Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

Al-Qur'an Adalah Kalamullah

Al-Qur`an Kalamullah dan termasuk Kalamullah adalah Al-Qur`an Al-Adzim, yaitu Kitabullah yang jelas, tali-Nya yang kokoh dan jalan-Nya yang lurus, yang diturunkan oleh Rabb semesta alam.

Yang dibawa turun oleh Ruhul Amin (Jibril) kepada hari penghulu para rasul dengan bahasa Arab yang jelas, yang diturunkan bukan makhluk, dari-Nya ia berawal dan kepada-Nya ia kembali, ia adalah kumpulan surat-surat muhkamat dan ayat-ayat yang jelas, huruf-hurufnya maupun kalimat-kalimatnya.


Siapa yang membacanya dengan irab (tata bahasa Arab), maka dia mendapat 10 kebaikan pada setiap hurufnya, ia memiliki awal dan akhir, berjuz-juz dan terbagi-bagi, yang terbaca dengan lisan-lisan, terjaga di hati-hati, didengar ditelinga, tertulis di mushaf, mengandung muhkam dan mutasyabihat, nasikh mansukh, khas dan amm dan perintah dan larangan, “Kebatilan tidak mendatanginya dari depan dan tidak pula dari belakang, ia diturunkan dari Yang Maha Bijaksana dan Maha Terpuji.” [Q.S. Fushshilat [41] : 42].

Juga firman-Nya Allah Ta’ala, “Katakanlah : "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain.” [Q.S. Al-Isra` [17] : 88].

Inilah kitab berbahasa Arab yang dikomentari orang-orang kafir, “Kami tidak beriman kepada Al-Qur`an ini.” [Q.S. Saba` [34] : 31] dan sebagian mereka berkata, “Sesungguhnya ini hanya ucapan manusia.” [Q.S. Al-Muddatstsir [74] : 25], lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Kelak kami akan memasukkannya ke Neraka Saqar.” [Q.S. Al-Muddatstsir [74] : 26].

Sebagian mereka berkata bahwa Al-Qur`an hanyalah, sya'ir lalu Allah membantah mereka, “Kami tidak mengajarinya sya'ir dan memang tidak layak baginya (Muhammad), tidaklah ia melainkan peringatan dan bacaan yang jelas.” [Q.S. Yasin [36] : 69].

Tatkala Allah menafikan bahwa ia adalah sya'ir dan menetapkannya sebagai bacaan maka tidak ada lagi kesamaran bagi yang memiliki akal cerdas bahwa Al-Qur`an adalah Kalamullah berbahasa Arab yang kata-katanya, huruf-hurufnya dan ayat-ayatnya, karena jika benar bukan seperti itu tentu tidak ada yang mengatakannya sya'ir.

Allah Azza wa Jalla berfirman, “Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al-Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.” [Q.S. Al-Baqarah [2] : 23].

Mereka tidak akan mampu mendatangkan yang serupa apa yang tidak diketahui hakikatnya dan (tidak dijangkau oleh) akal. Dia Allah Ta’ala berfirman, “Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang nyata, orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami berkata : "Datangkanlah Al-Qur'an yang lain dari ini atau gantilah dia.‟ Katakanlah : "Tidaklah patut bagiku menggantinya dari pihak diriku sendiri. Aku tidak mengikut kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Sesungguhnya aku takut jika mendurhakai Tuhanku kepada siksa hari yang besar (kiamat).‟ [Q.S. Yunus [10] : 15].

Dia menetapkan bahwa Al-Qur`an adalah ayat-ayat yang dibacakan kepada mereka. Dia Allah Ta’ala juga berfirman, “Sebenarnya, Al-Qur'an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu.” [Q.S. Al-Ankabut [29] : 49].

Dia Allah Ta’ala juga berfirman, “Sesungguhnya Al-Qur'an ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan.” [Q.S. Al-Waqiah [56] : 77-79].

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa membaca Al-Qur`an dengan i’rab, maka dia mendapatkan pada setiap hurufnya 10 kebaikan dan siapa membacanya dengan lahn (kesalahan irab), maka dia mendapatkan pada setiap hurufnya satu kebaikan.” [H.R. Ath-Thabrani No. 7574 dalam Al-Ausath].
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bacalah Al-Qur`an sebelum datang suatu kaum yang membaguskan huruf-hurufnya dengan tepat, tetapi tidak melampaui kerongkongan mereka, mereka minta disegerakan upahnya (di dunia) dan tidak minta diakhirkan (di akhirat).” [H.R. Imam Ahmad No. 12483].

Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka dia akan mendapatkan kebaikan dan kebaikan yang akan dia dapatkan akan dilipat gandakan sehingga mencapai sepuluh kali lipat dan aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.

Dalam riwayat Bukhari dan Muslim : Orang yang mahir dalam membaca Al-Qur'an bersama para Malaikat yang mulia lagi agung dan orang yang membaca Al-Qur'an dengan cara terbata-bata dan merasa sulit dengannya, maka dia mendapat dua pahala.

Abu Bakar dan Umar Radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Mengirab Al-Qur`an lebih kami sukai daripada menghafal sebagian huruf-hurufnya.”

Ali Radhiyallahu ‘anhu berkata, “Siapa mengingkari satu huruf dari Al-Qur`an berarti mengingkari seluruhnya.” Kaum muslimin sepakat akan jumlah surat Al-Qur`an, ayatnya, kata-katanya dan hurufnya.

Tidak ada khilaf di antara kaum muslimin bahwa siapa yang mengingkari satu surat Al-Qur`an atau satu kata atau satu huruf disepakati atas kekafirannya, ini hujjah pasti, bahwa ia adalah huruf-huruf.

Posting Komentar untuk "Al-Qur'an Adalah Kalamullah"