TERTIBLAH KETIKA KENCING
Dalam menjalani kehidupan sehari – hari, setiap yang namanya manusia sudah tentu ada keperluannya pada tubuh yang mesti di ikuti, yaitu buang air kecil (kencing), nah, perkara menyangkut soal kencing ini dalam ajaran Islam jangan di anggap remeh dan sepele mengenai tata tertibnya sewaktu mengguna fasilitas dari Allah Swt yang namanya buang air kecil ini.
Persoalan ini sangat perlu di perhatikan, agar saat kita sedang dalam kondisi wudhu' tidak lagi di cemari oleh tetesan air kencing pada pakaian, dengan tetesan tersebut dapat dengan sangat mengurangi nilai dari kebersihan dan dapat membatalkan wudhu', karena air kencing adalah termasuk najis yang berat bagi dewasa dan najis yang ringan bagi balita, hal ini sudah di atur Rasulullah Saw dalam bidang Thaharah (Bersuci). Karena hal ini sudah di atur dalam syariat Islam, dan jika di ikuti syariat tersebut, maka akan memperoleh pahala, jika di lalaikan malah akan membawa kepada siksa neraka, jangan di kira karena sudah membuat amalan yang banyak kita tenang saja, tapi melalaikan adab kencing ini bisa juga membuat suatu amalan sia – sia dan sudah tentu malah mendapat dosa, dalam ajaran Islam yang di sampaikan oleh Rasulullah Saw ada aturan tertentu mengenai hal ini, yaitu :
Bagi kaum laki – laki,
1. Apabila mau kencing, maka jangan berdiri, tetapi jongkok dan jangan menghadap atau membelakangi arah kiblat, tetapi buatlah jongkok melintang atau menyamping,. Dasarnya dari riwayat Hadist ini. Dari Abu Ayyub Al-Anshari Ra :
"Bahwa Nabi Saw bersabda : "Apabila engkau ke WC, janganlah menghadap kiblat atau membelakanginya ketika kencing atau buang air besar, tetapi menghadaplah ke timur atau ke barat. (Shahih Muslim)
2. Jangan memegang kemaluan dengan tangan kanan. Hadis riwayat Abdullah bin Abu Qatadah ra., ia berkata: Rasulullah Saw bersabda : Janganlah seorang di antara kalian memegang kemaluannya dengan tangan kanan saat kencing. Jangan beristinja dengan tangan kanan. Dan janganlah bernafas dalam wadah (minuman). (Shahih Muslim)
3. Jika terasa sudah mulai habis keluar, maka usahakan berdehem, supaya lebih memastikan air kencing habis keluar, jika masih ada yang tertinggal, di khawatirkan akan mengenai kain, celana atau pakaian apapun juga, tentu ini adalah najis dan tak bisa di bawa untuk shalat.
4. Urutlah dari pangkal kemaluan sampai keujungnya supaya lebih dapat memastikan air kencing tersebut betul – betul habis dari alirang batangnya, hingga nanti tidak menetes lagi.
5. Basuhlah jika sudah benar – benar selesai dengan tata cara istinja' atau thaharah.
Bagi kaum wanita,
1. Apabila mau kencing, maka jangan berdiri, tetapi jongkok dan jangan menghadap atau membelakangi arah kiblat, tetapi buatlah jongkok melintang atau menyamping, terserah arah mana saja.
2. Membasuhnya adalah dengan lebih agak menjangkau kedalam sedikit dengan jari dan di putar – putar supaya benar –benar bersih dengan air yang bersih bebas dari kotoran dan najis sebagainya.
3. Dalam membasuhnya jangan hanya menyiramkan saja, tetapi buatlah seperti di atas dan berinstinja' atau thaharah sesuai dengan tuntunan syariat Islam.
Demikianlah secara ringkas bagaimana caranya hendak kencing yang sesuai dengan ajaran Islam yang di bahas secara ringkas dan minimal.
Persoalan ini sangat perlu di perhatikan, agar saat kita sedang dalam kondisi wudhu' tidak lagi di cemari oleh tetesan air kencing pada pakaian, dengan tetesan tersebut dapat dengan sangat mengurangi nilai dari kebersihan dan dapat membatalkan wudhu', karena air kencing adalah termasuk najis yang berat bagi dewasa dan najis yang ringan bagi balita, hal ini sudah di atur Rasulullah Saw dalam bidang Thaharah (Bersuci). Karena hal ini sudah di atur dalam syariat Islam, dan jika di ikuti syariat tersebut, maka akan memperoleh pahala, jika di lalaikan malah akan membawa kepada siksa neraka, jangan di kira karena sudah membuat amalan yang banyak kita tenang saja, tapi melalaikan adab kencing ini bisa juga membuat suatu amalan sia – sia dan sudah tentu malah mendapat dosa, dalam ajaran Islam yang di sampaikan oleh Rasulullah Saw ada aturan tertentu mengenai hal ini, yaitu :
Bagi kaum laki – laki,
1. Apabila mau kencing, maka jangan berdiri, tetapi jongkok dan jangan menghadap atau membelakangi arah kiblat, tetapi buatlah jongkok melintang atau menyamping,. Dasarnya dari riwayat Hadist ini. Dari Abu Ayyub Al-Anshari Ra :
"Bahwa Nabi Saw bersabda : "Apabila engkau ke WC, janganlah menghadap kiblat atau membelakanginya ketika kencing atau buang air besar, tetapi menghadaplah ke timur atau ke barat. (Shahih Muslim)
2. Jangan memegang kemaluan dengan tangan kanan. Hadis riwayat Abdullah bin Abu Qatadah ra., ia berkata: Rasulullah Saw bersabda : Janganlah seorang di antara kalian memegang kemaluannya dengan tangan kanan saat kencing. Jangan beristinja dengan tangan kanan. Dan janganlah bernafas dalam wadah (minuman). (Shahih Muslim)
3. Jika terasa sudah mulai habis keluar, maka usahakan berdehem, supaya lebih memastikan air kencing habis keluar, jika masih ada yang tertinggal, di khawatirkan akan mengenai kain, celana atau pakaian apapun juga, tentu ini adalah najis dan tak bisa di bawa untuk shalat.
4. Urutlah dari pangkal kemaluan sampai keujungnya supaya lebih dapat memastikan air kencing tersebut betul – betul habis dari alirang batangnya, hingga nanti tidak menetes lagi.
5. Basuhlah jika sudah benar – benar selesai dengan tata cara istinja' atau thaharah.
Bagi kaum wanita,
1. Apabila mau kencing, maka jangan berdiri, tetapi jongkok dan jangan menghadap atau membelakangi arah kiblat, tetapi buatlah jongkok melintang atau menyamping, terserah arah mana saja.
2. Membasuhnya adalah dengan lebih agak menjangkau kedalam sedikit dengan jari dan di putar – putar supaya benar –benar bersih dengan air yang bersih bebas dari kotoran dan najis sebagainya.
3. Dalam membasuhnya jangan hanya menyiramkan saja, tetapi buatlah seperti di atas dan berinstinja' atau thaharah sesuai dengan tuntunan syariat Islam.
Demikianlah secara ringkas bagaimana caranya hendak kencing yang sesuai dengan ajaran Islam yang di bahas secara ringkas dan minimal.
Assalamu'alaikum Tuan ch. Yuherman.
BalasHapusBuang air kecil sering dilakukan dan terkadang dianggap hal yang sepele/remeh. Ada yang buang air kecil tanpa penutup, ada yang tidak hati-hati sehingga air kecil tersebut masih menetes saat celana/kain sarung dipakai kembali. Buang air kecil sebenarnya penting karena dapat mengakibatkan suatu amalan ibadah ditolak dan menimbulkan dosa. Kesalahan/kelalaian dalam buang air kecil bukanlah dosa besar namun ada pendapat menyatakan bisa menjadi dosa besar apabila sudah menjadi kebiasaan.
Hadis Abu Rairah: "Kebanyakan siksa kubur diakibatkan buang air kecil" atau karena tidak berhati-hati. (diriwayatkan oleh Ibnu Majah Nomor 348 bab Ath-Thaharah, Ahmad Jilid II hlm. 326, 388, dan 389, dan Al-Hakim jilid I hlm. 83 bab Ath-Thaharah).
dari Ibnu Abbas: "Rasulullah SAW sedang berjalan di sebuah tembok pembatas antara kota Madinah dan Mekah, beliau mendengar suara dua orang yang sedang disiksa dalam kuburnya, kemudian Rasulullah SAW bersabda: Mereka berdua disiksa namun bukan karena dosa besar mereka disiksa, kemudian nabi meneruskan; Benar salah satu dari mereka disiksa karena tidak membuat tutup ketika buang air kecil dan yang satunya lagi suka mengadu domba." (diriwayatkan oleh Al-Bukhari jilid I hlm. 317 bab Al-Wudhu dan jilid III hal. 242 bab Al-Jana'iz dan oleh An-Nsa I jilid IV hlm.106)
Terima kasih untuk kajian tentang buang air kecil yang ringkas namun sangat bermanfaat.
Wassalam
Sangat tepat, demikianlah resiko masalah kencing dalam Islam, memang kami hanya memuat secara ringkas saja, hal ini sangat penting di perhatikan...
BalasHapusAssalamu'alaikum,, apakah saat berdehem harus dengan menekan perut bagian kiri..??
BalasHapus