Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

HUKUM DAN DALIL DO’A

Berdo’a merupakan suatu ibadah, bahkan menjadi otaknya ibadah, kenapa do’a menjadi otaknya ibadah? Karena, dengan berdo’a jelas sekali memperlihatkan penghambaan manusia kepada Allah Swt, dengan berdo’a kepada Allah Swt, maka terwujudlah Allah Swt sebagai tempat meminta dan tempat memohon, sedangkan si hamba adalah makhluk yang hina dan selalu dalam kekurangan.

Do’a suatu ibadah, maka berdo’a sangatlah di anjurkan (di perintahkan) oleh agama, walaupun do’a tidak memerlukan suatu syarat dan rukun yang ketat, seperti halnya ibadah shalat, zakat, puasa, haji dan lain – lain, banyak firman Allah Swt dan hadits Rasulullah Saw yang menerangkan tentang do’a dan menganjurkan orang - orang beriman agar berdo’a, di antaranya adalah sebagai berikut : “Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang - orang yang melampaui batas.” (Surah Al-A’raf Ayat : 55). “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan di terima) dan harapan (akan di kabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang - orang yang berbuat baik.” (Surah Al-A’raf Ayat : 56).

Juga pada Surah Al-Baqarah Ayat 186 : “Dan apabila hamba - hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

Juga pada Surah Al-A’raf Ayat 180 : “Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang - orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama - nama-Nya, nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”

Juga pada Surah Al-Isra’ Ayat 110 : “Katakanlah : "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman, dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai asmaa’ul husna (nama - nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu.”

Seterusnya pada Surah Yunus Ayat 10 : “Do'a mereka di dalamnya ialah : "Subhanakallahumma", dan salam penghormatan mereka ialah : "Salam", dan penutup do’a mereka ialah : "Alhamdulilaahi rabbil 'aalamin.”

Rasulullah Saw menyebutkan masalah do’a ini sebagai berikut : Di riwayatkan dari Abu Daud dan At-Tarmidzi, bahwa Rasulullah Saw bersabda : "Do’a itu adalah lbadah.” Juga pada hadist berikut : "Barangsiapa di bukakan pintu do’a untuknya, berarti telah di bukakan pula untuknya segala pintu rahmat. Dan tidak di mohonkan kepada Allah, yang lebih di sukai-Nya selain daripada di mohonkan 'afiyah. 


Do’a itu memberi manfaat terhadap yang telah di turunkan dan yang belum di turunkan. Dan tak ada yang dapat menangkis ketetapan Tuhan, kecuali Do’a. Sebab itu berdo’a kamu sekalian." (Hadist riwayat Tarmidzi)), selanjutnya juga pada hadist ini : Di riwayatkan dari Tarmidzi, bahwa Rasulullah Saw bersabda : "Tiap muslim di muka bumi yang memohonkan suatu permohonan kepada Allah, pastilah permohonannya itu di kabulkan Allah, atau di jauhkan Allah daripadanya sesuatu kejahatan, selama ia mendo’akan sesuatu yang tidak membawa kepada dosa atau memutuskan kasih sayang."

Posting Komentar untuk "HUKUM DAN DALIL DO’A"