LARI DARIPADA ALLAH Swt BERARTI TELAH BUTA HATINYA
Allah Swt adalah dzat Maha Pencipta seluruh alam ini yang tidak perlu bantuan untuk menegakkan dan menciptakan dunia seisinya ini, jika tidak ada tuhan tentu tidak ada alam ini, oleh karena itu antara dzat sang pencipta dengan yang diciptakan tidak dapat dipisah-pisahkan dialam kehidupan kita sehari-hari, bukankah Allah Swt itu selalu berdampingan atau berdekatan dengan makhluk-Nya dimana saja manusia dan ciptaan-Nya berada.Segala hajat dan kebutuhan, segala kesulitan dan persoalan apa saja selalu didengarkan dan diperhatikan Allah Swt, dengan syarat selagi hamba itu memohon kepada-Nya, sungguh sangat menakjubkan atau mengherankan bila ada saja seseorang manusia yang selalu menjauh dan lari daripada-Nya, paadahal Allah Swt itu Maha Kuasa, Maha Mengetahui, Maha Mengaabulkan Do’a, Maha Pengasih, Maha Penyayang dan Maha-Maha lainnya Ialah segalanya, bahkan Allah Swt itu selalu mengikuti dan mengurusi segala tingkah laku manusia dan memberinya, walau seseorang anak manusia tersebut ingkar dan selalu berbuat maksiat, Dia senantiasa memberinya rezeki.
Sungguh sangat mengherankan terhadap orang yang lari dari apa yang dia tidak bisa dipisahkan daripadanya dan mencari apa yang tidak ada keabadian baginya bersama-sama dengannya, maka sesungguhnya yang demikian itu bukanlah merupakan buta atas penglihatan, akan tetapi adalah hatinya yang telah tertanam didadanya suatu kebutaan.
Orang yang lari dan menjauh dari Allah Swt itu disebabkan selalu menuruti hawa dan nafsunya dan selalu mencintai kelezatan duniawi, senantiasa mengejar keduniaan untuk memuaskan syahwatnya, sehingga ia lupa akan dzat yang Maha Perkasa, orang yang sedemikian itu adalah benar-benar telah buta hatinya.
Hati yang buta itu sangat sulit untuk mengenal Allah Swt secara hakiki, karena didalam hatinya terselip penghalang yang berupa keindahan, kemewahan dan kebendaan duniawi semata, celakalah orang-orang yang bersikap sedemikian ini dan beruntunglah orang yang hatinya terbuka dan dapat melihat Allah Swt secara sifat kebesaran-Nya.
Rasulullah Saw bersabda,”Termasuk golongan bencana dan kecelakaan itu adalah ada empat hal, yaitu;
- Kekerasan hati hingga enggan menerima kebenaran,
- Kebekuan mata sehingga tidak dapat melihat serta berpikir tentang apa-apa yang benar,
- Tamak, rakus dan loba pada keduniaan,
- Dan panjangnya angan-angan yakni dengan menginginkan ini dan itu tetapi tidak disertai usaha.” (H.R Muttafaqun ‘Alaihi).
Rasulullah Saw bersabda,”Hati itu ada empat macam, yaitu;
a. Hati yang suci murni didalamnya seakan-akan terdapat lampu yang cemerlang cahayanya, itulah hati orang yang mu’min,
b. Hati yang hitam lagi penuh penyakit, itulah hati orang kafir,
c. Hati yang terikat pada sampulnya, itulah orang munafik,
d. Hati yang terbuka, didalamnya ada keimanan serta ada pula kemunafikannya, keimanan yang ada disitu adalah bagaikan sayur mayur yang dialiri oleh siraman air tawar, sedangkan kemunafikan yang ada didalamnya itu adalah bagaikan borok yang dialiri oleh siraman nanah bercampur darah, kedua benda yakni air dan nanah bercampur darah akan saling kalah mengalahkan, maka mana yang menang itulah yang dapat menguasai hati tersebut, jika menang airnya maka keimananlah yang mengalahkan kemunafikan, sedangkan jika darah bercampur nanah itu yang menang maka kemunafikanlah yang mengalahkan keimanannya. (H.R Muttafaqun ‘Alaihi).
Oleh karena itu berdo’alah kepada Allah Swt agar terhindar dari hati yang sedemikian jeleknya yang berakibatkan kecelakaan didunia dan diakhirat, ucapkanlah selalu sebagaimana Allah Swt berfirman,”Ya tuhan kami, janganlah engkau goyang-goyangkan hati kami sesudah engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kerahmatan kepada kami dari sisi-Mu, sesungguhnya engkau adalah Maha Pemberi.” (Q.S Ali Imran Ayat : 8).
Sungguh sangat mengherankan terhadap orang yang lari dari apa yang dia tidak bisa dipisahkan daripadanya dan mencari apa yang tidak ada keabadian baginya bersama-sama dengannya, maka sesungguhnya yang demikian itu bukanlah merupakan buta atas penglihatan, akan tetapi adalah hatinya yang telah tertanam didadanya suatu kebutaan.
Orang yang lari dan menjauh dari Allah Swt itu disebabkan selalu menuruti hawa dan nafsunya dan selalu mencintai kelezatan duniawi, senantiasa mengejar keduniaan untuk memuaskan syahwatnya, sehingga ia lupa akan dzat yang Maha Perkasa, orang yang sedemikian itu adalah benar-benar telah buta hatinya.
Hati yang buta itu sangat sulit untuk mengenal Allah Swt secara hakiki, karena didalam hatinya terselip penghalang yang berupa keindahan, kemewahan dan kebendaan duniawi semata, celakalah orang-orang yang bersikap sedemikian ini dan beruntunglah orang yang hatinya terbuka dan dapat melihat Allah Swt secara sifat kebesaran-Nya.
Rasulullah Saw bersabda,”Termasuk golongan bencana dan kecelakaan itu adalah ada empat hal, yaitu;
- Kekerasan hati hingga enggan menerima kebenaran,
- Kebekuan mata sehingga tidak dapat melihat serta berpikir tentang apa-apa yang benar,
- Tamak, rakus dan loba pada keduniaan,
- Dan panjangnya angan-angan yakni dengan menginginkan ini dan itu tetapi tidak disertai usaha.” (H.R Muttafaqun ‘Alaihi).
Rasulullah Saw bersabda,”Hati itu ada empat macam, yaitu;
a. Hati yang suci murni didalamnya seakan-akan terdapat lampu yang cemerlang cahayanya, itulah hati orang yang mu’min,
b. Hati yang hitam lagi penuh penyakit, itulah hati orang kafir,
c. Hati yang terikat pada sampulnya, itulah orang munafik,
d. Hati yang terbuka, didalamnya ada keimanan serta ada pula kemunafikannya, keimanan yang ada disitu adalah bagaikan sayur mayur yang dialiri oleh siraman air tawar, sedangkan kemunafikan yang ada didalamnya itu adalah bagaikan borok yang dialiri oleh siraman nanah bercampur darah, kedua benda yakni air dan nanah bercampur darah akan saling kalah mengalahkan, maka mana yang menang itulah yang dapat menguasai hati tersebut, jika menang airnya maka keimananlah yang mengalahkan kemunafikan, sedangkan jika darah bercampur nanah itu yang menang maka kemunafikanlah yang mengalahkan keimanannya. (H.R Muttafaqun ‘Alaihi).
Oleh karena itu berdo’alah kepada Allah Swt agar terhindar dari hati yang sedemikian jeleknya yang berakibatkan kecelakaan didunia dan diakhirat, ucapkanlah selalu sebagaimana Allah Swt berfirman,”Ya tuhan kami, janganlah engkau goyang-goyangkan hati kami sesudah engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kerahmatan kepada kami dari sisi-Mu, sesungguhnya engkau adalah Maha Pemberi.” (Q.S Ali Imran Ayat : 8).
Posting Komentar untuk "LARI DARIPADA ALLAH Swt BERARTI TELAH BUTA HATINYA"
Terimakasih atas kunjungan anda...