Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

Dokter Hati

Para Dokter Hati

Sebelum ini kita sudah mengetahui bahwa hati juga seperti tubuh, dapat sehat dan sakit dan kita pun sudah mengetahui bahwa kebahagiaan akhirat manusia bergantung kepada hal ini, yaitu di mana dia harus pergi meninggalkan dunia ini dengan membawa hati nan jernih.

Sekarang, sangat penting bagi kita untuk mengetahui hati yang sehat dan hati yang sakit, kita harus mengenal tanda-tanda penyakit hati, sehingga kita dapat mengetahui penyakit hati yang bermacam-macam, kita harus mengenal faktor-faktor yang menyebabkan penyakit hati, supaya kita dapat menghindarinya dan berupaya menjaga kesehatan hati dan jiwa kita.

Apakah dalam urusan ini kita dapat hanya bergantung kepada diri sendiri atau kita memerlukan kepada para Nabi? Tak pelak lagi, dalam hal ini kita tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang karakteristik penciptaan diri, rahasia-rahasia dan rumus-rumus yang berlaku pada maujud malakut ini.

Singkatnya, kita tidak mengetahui kehidupan jiwa dan badan kita, kita tidak mengenal secara baik faktor-faktor yang menyebabkan penyakit hati, tidak mengetahui dengan baik tanda-tanda penyakit hati dan begitu juga kita kurang mengenal berbagai macam penyakit hati, cara-cara menghindarinya dan sekaligus cara-cara mengobatinya.

Sebab itu, kita amat memerlukan keberadaan para Nabi, untuk membimbing dan menuntun kita di jalan ini, para Nabi adalah para dokter ruhani yang sesungguhnya, yang dengan pertolongan dan anugerah Illahi dapat mengetahui dengan baik penyakit ruhani kita dan sekaligus penyembuhannya.

Dalam ajaran wahyu, para Nabi merupakan pakar manusia dan pakar ruhani, mereka mengenal secara sempurna rahasia-rahasia dan rumus-rumus maujud malakut ini, mereka mengenal dengan baik jalan yang lurus menuju kesempurnaan, demikian pula mereka mengenal dengan baik faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan.

Oleh karena itu, mereka dapat membantu manusia dalam meniti jalan ini dan sekaligus mencegah mereka agar tidak jatuh kepada berbagai penyimpangan, para Nabi adalah para dokter Illahi yang sepanjang sejarah telah memberikan bantuan yang amat berarti kepada manusia, yang nilainya berkali-kali lipat lebih banyak di bandingkan pelayanan yang telah di berikan oleh para dokter jasmani.

Para Nabi-lah yang telah menyingkap substansi malakut ruh dan kemudian mengenalkannya kepada manusia serta menghidupkan diri kemanusiaan mereka, merekalah yang telah memperkenalkan manusia kepada berbagai macam pengetahuan, hal-hal spiritual dan akhlak yang mulia.

Mereka pula yang telah menunjukkan kepada manusia jalan spiritual menuju Allah, merekalah yang telah memperkenalkan manusia kepada Allah dan alam gaib dan berusaha keras dalam menyucikan dan mendidik diri-diri manusia, jika di tengah-tengah manusia di temukan spiritualitas, perhatian, kecintaan, akhlak mulia dan sifat-sifat baik, maka itu semua adalah berkat usaha dan kerja secara terus menerus para dokter lllahi, terutama penutup para Nabi, yaitu Nabi Muhammad Saw.

Jika para Nabi tidak ada, maka tentu keadaan manusia pun tidak seperti ini, para Nabi adalah para dokter kemanusiaan yang amat mulia. Oleh karena itu, di dalam hadist-hadist mereka di perkenalkan sebagai dokter. Amirul Mukminin Ra berkata tentang Rasulullah Saw, “Muhammad Saw adalah dokter berjalan yang senantiasa berusaha mengobati jiwa-jiwa manusia. (untuk mengobati luka dan melenyapkan berbagai penyakit) dia mempersiapkan peralatan kerja dan menggunakannya pada tempat-tempat yang sesuai, dia menyembuhkan hati-hati yang buta, telinga-telinga yang tuli dan lidah-lidah yang bisu. Obat-obat yang di berikannya menyembuhkan kelalaian dan kebingungan manusia dan sangat berguna bagi orang-orang yang tidak di terangi oleh cahaya hikmah dan tidak mampu mendapatkan pengetahuan.”
Al-Qur'an di perkenalkannya sebagai obat yang menyembuhkan hati. Allah berfirman dalam Al-Qur'an Al-Karim, “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi yang ada di dalam dada.” (Q.S. Yunus : 57). Dalam ayat lain Allah berfirman, “Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Q.S. Al-Isra‘: 82).

Amirul Mukminin Ra berkata berkenaan dengan Al-Qur'an, “Pelajarilah olehmu Al-Qur'an, karena sesungguhnya dia adalah sebagus-bagusnya perkataan, kajilah ayat-ayatnya, karena sesungguhnya dia adalah laksana hujan musim semi yang menghidupkan hati dan ambillah penyembuhan dari cahayanya, karena sesungguhnya dia menyembuhkan hati.”

Di tempat lain Amirul Mukminin Ali Ra berkata, “Ketahuilah, siapa saja yang memiliki Al-Qur'an, maka dia tidak lagi memerlukan kepada sesuatu yang lain, dan siapa saja yang tidak memiliki Al-Qur'an, maka selamanya dia tidak akan kaya, obatilah penyakit hatimu dengan perantaraan Al-Qur'an, mintalah pertolongan kepada Al-Qur'an ketika menghadapi berbagai kesulitan, karena obat penyakit yang berbahaya, yaitu kekufuran, kemunafikan dan kesesatan, terdapat di dalam Al-Qur'an."

Rasulullah Saw adalah sebaik-baiknya dokter jiwa manusia, dia mengenal dengan baik penyakit dan obatnya, dia datang membawa Al-Qur'an yang merupakan sebaik-baiknya program penyembuhan berbagai penyakit dan kemudian meletakkannya kepada kita, di samping itu, berbagai macam penyakit jiwa dan cara pencegahan dan penyembuhannya, telah di jelaskan melalui perantaraan Rasulullah Saw dan para imam dalam bentuk hadist.

Oleh karena itu, jika kita peduli pada kesehatan dan kebahagiaan diri dan jiwa kita, kita harus mengambil manfaat dari Al-Qur'an dan hadist serta senantiasa berusaha menjaga kesehatan jiwa dan diri kita, dengan mengambil manfaat dari Al-Qur'an, petunjuk-petunjuk Rasulullah Saw dan para imam, kita dapat mengenal penyakit jiwa kita dan bersungguh-sungguh dalam mcengobatinya, jika kita bersikap masa bodoh dalam urusan yang amat penting dan menentukan ini, niscaya kita akan mendapatkan kerugian besar, yang hasilnya akan terlihat jelas kelak pada hari akhirat, tapi ya...hal ini berlaku pada atau bagi yang meyakini akan adanya hari akhirat.

Posting Komentar untuk "Dokter Hati"