Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

Bahayanya Mengikuti Hawa Nafsu

Orang yang mengikuti hawa nafsu tidak akan mementingkan agamanya dan tidak mendahulukan ridha Allah dan Rasul-Nya, dia akan selalu menjadikan hawa nafsu menjadi tolok ukurnya.

"Pondasi agama (Islam) adalah mencintai karena Allah dan membenci karena Allah, mendukung karena Allah dan menjauhi karena Allah, beribadah karena Allah, memohon pertolongan kepada Allah, takut kepada Allah, berharap kepada Allah, memberi karena Allah dan menghalangi karena Allah."

Ini hanya dapat dilakukan dengan mengikuti Rasulullah Saw, karena perintah Rasulullah Saw adalah perintah Allah Ta'ala, larangannya adalah larangan Allah Ta'ala, memusuhinya berarti memusuhi Allah, mentaatinya sama dengan mentaati Allah dan mendurhakainya sama dengan mendurhakai Allah Ta'ala.
Bahkan orang yang mengikuti hawa nafsunya telah dibuat buta dan tuli oleh hawa nafsunya, sehingga dia tidak bisa memperhatikan dan melaksanakan apa yang menjadi hak Allah dan Rasul-Nya dalam hal itu dan dia tidak mencarinya, dia tidak ridha karena ridha Allah dan Rasul-Nya, dia tidak marah karena kemarahan Allah dan Rasul-Nya, tapi dia ridha jika mendapatkan apa yang diridhai oleh hawa nafsunya dan marah jika mendapatkan apa yang membuat hawa nafsunya marah.

Dengan demikian, maka mengikuti hawa nafsu akan menyeret pelaku kepada kesesatan dan kerusakan, sebab, timbulnya bid'ah adalah hawa nafsu, sebagaimana dikatakan, "Permulaan bid'ah adalah mencela Sunnah (ajaran Nabi Saw) dengan dasar persangkaan dan hawa nafsu, sebagaimana Iblis mencela perintah Allah (saat diperintahkan sujud kepada Adam) dengan pikirannya dan hawa nafsunya.

Rasulullah Saw juga sudah mengingatkan, bahwa mengikuti hawa nafsu akan membawa kehancuran, beliau bersabda : "Tiga perkara yang membinasakan dan tiga perkara yang menyelamatkan. Adapun tiga perkara yang membinasakan adalah: kebakhilan dan kerakusan yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti dan seseorang yang membanggakan diri sendiri. Sedangkan tiga perkara yang menyelamatkan adalah takut kepada Allah di waktu sendirian dan dilihat orang banyak, sederhana di waktu kekurangan dan kecukupan dan (berkata atau berbuat) adil di waktu marah dan ridha." (Hadits ini diriwayatkan dari Sahabat Anas, Ibnu Abbas, Abu Hurairah, 'Abdullah bin Abi Aufa dan Ibnu Umar Ra).

Demikian juga, bahaya mengikuti hawa nafsu adalah mendatangkan kesusahan dan kesempitan hati, "Barangsiapa mengikuti hawa nafsunya, seperti mencari kepemimpinan dan ketinggian (dunia), keterikatan hati dengan bentuk-bentuk keindahan (kecantikan, ketampanan dan lain-lain) atau (usaha) mengumpulkan harta, di tengah usahanya untuk mendapatkan hal itu dia akan menemui rasa susah, sedih, sakit dan sempit hati, yang tidak bisa diungkapkan.

Dan kemungkinan hatinya tidak mudah untuk meninggalkan keinginannya dan dia tidak mendapatkan apa yang menggembirakannya, bahkan dia selalu berada di dalam ketakutan dan kesedihan yang terus menerus, jika dia mencari sesuatu yang dia sukai, maka sebelum dia mendapatkannya, dia selalu sedih dan perih karena belum mendapatkannya, jika dia sudah mendapatkannya, maka dia takut kehilangan atau ditinggalkan (sesuatu yang dia sukai itu). (Majmu' al-Fatawa, 10/651).

Posting Komentar untuk "Bahayanya Mengikuti Hawa Nafsu"