Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

PENGERTIAN RUH AMAL

Pada ajaran islam masalah terbagi kepada dua macam : amalan lahir dan amalan bathin, di kenal juga kajian jasad dan ruh yang mana uraiannya sangat luas dan mencakup kepada rangka dan nyawa, ajaran islam menurut kajian pada tasawuf bisa di katakan laksana buah, yakni ada kulit ada isi, bathin di sini maksudnya ruh dan nyawa, dalam beramal maka di kenal dengan Ruh Amal, yakni ruh dalam kita beramal, ruh dalam kita berpikir, ruh dalam kita melaksanakan sesuatu, ruh dalam kita berjuang dan berjihad menegakkan syari’at, ruh dalam juga adalah segala usaha ikhtiar secara bathin dan jasmani pelaksanaan secara luar atau zahir.
Ruh amal inilah yang mesti kita jaga dengan sungguh – sungguh, karena ia merupakan nyawa dari segala ibadah secara barhin atau rohani, di samping kita tidak juga menafikan amal lahir atau syari’at lahir, yakni perkara - perkara yang dapat di kerjakan dengan pelaksanaan lahir.

Ruh amal juga sebagai sarana tempat pandangan pembuktian kebesaran Allah Swt pada alam semesta ini dengan segala isinya, karena ini merupakan inti amal yang dapat di saksikan oleh pandangan bathin melalui ‘ainul basyirah yang di ridhai Allah Swt, ruh amal ini sangat besar nilainya di sisi Allah Swt, sebab ia bersih dan terbebas dari amalan yang ria, sebagaimana yang di maksudkan oleh Rasulullah Saw, ia bersabda : “Sesungguhnya Allah tidak melihat gambaran lahir amalan kamu dan rupa kamu tapi Allah melihat hati kamu.” (Riwayat Muslim). Yang bermaksud bahwa, amalan lahir yang kita buat seperti ruku’, sujud, berdiri dan bacaan - bacaan dalam shalat, semuanya tidak di pandang oleh Allah Swt jika ruh amalnya tidak ada, arti kata mesti bersih dari selainNya (bebas dari ria), jadi Allah tidak melihat dan memandang gambaran lahir tetapi Allah melihat kepada hati kita.

Ruh amal kita itu yang Allah pandang, terutama ruh amal jihad, karena ini bersumber dari keinginan seseorang hamba dalam beribadah kepadaNya melalui perjuangan melawan hawa dan nafsunya, begitu juga dengan ruh amal puasa, yang mana maknanya merupakan tumpuan sandaran kehidupan toleransi sesama muslim, kesemua amalan ini pandangan Allah Swt tertuju kepada zahir dan bathinnya seseorang hamba dalam beramal ibadah. Apa yang di maksud dengan ruh amal? berikut kami berikan beberapa contohnya serta penjelasan singkat, yaitu :
 

Ruh Shalat
Jika seseorang hamba shalat, maka ruh shalat itu adalah “Khusyu’, mengerti apa yang kita baca, merasa hina dan kecil di hadapan tuhan, serta merasakan kebesaran dan kehebatan Allah Swt, apabila ruh kita bisa begini, maka muncullah pemahaman akan ruh amal shalat, ini terbit dari hati yang bersih, yang sedemikian adalah shalat paling utama, artinya ladzimkan atau usahakanlah shalat itu sebaik dan sekhusyu’ mungkin agar dapat pahalanya menjadi ruh yang taat dan beriman, jika tidak sedemikian apalah artinya ruku’ dan sujud tetapi hatinya selain dari Allah Swt, ini akibat tidak mau sungguh – sungguh dalam beramal ibadah.
 

Ruh Jihad
Maksudnya di sini senantiasa berjuang untuk melawan kehendak hawa dan nafsu dan segala maksiat di tinggalkan secara bersamaan dan di tunjukkan gerak diri kita atas segala perbuatan, hijrahlah dari maksiat kepada ketaatan, senantiasa menegakkan hukum – hukum Allah Swt dan menjaga syari’atNya berdasarkan sunnah RasulNya, ini mesti di ikuti dengan niat yang ikhlas serta selalu istiqamah berdizikr kepadaNya secara zahir dan bathin, beramal tanpa jihad atas perjuangan melawan hawa dan nafsu juga kurang tepat, sebab mengakibatkan naik turunnya grafik keimanan kepadaNya, seseorang hamba yang selalu berjihad akan hal ini akan mendapatkan pandangan ruh amal jihad yang di ridhai oleh Allah Swt.

Salah satu contoh ruh amal jihad adalah selalu melaksanakan ibadah berdasarkan niat karena Allah Swt, berjuang menetapkan niat hanya kepada Allah Swt adalah termasuk jihad bathin dan besar nilainya di sisi Allah Swt, meninggalkan hal yang hukumnya mubah, makruh dan teguh menegakkan syari’at adalah juga jihad, selalu merasa takut kepada kebesaran Allah Swt juga jihad yang utama, ini sangat penting dalam beramal ibadah yang mengharapkan rahmat dan rahim serta ridha Allah Swt.

Ruh amal pada ilmu
Belajar hingga mendapat ilmu adalah perintah Allah Swt dan RasulNya, sebab beramal tanpa adanya ilmu maka akan sesat dan malah cenderung kepada syirik akibatnya, sedangkan berilmu tanpa mengamalkan juga akan mendapat murka Allah Swt, sebab ia sudah mengetahui dengan jelas hukumnya melanggar perintah Allah Swt, dengan ilmu kita tahu betapa besar nikmat yang Allah Swt berikan, jika tanpa beramal ibadah maka neraka adalah ancamannya, seseorang hamba yang beramal dengan ilmu maka ia mendapatkan karunia cinta kasih dan keridhaan dari Allah Swt, cukupkan dunia hanya untuk sarana beribadah kepadaNya, dengan rajinnya seseorang hamba yang berilmu dalam beribadah kepada Allah Swt, maka Allah Swt akan menambah ilmu hamba tersebut dari perbendaharaan ilmu dari Allah Swt yang maha mempunyai ilmu.

Amal ibadah harus di padukan dengan ilmu, jika tidak maka amal ibadah tersebut akan sia – sia saja karena tanpa adanya tuntunan ilmu, akibatnya sangat fatal kepada kesesatan yang selalu di tiupkan oleh iblis, jin dan syaithan.

Demikianlah sebagian kecil contoh ruh amal, kalau kita belajar tetapi tidak ada ruhnya (ibadat), maka berarti kita belajar dalam keadaan lalai. Sebab yang di katakan ruh itu adalah sarana sesuatu yang mendukung zahir akan ingat kepada Allah Swt, kalau tidak di sertai dengan ruh ingat kepada Allah Swt, maka itu adalah suatu amalan dunia semata, sebab hanya zahirnya saja yang beramal, sementara bathinnya (ruh) tidak alias di pengaruhi oleh syaithan, maka ibadah ini adalah sia – sia.

Oleh sebab itu, setiap usaha dan ikhtiar mesti di sertakan ruh, sebab ruh itulah tempat penilaian Allah Swt akan amal ibadah seseorang hamba, sesuai dengan makna hadist : “Hendaklah kamu takut kepada Allah di mana saja kamu berada, dan hendaklah kamu ikuti kejahatan itu dengan kebaikan, niscaya (kebaikan) itu akan menghapuskannya. Dan hendaklah kamu berakhlak yang baik sesama manusia.” (Hadist riwayat Ahmad, At-Tarmizi dan Al-Baihaqi).

Maka kita mesti berjihad pada segala hal, selalu merasa takut kepada Allah Swt, begitu juga ketika shalat, beramal ibadah, bergaul dan amal ibadah lain sebagainya, mesti ada rasa takut kepada Allah Swt, melazimkan hal ini akan menumbuhkan ruh amal yang bersih dari karunia Allah Swt atas hambaNya yang ikhlas, dengan adanya rasa takut dalam segala tindakan yang kita kerjakan, maka inilah bagian sifat - sifat ketaqwaan, itulah dengan ruh - ruh amal dan dapat di saksikan berdasarkan musyahadah dan mukasyafah dari limpahan karuniaNya, bagi hamba yang beramal melalui ajaran sufi atau tasawuf, maka akan sangat mengerti akan hal ini insya Allah.

Posting Komentar untuk "PENGERTIAN RUH AMAL"