Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

SABAR ADA 3 (TIGA) PERKARA

Sabar adalah menahan jiwa dan menjaganya agar tidak sampai melakukan sesuatu yang tidsk selayaknya dilakukan. Terdapat 3 macam bentuk kesabaran, yaitu sabar dalam ketaatan kepada Allah Swt, sabar dari menjauhi kemaksiatan kepada Allah Swt, dan sabar dalam takdir Allah Swt yang menyakitkan dan menyusahkan.(1). Sabar Dalam Ketaatan Kepada Allah Swt
Sabar jenis ini penting untuk dimiliki oleh setiap hamba, karena sesungguhnya jiwa seringkali terasa berat untuk menjalankan berbagai macam ketaatan. Hal tersebut karena jiwa cenderung menyukai sifat yang jelek, sebagaimana firman Allah Swt, yaitu : “Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S Yusuf : 53). Seringkali kita jumpai seorang yang beramal namun ia tidak bisa kontinyu untuk mengerjakannya. Mereka bersemangat mengerjakan banyak amalan di awal waktu, namun setelah itu ditinggalkan. Untuk itu dibutuhkan kesabaran agar kita dapat kontinu dalam beramal, walaupun amalan tersebut sederhana. Rasulullah Saw bersabda,“Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinyu walaupun itu sedikit.” (H.R Muslim).

Allah Swt lebih menyukai amalan yang kontinyu walaupun sederhana, karena hal tersebut lebih dapat membantu kontinyunya suatu amal. Salah satu usaha agar dapat kontinyu dalam beramal adalah dengan berdoa kepada Allah Swt, diantaranya dengan doa : "Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik." (Ya Allah, tolonglah aku agar selalu berdzikir dan mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu).” (H.R Abu Daud dan Imam Ahmad).

(2). Sabar Dalam Menjauhi Kemaksiatan
Rasulullah Saw bersabda,“Syurga itu diliputi oleh hal-hal yang tidak menyenangkan, sedangkan neraka itu diliputi oleh hal-hal yang menyenangkan nafsu.” (H.R Muslim). Maka dibutuhkan kesabaran untuk dapat menjaga diri dari hal-hal yang menyenangkan hawa nafsu yang pada hakikatnya akan menjerumuskan kepada neraka. Dan kemaksiatan termasuk perkara yang disenangi oleh hawa nafsu.

Seseorang yang beriman harus mengendalikan nafsunya dan melihat bahwa kemaksiatan adalah bukan hal yang sepele, melainkan perkara yang dapat membinasakan dirinya. Abdullah bin Mas’ud Ra berkata,”Orang beriman melihat dosa-dosanya seolah-olah ia duduk di bawah gunung, ia takut gunung tersebut menimpanya, sementara orang yang fajir (suka berbuat dosa) melihat dosanya seperti lalat yang lewat di atas hidungnya.” (H.R Bukhari). Semua itu hanya dapat dilakukan dengan kesabaran.

(3). Sabar Dalam Menghadapi Takdir Allah
Termasuk kedalam rukun iman adalah kita meyakini adanya takdir atau ketetapan dari Allah Swt. Terdapat 2 macam takdir yang menimpa manusia, yang berupa kesenangan dan berupa kesedihan serta musibah. Pada jenis pertama maka kita wajib bersyukur, dengan bersyukur Allah Swt akan tambahkan nikmat-Nya. Adapun yang kedua maka kita wajib bersabar. Dan keduanya (bersyukur dan bersabar) merupakan amalan ibadah yang memiliki nilai pahala di sisi Allah ta’ala.

Rasulullah Saw bersabda,“Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Semua perkara (yang menimpanya) adalah kebaikan baginya dan tidaklah hal ini terjadi kecuali hanya pada diri seorang mukmin. Jika dia mendapat kebahagiaan dia bersyukur maka hal ini adalah baik baginya. Dan jika tertimpa musibah dia bersabar maka itu juga baik baginya.” (H.R Muslim). Maka sikap seorang muslim jika ditimpa musibah adalah bersabar dan yakin bahwa dibalik musibah yang dialaminya terdapat hikmah dari Allah Swt.

Sebagaimana firman Allah Swt yaitu : “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan : “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali.)” (Q.S Al-Baqarah 155-156).

Selain itu, musibah yang menimpa seorang mukmin merupakan bentuk ujian, sebagaimana firman Allah Swt yaitu : “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya : “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu Amat dekat.” (Q.S Al-Baqarah : 214).

Posting Komentar untuk "SABAR ADA 3 (TIGA) PERKARA"