Bagaimana Cara Bermuhasabah Diri?
Ketahuilah bahwa pada hari itu adalah hari yang mengerikan,dimana dosa-dosa kita akan diungkap satu demi satu, oleh karenanya barangsiapa yang senantiasa menghisab dirinya di dunia, maka akan semakin ringan hisabnya di akhirat sebagaimana perkataan Umar bin Khattab Radhiallahu ‘anhu :
1. Bergaul dengan orang-orang yang mengingatkan kita tentang akhirat
Bergaul dengan orang-orang yang mau menegur kita tatkala kita memiliki kesalahan dapat membantu kita semangat dalam bermuhasabah.
Caranya adalah mintalah kepada teman kita untuk menegur diri kita jika memiliki kesalahan, kemudian tatkala teman kita telah mengur, maka hendkanya kita menerima dengan senang hati, maka jika kita memiliki teman yang siap menegur kita dengan yang cara yang ma’ruf, maka peganglah teman tersebut, karena dengan teguran tersebut akan membantu kita untuk bermuhasabah.
Karena bisa jadi kita luput dari muhasabah karena terlalu banyak waktu memikirkan pekerjaan dan urusan dagang, sehingga akhirnya yang sering kita hisab adalah masalah hutang, maka jangan sampai kita seperti orang kafir yang sebagaimana firman Allah, “Celakalah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya, sekali-kali tidak, sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah.” (Q.S. Al-Humazah:1-4).
Oleh karenanya jika ada teman yang mau menegur kita, maka dia adalah teman yang baik. Teman yang seperti inilah yang seharusnya kita pegang erat dan bukan teman yang hanya bisa mengajak untuk ketawa dan ketiwi, ngobrol, makan dan yang lainnya yang membuat kita lupa bermuhasabah.
2. Ziarah Kubur
Kalau saat ini kita masih hidup dan bisa berangan-angan, maka kita masih bisa untuk menunaikan angan-angan tersebut, akan tetapi jika kita telah meninggal dunia, maka selesailah segala angan-angan tersebut, maka lihatlah kepada orang-orang yang telah meninggal dunia, mereka tidak bisa lagi beramal, karena mereka telah berpindah kepada kehidupan yang hakiki dan kehidupan dunia yang semu ini mereka telah tinggalkan dan ziarah kubur ini telah diperintahkan oleh Rasulullah Saw beliau mengatakan, “Ziarahilah kubur, sesungguhnya ia dapat mengingatkan kalian dengan akhirat.” (H.R. Ibnu Majah 1/500 No. 1596).
Dan Al-Qurthubi dalam tafsirnya menyebutkan bahwa dianjurkan juga untuk mengunjungi orang yang sedang sakratul maut, dengan melihat peristiwa tersebut akan membuat seseorang membayangkan bahwa dirinya juga akan mengalami hal yang sama, sehingga akhirnya dia mau untuk bermuhasabah.
3. Menghadiri Majelis Ilmu
Menghadiri majelis ilmu bisa mengingatkan kita kepada akhirat, majelis ilmu akan menegur kita atas kesalahan-kesalahan kita dan ingatlah, bahwa ilmu itu bukan membuat seseorang semakin sombong, melainkan ilmu itu membuat seseorang harusnya sadar bahwa diri ini memiliki banyak kesalahan.
Jika seseorang belajar, namun menjadikannya sombong, maka sungguh niatnya dalam belajar itu salah, begitupula sebaliknya, orang yang belajar dengan niat yang benar, maka dia akan semakin tawadhu, semakin sadar akan kesalahan, semakin sadar akan kebodohan dan semakin sadar bahwa ilmu Allah itu sangatlah luas.
4. Berdoa kepada Allah untuk dimudahkan untuk bermuhasabah
“Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab dan timbanglah diri kalian sebelum diri kalian ditimbang. Sesungguhnya akan mudah penghisaban kalian esok hari jika kalian menghisab diri kalian sekarang dan bersiaplah kalian (untuk dihisab oleh Allah) pada hari kiamat kelak. ‘Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tidak ada sesuatu pun dari kamu yang tersembunyi (bagi Allah).’ [Q.S. Al-Haqqah : 18]. (Muhasabah An-Nafs – Ibnu Abi Ad-Dunya.Orang-orang yang bermuhasabah itu ibarat orang yang kembali mengecek laporannya kembali sebelum akhirnya dia disidang.
1. Bergaul dengan orang-orang yang mengingatkan kita tentang akhirat
Bergaul dengan orang-orang yang mau menegur kita tatkala kita memiliki kesalahan dapat membantu kita semangat dalam bermuhasabah.
Caranya adalah mintalah kepada teman kita untuk menegur diri kita jika memiliki kesalahan, kemudian tatkala teman kita telah mengur, maka hendkanya kita menerima dengan senang hati, maka jika kita memiliki teman yang siap menegur kita dengan yang cara yang ma’ruf, maka peganglah teman tersebut, karena dengan teguran tersebut akan membantu kita untuk bermuhasabah.
Karena bisa jadi kita luput dari muhasabah karena terlalu banyak waktu memikirkan pekerjaan dan urusan dagang, sehingga akhirnya yang sering kita hisab adalah masalah hutang, maka jangan sampai kita seperti orang kafir yang sebagaimana firman Allah, “Celakalah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya, sekali-kali tidak, sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah.” (Q.S. Al-Humazah:1-4).
Oleh karenanya jika ada teman yang mau menegur kita, maka dia adalah teman yang baik. Teman yang seperti inilah yang seharusnya kita pegang erat dan bukan teman yang hanya bisa mengajak untuk ketawa dan ketiwi, ngobrol, makan dan yang lainnya yang membuat kita lupa bermuhasabah.
2. Ziarah Kubur
Kalau saat ini kita masih hidup dan bisa berangan-angan, maka kita masih bisa untuk menunaikan angan-angan tersebut, akan tetapi jika kita telah meninggal dunia, maka selesailah segala angan-angan tersebut, maka lihatlah kepada orang-orang yang telah meninggal dunia, mereka tidak bisa lagi beramal, karena mereka telah berpindah kepada kehidupan yang hakiki dan kehidupan dunia yang semu ini mereka telah tinggalkan dan ziarah kubur ini telah diperintahkan oleh Rasulullah Saw beliau mengatakan, “Ziarahilah kubur, sesungguhnya ia dapat mengingatkan kalian dengan akhirat.” (H.R. Ibnu Majah 1/500 No. 1596).
Dan Al-Qurthubi dalam tafsirnya menyebutkan bahwa dianjurkan juga untuk mengunjungi orang yang sedang sakratul maut, dengan melihat peristiwa tersebut akan membuat seseorang membayangkan bahwa dirinya juga akan mengalami hal yang sama, sehingga akhirnya dia mau untuk bermuhasabah.
3. Menghadiri Majelis Ilmu
Menghadiri majelis ilmu bisa mengingatkan kita kepada akhirat, majelis ilmu akan menegur kita atas kesalahan-kesalahan kita dan ingatlah, bahwa ilmu itu bukan membuat seseorang semakin sombong, melainkan ilmu itu membuat seseorang harusnya sadar bahwa diri ini memiliki banyak kesalahan.
Jika seseorang belajar, namun menjadikannya sombong, maka sungguh niatnya dalam belajar itu salah, begitupula sebaliknya, orang yang belajar dengan niat yang benar, maka dia akan semakin tawadhu, semakin sadar akan kesalahan, semakin sadar akan kebodohan dan semakin sadar bahwa ilmu Allah itu sangatlah luas.
4. Berdoa kepada Allah untuk dimudahkan untuk bermuhasabah
Posting Komentar untuk "Bagaimana Cara Bermuhasabah Diri?"
Terimakasih atas kunjungan anda...