Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

Makhluk Baik & Makhluk Buruk

Allah berfirman : "Sesungguhnya orang-orang yang kafir dari kalangan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal didalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Rabbnya." (Q.S. Al-Bayyinah 98 : 6-8).

Tafsir Ringkas Q.S. Al-Bayyinah 98 : 6-8

Setelah Allah Azza wa Jalla menjelaskan agama yang haq yang bisa menyelamatkan (seseorang) dari azab dan bisa mendapatkan kenikmatan yaitu agama islam (pada ayat sebelumnya), Allah Azza wa Jalla mengabarkan bahwa orang-orang yang kafir (ingkar) kepada-Nya, baik dari kalangan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik, mereka berada di neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya.

Ini adalah hukum Allah Azza wa Jalla kepada mereka karena mengingkari kebenaran dan berpaling darinya setelah datang kepada mereka bukti dan mereka mengenal jalan yang lurus. Mereka beralih dari kebenaran tersebut dengan rasa ridha terhadap kebatilan dan rasa puas terhadap kekafiran dan kesyirikan sebagai ganti dari keimanan dan ketauhidan.

Mereka adalah orang-orang kafir dan pelaku dosa, mereka adalah seburuk-buruk makhluk, ini adalah makna dari firman Allah, "Sesungguhnya orang-orang yang kafir dari kalangan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk."

Sebagaimana Allah Azza wa Jalla telah mengabarkan bahwa orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan mengamalkan agama Islam, kemudian mereka mengerjakan kewajiban-kewajiban, menjauhi larangan-larangan, bersegera dalam kebaikan-kebaikan dan amalan-amalan shalih, mereka adalah sebaik-baik makhluk.

Allah Azza wa Jalla berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih, mereka itu adaiah sebaik-baik makhluk." Perkataan Allah Azza wa Jalla, "Balasan mereka di sisi Rabb mereka," maksudnya, mereka yang beriman kepada Allah Azza wa Jalla, Rasul-Nya Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan apa-apa yang Beliau bawa berupa petunjuk dan agama yang haq, mereka adalah sebaik-baik makhluk.

Perkataan Allah, " جزاُ ؤُ ىْ م ِ عند رِّ بِّْ م Balasan mereka di sisi Rabb mereka" terjadi ketika mereka bertemu dengan Allah dan itu terjadi setelah kematian, " جنا ُ ت ع ْ دن ْ تَِ ري ِمن ْ تَتِها اْلْنْهاُ ر ialah syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai," maksudnya adalah taman-taman yang mereka tinggal selamanya didalamnya, mereka tidak akan keluar darinya dan tidak akan pernah mati.

Perkataan Allah Azza wa Jalla : ُ"ر ِ ضي اللُّ عْن ُ هْ م ور ُ ضوا عْنوAllah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya." Allah ridha kepada mereka karena keimanan dan ketaatan mereka dan mereka ridha kepada Allah karena apa yang telah Allah karuniakan dan berikan kepada mereka berupa kenikmatan yang abadi di Darussalaam (Negeri Keselamatan/syurga).

Perkataan Allah Azza wa Jalla, ُ" ذلِك لِم ْ ن خ ِ شي ربوYang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Rabbnya." Balasan yang disebutkan tersebut adalah balasan yang besar karena disana dikumpulkan kebahagiaan ruh dan kebahagiaan badan secara bersamaan. Itu balasan bagi hamba yang takut kepada Rabb-nya dan tidak bermaksiat kepada-Nya sampai bertemu Allah Azza wa Jalla setelah wafatnya.

Apabila dia bemaksiat pada suatu hari, maka dia bertaubat dan jika dia salah maka dia kembali. Begitu seterusnya sampai dia wafat dalam keadaan taat dan bukan dalam keadaan bermaksiat."

Penjabaran Ayat

Beberapa surat disebutkan keutamaannya oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Surat Al-Bayyinah memiliki kaitan dengan seorang sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam yang bernama Ubay bin Ka'b Radhiyallahu ‘anhu, sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut : Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Ubay, "Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepadaku untuk membacakan kepadamu lam yakunilladzina kafaru"' Beliau (Ubay) berkata, "Apakah Allah menyebut namaku?" Beliau bersabda, "Ya." Kemudian dia (Ubay) pun menangis.

Ubay mendapatkan keutamaan dengan dikhususkannya beliau dari seluruh sahabat Nabi untuk dibacakan surat Al-Bayyinah sebagai perintah langsung dari Allah Azza wa Jalla, bahkan sampai-sampai Allah menyebut nama beliau Radhiyallahu ‘anhu.

Firman Allah Azza wa Jalla : "Sesungguhnya orang-orang yang kafir dari kalangan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk." Ahli kitab yang dimaksud dalam ayat ini adalah orangorang Yahudi dan Nasrani, sedangkan maksud dari orang-orang musyrik yaitu semua orang yang melakukan kesyirikan yang menyebabkan dia keluar dari agama Islam.

Mereka layak untuk mendapatkan tempat kembali yang sangat buruk, yaitu neraka Jahannam, arti dari Al-Bariyyah (ِ )الْرِ بَيِّ ة Dalam ayat ini Allah, menyebutkan lafaz ()أُْولئِك ُ ىْ م شر الْ ِ بَيِ artinya "mereka adalah seburuk-buruk bariyyah". Para Ulama berbeda pendapat dalam mengartikan kata "bariyyah" pada ayat ini, di antara pendapat yang disebutkan adalah sebagai berikut :

Pendapat yang pertama, artinya adalah ( ,)بِ ريْئةmaknanya adalah yang diciptakan atau makhluk, karena di dalam Qiraat Nafi' dan Ibnu Dzakwan rahimahumallah dibaca dengan ()بِ ريْئة adapun selain dari keduanya membacanya sebagaimana masyhur di dalam mushhaf yang kita baca. Kata ( )بِ ريْئةberasal dari kata ( )برأyang berarti ()/خلقmenciptakan.

Pendapat inilah pendapat yang kuat dan didukung oleh banyak mufassir atau ahli tafsir.
Pendapat yang kedua, artinya adalah ( ),تُرابmaknanya adalah tanah.
Pendapat yang ketiga, artinya adalah yang ditakdirkan.
Pendapat yang ketiga ini adalah pendapat yang sangat lemah. (Lihat Tafsir Al-Qurthubi XX/145).

Firman Allah Azza wa Jalla : "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk."

Allah Azza wa Jalla menyebutkan bahwa sebaik-baik makhluk adalah orang-orang yang beriman dan beramal shalih dan ini menunjukkan keutamaan beriman dan beramal shalih.

Posting Komentar untuk "Makhluk Baik & Makhluk Buruk"