KEUTAMAAN KALIMAH LAA ILAHAA ILLALLAH
Sebagai benteng bagi kaum muslimin dan muslimat, sesuai dengan sabda Rasulullah Saw sebagai berikut : “Malaikat Jibril telah menerangkan kepada saya, bahwa mengucapkan kalimah laa ilahaa illallah adalah benteng-Ku (Allah Swt), maka barang siapa yang masuk kedalam benteng-Ku, maka aman (sentosa) lah ia dari segala adzab-Ku.”Sebagai penebus diri dari neraka
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Saw : “Sesungguhnya kalian semua akan masuk syurga, kecuali orang – orang yang enggan dan orang – orang yang lari dari Allah, sebagaimana larinya unta dari pemiliknya.” Lalu para sahabat bertanya : “Siapakah orang – orang yang enggan masuk syurga dan orang – orang yang lari dari Allah Swt itu, wahai Rasulullah? Rasulullah Saw bersabda : “Yaitu mereka yang tidak mau mengucapkan kalimah laa ilahaa illallah. Oleh sebab itu perbanyaklah olehmu membaca laa ilahaa illallah sebelum terhalangi kamu dengannya. Karena kalimah laa ilahaa illallah itu adalah kalimat tauhid dan itulah kalimat ikhlas serta itu pulalah kalimat taqwa dan kalimat thayyibah, itulah do’a yang hak dan itulah kalimat pegangan yang kokoh dan kalimat itulah sebagai penebus syurga.”
Oleh sebab itu perbanyaklah membaca atau berdzikir kalimah laa ilahaa illallah untuk membayar hutang kepada manusia tempat kita berhutang pada akhirat nanti, jika tiada dapat di jumpai di dunia atau tiada sempat untuk membayarnya namun justeru telah meninggal dunia lebih dulu sebelum sempat membayarnya atau sempat berwasiat, dan ingatlah, seumpama satu sen hutang di dunia pada seseorang, bayarannya adalah sebanyak 50 raka’at shalat sunnat yang maqbul (ini menurut kajian para ahli hikmah) di akhirat nanti, atas segala hak milik orang lain yang kita ambil dengan tipu daya atau muslihat, maka di hari kiamat nanti akan di bayar dengan amal shaleh, karena di dunia hal tersebut belum terbayarkan, nah amal shaleh yang besar pahalanya yang di luar ibadah wajib adalah bacaan dzikir laa ilahaa illallah.
Allah Swt berfirman dalam Surah Ibrahim Ayat 24 – 26, yang berbunyi :
24. “Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik[12] seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit.”
[12] Termasuk dalam kalimat yang baik ialah kalimat tauhid, segala ucapan yang menyeru kepada kebajikan dan mencegah dari kemungkaran serta perbuatan yang baik, kalimat tauhid seperti laa ilaa ha illallaah.
25. “Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan - perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.”
26. “Dan perumpamaan kalimat yang buruk[13] seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar - akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun.”
[13] Termasuk dalam kalimat yang buruk ialah kalimat kufur, syirik, segala perkataan yang tidak benar dan perbuatan yang tidak baik.
Berdasarkan pada firman Allah Swt di atas, maka dapatlah kita suatu i’tibar, bahwa kalimat laa ilahaa illallah itu laksana sebatang pohon yang kokoh, menghasilkan buah yang baik dan buahnya dapat di ambil setiap waktu, kalimah laa ilahaa illallah itu adalah sebagai benih yang baik untuk kita tanam dalam hati, dan sebagai buahnya adalah kita merasakan dalam jiwa kita akan pengaruh kalimah tersebut, maka itulah yang di sebut air ma’rifatullah, rasa air ini dapat di nikmati setiap waktu, pagi, petang atau malam hari.
Padi yang di tanam tidak akan menumbuhkan ilalang, tebu di tanam tidak akan menumbuhkan ubi, nah jika pohon paria yang kita tanam tentu akan merasakan akan pahitnya, demikianlah perumpamaan yang telah di perlihatkan oleh Allah Swt kepada orang – orang yang mempunyai hati dan pikiran yang jernih.
Menurut para ulama ahli hikmah, sebagai amalan agar dapat menebus diri dari neraka adalah bahwasanya selain kita taat mendirikan amal ibadah yang fardhu (wajib) dan mengerjakan suruhanNya serta menjauhi segala laranganNya dan selalu istiqamah padaNya, maka secara ibadah sunnah bisa di lakukan dengan dzikir tahlil Laa ilahaa illallah.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Saw : “Sesungguhnya kalian semua akan masuk syurga, kecuali orang – orang yang enggan dan orang – orang yang lari dari Allah, sebagaimana larinya unta dari pemiliknya.” Lalu para sahabat bertanya : “Siapakah orang – orang yang enggan masuk syurga dan orang – orang yang lari dari Allah Swt itu, wahai Rasulullah? Rasulullah Saw bersabda : “Yaitu mereka yang tidak mau mengucapkan kalimah laa ilahaa illallah. Oleh sebab itu perbanyaklah olehmu membaca laa ilahaa illallah sebelum terhalangi kamu dengannya. Karena kalimah laa ilahaa illallah itu adalah kalimat tauhid dan itulah kalimat ikhlas serta itu pulalah kalimat taqwa dan kalimat thayyibah, itulah do’a yang hak dan itulah kalimat pegangan yang kokoh dan kalimat itulah sebagai penebus syurga.”
Oleh sebab itu perbanyaklah membaca atau berdzikir kalimah laa ilahaa illallah untuk membayar hutang kepada manusia tempat kita berhutang pada akhirat nanti, jika tiada dapat di jumpai di dunia atau tiada sempat untuk membayarnya namun justeru telah meninggal dunia lebih dulu sebelum sempat membayarnya atau sempat berwasiat, dan ingatlah, seumpama satu sen hutang di dunia pada seseorang, bayarannya adalah sebanyak 50 raka’at shalat sunnat yang maqbul (ini menurut kajian para ahli hikmah) di akhirat nanti, atas segala hak milik orang lain yang kita ambil dengan tipu daya atau muslihat, maka di hari kiamat nanti akan di bayar dengan amal shaleh, karena di dunia hal tersebut belum terbayarkan, nah amal shaleh yang besar pahalanya yang di luar ibadah wajib adalah bacaan dzikir laa ilahaa illallah.
Allah Swt berfirman dalam Surah Ibrahim Ayat 24 – 26, yang berbunyi :
24. “Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik[12] seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit.”
[12] Termasuk dalam kalimat yang baik ialah kalimat tauhid, segala ucapan yang menyeru kepada kebajikan dan mencegah dari kemungkaran serta perbuatan yang baik, kalimat tauhid seperti laa ilaa ha illallaah.
25. “Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan - perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.”
26. “Dan perumpamaan kalimat yang buruk[13] seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar - akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun.”
[13] Termasuk dalam kalimat yang buruk ialah kalimat kufur, syirik, segala perkataan yang tidak benar dan perbuatan yang tidak baik.
Berdasarkan pada firman Allah Swt di atas, maka dapatlah kita suatu i’tibar, bahwa kalimat laa ilahaa illallah itu laksana sebatang pohon yang kokoh, menghasilkan buah yang baik dan buahnya dapat di ambil setiap waktu, kalimah laa ilahaa illallah itu adalah sebagai benih yang baik untuk kita tanam dalam hati, dan sebagai buahnya adalah kita merasakan dalam jiwa kita akan pengaruh kalimah tersebut, maka itulah yang di sebut air ma’rifatullah, rasa air ini dapat di nikmati setiap waktu, pagi, petang atau malam hari.
Padi yang di tanam tidak akan menumbuhkan ilalang, tebu di tanam tidak akan menumbuhkan ubi, nah jika pohon paria yang kita tanam tentu akan merasakan akan pahitnya, demikianlah perumpamaan yang telah di perlihatkan oleh Allah Swt kepada orang – orang yang mempunyai hati dan pikiran yang jernih.
Menurut para ulama ahli hikmah, sebagai amalan agar dapat menebus diri dari neraka adalah bahwasanya selain kita taat mendirikan amal ibadah yang fardhu (wajib) dan mengerjakan suruhanNya serta menjauhi segala laranganNya dan selalu istiqamah padaNya, maka secara ibadah sunnah bisa di lakukan dengan dzikir tahlil Laa ilahaa illallah.
Posting Komentar untuk "KEUTAMAAN KALIMAH LAA ILAHAA ILLALLAH"
Terimakasih atas kunjungan anda...