Ia tegas dan selalu berkoar menyampaikan,
Koar yang berbisa pada kebaikan umat,
Teguh kuat pada tanggungjawabnya,
Teguh dan keras pada yang dicintainya,
Keras paksakan kebaikan pada keluarga dan temannya,
Walau pahit jawaban diterima,
Ia kukuh dalam hal itu sepanjang benar,
Semoga Allah Swt meridhai…. ini egois yang baik.

Posting Komentar untuk "HAKIKAT EGOIS (Bag.1) "