Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

Susunan Ayat Al-Qur'an

SUSUNAN AYAT AL-QUR'AN

Susunan Ayat ke dalam Surah

Diakui secara umum bahwa susunan ayat dan surah dalam Al-Qur'an memiliki keunikan yang luar biasa, susunannya tidak secara urutan saat wahyu diturunkan dan subjek bahasan, rahasianya hanya Allah Yang Maha Tahu, karena Dia sebagai pemilik kitab tersebut. Jika seseorang akan bertindak sebagai editor menyusun kembali kata-kata buku orang lain misalnya, mengubah urutan kalimat akan mudah memengaruhi seluruh isinya, hasil akhir tidak dapat diberikan pada pengarang karena hanya sang pencipta yang berhak mengubah kata-kata dan materi guna menjaga hak-haknya.

Demikian halnya Kitab Allah, karena Dia sebagai pencipta tunggal clan Dia sendiri yang memiliki wewenang mutlak menyusun seluruh materi. AlQur'an sangat tegas dalam masalah ini, maka guna menjelaskan isi kandungan ayat-ayat itu, Allah menugaskan Nabi Muhammad Saw sebagai penerima mandat.

Dalam hal ini Al-Qur' an memberi penjelasan, "Sesungguhnya atas tanggungan Kami mengumpulkan (di dadamu) dan (membuatmupandai) membacanya, apabila Kami telah selesai membacanya, maka ikutilah bacaannya itu, kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kami menjelaskannya.” "Dan Kami telah turunkan kepada engkau (Muhammad) berupa peringatan agar engkau menjelaskan kepada manusia apa-apa yang telah diturunkan pada mereka."

Hak istimewa ini, Allah berikan wewenang atau hak otoritas pada Nabi Muhammad Saw agar memberi penjelasan pada umatnya, hanya Nabi Muhammad Saw, melalui keistimewaan dan wahyu ketuhanan, yang dianggap mampu menyusun ayat-ayat ke dalam bentuk keunikan Al-Qur'an sesuai kehendak dan rahasia Allah, bukan komunitas Muslim secara kolektif dan bukan pula perorangan memiliki legitimasi kata akhir dalam menyusun Kitab Allah.

Kitab Al-Qur'an mencakup surah-surah panjang dan yang terpendek terdiri atas 3 ayat, sedangkan paling panjang 286 ayat, beberapa riwayat menyebutkan bahwa Nabi Muhammad Saw memberi instruksi kepada para penulis tentang letak ayat pada setiap surah, Uthman menjelaskan baik wahyu itu mencakup ayat panjang maupun satu ayat terpisah, Nabi Muhammad Saw selalu memanggil penulisnya dan berkata, "Letakkan ayat-ayat tersebut ke dalam surah seperti yang beliau sebut."

Zaid bin Thabit menegaskan, "Kami akan kumpulkan Al-Qur'an di depan Nabi Muhammad Saw." Menurut `Uthman bin Abi Al-'As, Malaikat Jibril As menemui Nabi Muhammad Saw memberi perintah akan penempatan ayat tertentu. Uthman bin Al-‘As melaporkan bahwa saat sedang duduk bersama Nabi Muhammad Saw ketika beliau memalingkan padangan pada satu titik dan kemudian berkata, "Malaikat Jibril menemuiku dan meminta agar menempatkan ayat ini pada bagian surah tertentu."

AI-Kalbi melaporkan dari Abu Sufyan tentang Ibn ‘Abbas tentang ayat, ia menjelaskan, "Ini adalah ayat terakhir yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw, Malaikat Jibril As turun dan minta meletakkannya setelah ayat ke dua ratus delapan puluh dalam Surah Al-Baqarah." Ubbay bin Ka'b menjelaskan, "Kadang-kadang permulaan surah itu diwahyukan pada Nabi Muhammad Saw, kemudian saya menuliskannya dan wahyu yang lain turun pada beliau lalu berkata, "Ubbay! Tulislah ini dalam surah yang menyebut ini dan itu." Dalam kesempatan lain wahyu diturunkan pada beliau dan saya menunggu perintah yang hendak diberikan sehingga beliau memberi tahu tempat yang sesuai dari suatu ayat.

Zaid bin Thabit memberi penjelasan, "Sewaktu kami bersama Nabi Muhammad Saw mengumpulkan Al-Qur'an kertas kulit beliau berkata, "Mudah -mudahan Sham mendapat berkah" Kemudian beliau ditanya, 'Mengapa demikian wahai Nabi Allah?' Beliau menjawab, 'Karena para Malaikat yang Maha Rahman telah melebarkan sayap mereka kepadanya."

Dalam hadith ini kita catat Nabi Muharnmad Saw selalu melakukan pengawasan dalam
pengumpulan dan susunan ayat-ayat Al-Qur'an, kita dapat melihat bukti yang sangat jelas bahwa bacaan surah dalam shalat lima waktu. Tidak boleh bacaan umum menyalahi urutan ayat-ayat yang telah disepakati dan tidak pernah terjadi peristiwa shalat berjamaah akan adanya perbedaan pendapat dengan imam tentang urutan ayat-ayat baik di masa Nabi Muhammad Saw maupun sekarang.

Nabi Muhammad Saw kadang-kadang membaca satu surah sampai habis pada shalat Jum'ah, bukti lain dapat dilacak dari beberapa hadith yang mengatakan kepada sahabat telah mengenal permulaan dan akhiran surah-surah yang ada.

Nabi Muhammad Saw memberi komentar kepada ‘Umar, "Akhir ayat-ayat dari Surah An-Nisa' akan dianggap cukup buatmu (dalam menyelesaikan masalah warisan)."

Abu Mas'ud Al-Badri memberi laporan bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda, "Ayat terakhir dari Surah Al-Baqarah dapat mencukupi bagi siapa saja yang membaca di waktu malam."

"Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah."

Ibn `Abbas mengingatkan, "Sewaktu saya bermalam di rumah, Maimuna (istri Nabi Muhammad Saw), saya mendengar beliau terbangun dari tidur lalu membaca sepuluh aya terakhir dari Surah `Ali ‘Imran."

Posting Komentar untuk "Susunan Ayat Al-Qur'an"