Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

KEUTAMAAN DZIKIR

Dzikir merupakan ibadah yang paling utama dan merupakan amal ibadah yang paling dapat mendekatkan diri kita Allah Swt. Oleh karena itu, di dalam Al-Qur’an kita dapatkan banyak sekali ayat - ayat yang memerintahkan kepada kita untuk melakukan dzikir di sertai dengan pujian dan sanjungan dari Allah Swt kepada mereka yang melaksanakannya, sebagaimana firman Allah Swt dalam Al-Qur’an Surah Al-Ahdzab Ayat : 41, yaitu : “Hai orang - orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak - banyaknya.”Al-Qur’an Surah Al-Baqarah Ayat : 200, yaitu : “Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut - nyebut (membangga - banggakan) nenek moyangmu[126], atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu, maka di antara manusia ada orang yang berdo’a, "Ya Tuhan Kami, berilah Kami (kebaikan) di dunia", dan Tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat.”

Adalah menjadi kebiasaan orang - orang Arab Jahiliyah setelah menunaikan haji lalu bermegah - megahan tentang kebesaran nenek moyangnya. Setelah ayat ini di turunkan maka memegah - megahkan nenek moyangnya itu di ganti dengan dzikir kepada Allah Swt.

Al-Qur’an Surah Ali Imran Ayat : 191, yaitu : “(yaitu) orang - orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) : "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia - sia, Maha suci Engkau, maka peliharalah Kami dari siksa neraka.”

Al-Qur’an Surah Al-Ahdzab Ayat : 35, yaitu : “Sesungguhnya laki - laki dan perempuan yang muslim, laki - laki dan perempuan yang mu’min, laki - laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki - laki dan perempuan yang benar, laki - laki dan perempuan yang sabar, laki - laki dan perempuan yang khusyu’, laki - laki dan perempuan yang bershadaqah, laki - laki dan perempuan yang berpuasa, laki - laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki - laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”

Yang di maksud dengan Muslim di sini ialah orang - orang yang mengikuti perintah dan larangan pada lahirnya, sedang yang di maksud dengan orang - orang mu’min di sini ialah orang yang membenarkan apa yang harus di benarkan dengan hatinya.

Demikianlah dalilnya bagi seseorang muslim untuk dapat lebih kuat berdzikirnya terhadap Allah Swt dalam setiap hal dan keadaan sepanjang kehidupannya, dengan demikian maka ia menjadi tergolong kepada orang – orang yang beriman (mu’min) dan mendapatkan keridhaan Allah Swt, Rasulullah Saw sangat menganjurkan hal ini di samping daripada amal ibadah yang wajib, karena inti daripada dzikir adalah ingat selalu kepada Allah Swt, memang agak berbeda pengertiannya dengan berdzikir kepada Allah Swt setelah melaksanakan amal ibadah yang wajib, maka hal ini adalah sangat di sunnahkan Rasulullah Saw bagi umat muslimin dan muslimat.

Dzikir ini banyak macamnya sesuai denga yang di syari’atkan Rasulullah Saw, seperti ucapan Subhanallah, Laa ilaha illallah, Allah – Allah dan lain sebagainya, sebagaimana dzikir – dzikir yang di anjurkan oleh Rasulullah Saw di bawah ini :

1.) Dari Abu Hurairah Ra dari Rasulullah Saw, beliau bersabda, "Barangsiapa yang membaca subhanallah setiap selesai shalat 33 x membaca alhamdulillah 33 x, membaca Allahu Akbar 33x hingga menjadi 99, beliau lalu bersabda lalu di sempurnakan menjadi seratus dengan Laa ilaha illallah wahdahu' laa syarikalah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ala kulli syai’in qadir, di ampuni dosanya sekalipun seperti buih lautan.” (H.R. Muslim).

2.) Dari Abu Hurairah Ra berkata, Rasulullah Saw bersabda,"Barangsiapa membaca : La ilaha lillallah wahdahu la syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ala kulli syai’in qadir, dalam sehari seratus kali, maka sama dengan memerdekakan sepuluh hamba sahaya, di tuliskan baginya seratus kebaikan, di hapuskan darinya seratus kesalahan, bacaan tersebut menjadi penghalang baginya dari syetan pada hari itu hingga sore hari. Tidak ada yang menghadirkan yang lebih utama daripada yang dia hadirkan kecuali orang yang lebih banyak membacanya daripadanya." (H.R. Bukhari).

3.) Dari Abu Hurairah Ra sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda,”Barangsiapa yang membaca subhanallah wabihamdihi pada satu hari seratus kali, di hapuskan kesalahannya sekalipun seperti buih lautan.” (H.R. Bukhari).

4.) Dari Utsman bin Affan Ra dia berkata, Rasulullah Saw bersabda,"Tidak ada seorang hamba pun yang membaca setiap pagi dan sore setiap malam bismillahil yadhurruhu ma'asmihi syai’un fil ‘ardhi wal fis sama’i wahuwas sami’ul aliim. Tiga kali maka tidak akan ada yang memudharatkannya sesuatu pun." (H.R. Tarmidzi).

5.) Busairah Ra, ia berkata : Rasulullah Saw bersabda kepada kami : "Kalian wajib membaca tasbih, tahlil dan taqdis. Dan hitunglah menggunakan ruas jari tanganmu karena jari - jari tersebut akan di tanyai dan di ajak bicara, dan janganlah kalian lalai maka kalian akan melupakan rahmat Allah." (H.R Tarmidzi dan Abu Daud).

7.) Dari Abu Hurairah Ra, dari Nabi Saw, beliau bersabda : “Telah mendahului Para mufarrid? Para sahabat bertanya : “Siapakah para mufarrid tersebut wahai Rasulullah? Beliau menjawab : “Mereka adalah laki - laki dan perempuan yang bayak menyebut (nama) Allah.” (H.R. Muslim).

8.) Dari Abu Musa Al-Asy’ary Ra, dari Nabi Saw : “Perumpamaan orang yang selalu berdzikir kepada Tuhannya dan yang tidak pernah berdzikir kepada-Nya adalah sebagaimana halnya orang yang hidup dan orang mati.” (H.R. Bukhari).

9.) Dari Jabir bin Abdullah Ra, "Rasulullah Saw bersabda : “Dzikir yang paling utama adalah Laa ilaaha illallaah dan do’a yang paling utama adalah Alhamdulillah." (H.R. Tarmidzi).

10.) Hadist Qudsyi,“Sesungguhnya Aku berdasarkan persangkaan hamba-Ku kepada-Ku,dan aku bersamanya saat dia mengingat-Ku, Jika dia mengingat-Ku dalam dirinya maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku, dan jika dia mengingat-Ku di hadapan orang - orang maka Aku akan mengingatnya di hadapan mahkhluk - makhluk yang lebih baik dari mereka, jika mereka mendekati-Ku sejengkal maka Aku akan mendekatinya sehasta, jika mendekati-Ku sehasta maka Aku mendekatinya sedepa, dan barang siapa yang mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku mendatanginya dengan berlari.” (H.R. Muslim).

11. Abu Muslim Al-Aghar, Abu Hurairah dan Abu Said mendengar Rasulullah Saw bersabda,“Tidaklah suatu kaum duduk dalam majelis dzikir, melainkan mereka di kelilingi oleh malaikat, di liputi oleh rahmat Allah, di beri ketenangan, serta di sebut - sebut di hadapan para malaikat-Nya.” (H.R. Muslim dan At-Tarmidzi).

Bagi yang malas berdzikir.

Dari Abu Hurairah Ra dari Rasulullah Saw, katanya : "Barangsiapa yang duduk di suatu tempat duduk dan ia tidak berdzikir kepada Allah Ta'ala dalam duduknya itu, maka atas orang itu ada kekurangan dari Allah dan barangsiapa yang berbaring di suatu tempat pembaringan dan ia tidak berdzikir kepada Allah Ta'ala dalam berbaringnya itu, maka atas orang itu ada kekurangan dari Allah." Di riwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad hasan.

Demikianlah faedah dan keutamaan dzikir kepada Allah Swt berdasarkan dari Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Saw bagi orang – orang yang beriman dan berpikir, jika hal ini di laksanakan maka seseorang hamba tersebut akan mendapatkan hidayah, karunia dan limpahan rahmat kasih sayang dari Allah Swt serta keridhaanNya.

Posting Komentar untuk "KEUTAMAAN DZIKIR"