MASA DEWASA DAN AKHIR KEHIDUPAN
Masa dewasa adalah antara umur 21 sampai 24 tahun, yaitu suatu masa yang lebih banyak celanya, di mana manusia terombang ambing oleh syahwat yang bergelora, masa ini banyak orang di rundung demam asmara, rindu dendam, asyik masyuk dan lain sebagainya, semangat selalu berkobar dan menyala, di saat inilah sempurnanya pertumbuhan jasmani dan rohani, di samping semangat yang berkobar itu, terdapat pula di antara pemuda pemudi di masa kini yang tetap bisa menjaga kemanusiaannya, menjaga nama diri sendiri dan orang tuanya, begitu pula dengan kesehatan jasmani dan rohaninya serta pikiran-pikirannya.
Di saat inilah seseorang sudah layak berkeluarga dalam kehidupannya, agar hafsu dan semangat hidupnya dapat tersallurkan dengan baik kearah yang baik dan lebih baik guna menjaga dari kerusakan diri dan lingkungannya, menjalani pertanggungjawaban terhadap isteri dan anaknya, sehingga berkuranglah kecerobohan keburukan dalam kehidupan, melalaikan pernikahan di masa ini akan berakibat tidak baik terhadap jasmani dan rohani, baik bagi pria ataupun wanita, manusia jadi rusak akibat dosa perzinahan dan tidak tahu arti tanggungjawab terhadap diri, keluarga dan lingkungan, paling berbahaya adalah perzinahan, perzinahan merusak akhlak, merusak jasmani, kesehatan dan pikiran manusia, Rasulullah bersabda : “Jauhilah zina, karena ia menimbulkan empat bahaya, yaitu perzinahan itu melenyapkan kecantikan diri, menimbulkan kemelaratan, menyebabkan kemarahan Allah dan mengekalkan seseorang dalam api neraka.” Sungguh besar nikmat dalam memberikan rasa birahi antara wanita dan laki-laki dan besar kegunaan serta pengaruhnya terhadap kegembiraan hidup manusia dan keberlangsungan kehidupan manusia itu sendiri, tapi bila di sembronokan maka kerusakan yang akan di timbulkan rasa birahi ini.
Siksaan Allah sering muncul di permukaan bumi ini karena dua sebab, yaitu perzinahan dan riba, Rasulullah bersabda : “Bila nyata perzinahan dan riba menguasai suatu negeri, maka berarti mereka sudah menghalalkan diri untuk menerima siksaan Allah.”
MASA DEWASA SEMPURNA
Yaitu umur 27 sampai 35 tahun, masa di mana pertumbuhan jasmani mencapai tingkat tersempurna dan terkuat dan begitu juga pertumbuhan rohani tiba di puncak kegiatannya, akal dan pikiran seakan-akan terbuka dari segala tutup sehingga ia menjadi terang dan jelas, tegas dan tidak ragu dalam bersikap, dia menetapkan rencana bagi diri sendiri dan keluarga serta terhadap lingkungannya, bangsa dan tanah air, untuk itu seseorang manusia hendaknya tak jemu-jemu membaca, mendengarkan segala hal yang menambah pengetahuan serta pengalaman hidup agar berbahagia di dunia dan di akhirat, inilah yang di kehendaki oleh agama dan keyakinan dalam kehidupan.
MASA PERTENGAHAN UMUR
Yaitu umur 36 dan 40 tahun, di masa ini hati manusia menjadi tetap, di masa inilah kebanyakan para Nabi dan Rasul di angkat Allah menjadi utusan-Nya, di masa inilah seseorang sarjana menjadi ahli dan bisa menciptakan pendapat baru, di saat ini manusia ingin menjadi orang terkemuka, ingin menjadi orang yang berjasa terhadap lingkungan, bangsa dan negara, di masa ini orang banyak berkorban untuk manusia, bangsa, negara dan tanah air, jadi mulai tidak mementingkan diri sendiri.
MASA SETENGAH TUA
Yaitu umur 41 sampai 50 tahun, di mana seseorang biasanya tidak mau lagi menyebut dirinya pemuda, sekalipun masih segan di sebut sebagai orang tua, tapi di tinjau bahwa kebanyakan umur manusia adalah antara 60 sampai 70 tahun, hal ini bukan berarti bisa menentukan umur lho, tapi sekedar tamsilan dalam pembahasan masa dan tingkatan umur manusia, namun umur 60 sampai 70 adalah di namakan usia tua atau manusia yang berumur, di masa ini orang-orang pada umumnya akan merasa sudah bosan terhadap sesuatu, tak begitu senang lagi membicarakan kenikmatan dunia, mulai tidak menyukai makanan dan minuman yang semula sangat di sukainya, mulai tak suka hiruk pikuk hiburan dunia dan lain sebagainya, pengalaman hidup selama 40-50 an tahun lebih mulai menjadikan orang ini rajin mengarahkan akal dan pikirannya kealam luar dari alam kebendaan, perhatian senantiasa tertuju pada soal kematian yang kian dekat menghampiri, sadar ada hidup sesudah mati dan perasaan terhadap ketuhanan kian mengental dalam alam pikirannya, bahkan ada juga yang senantiasa dalam ketakutan tentang kematian tersebut. Kalau di masa dewasa banyak orang berubah dari seseorang yang baik menjadi tidak baik, maka di masa sekarang ini banyak juga orang yang tak baik menjadi baik, yang dulunya anti agama dan di masa tua ia menjadi orang yang beragama, kalau sekira umur 40 tahunan manusia ugal-ugalan dan masih berkecimpung dalamm samudera kemaksiatan dan kejahatan, ini tandanya kata Imam Al-Ghazali adalah manusia yang akan menjadi isi nereka, padahal normal dan seharusnya ini masa manusia menjadi tenang dan mulai berpikir untuk hanya kepada kebaikan saja, makin sabar, makin rajin ibadah, senantiasa memperdalam ilmu agama dan menerapkannya serta selalu mendekatkan diri pada Tuhannya, inilah seharusnya masa keinsyafan dan kesadaran, menyesali tiap kesalahan dan bertaubat, di masa ini seharusnya manusia banyak-banyak taubat dan menambah kegiatan amal ibadah, hidup sebagai orang Islam dengan sebenarnya Islam, jangan Islam luar tapi pelaksanaan kehidupan bukan ajaran Islam.
MASA MENURUN
Yaitu masa umur 51 sampai 65 tahun, masa segala kekuatan dan kesehatan mulai menurun, rambut memutih, gigi berguguran, kulit mengkerut, tulang belulang jadi lemas dan bertenaga dan lain sebagainya sifat kelemahan secara fisik, nafas sesak, darah dan jantung lemah, hal ini terasa pada seseorang mencapai umur ini, pikiran senantiasa tertuju hanya pada kematian dan kuburan, nah, orang yang senantisa kosong dari kepercayaan agama dan malas beribadah pada tahapan umur sebelumnya akan mengalami kegelisahan sisa kehidupan, gelisah dan takut menghadapi kematian, karena ia memang tak tahu arti kehidupan sesudah mati yang abadi dan mementingkan kebaikan untuk mencapai tahap hidup bahagia sesudah mati tersebut yang memang kekal.
Sebaliknya bagi orang yang menapaki iman pada tahapan periode umur sebelumnya akan terlihat tenang dan makin gigih untuk berserah diri pada Tuhannya, santai dalam beribadah dalam kondisi lemah terburuk sekalipun, ini ciri akhir kehidupan manusia yang berbahagia kelak di akhirat, walaupun hisab tetap menanti seseorang manusia dengan adil-seadil-adilnya, ya, amat beruntung manusia yang dapat mencapai umur ini dan tetap dalam keimanan dan keyakinan serta ketaatan yang tetap pada Allah bila di tahap ini ia mencapai taraf taubat yang sebetul-betul taubat, namun yang celaka adalah manusia yang di anugerahkan Allah mencapai umur ini tapi tetap tak ada kesadaran dan taubat terhadap dosa-dosa yang di perbuat pada masa tahapan umur sebelumnya, Rasulullah bersabda : “Sebaik-baik manusia, adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalannya, sejelek-jelek manusia adalah orang yang panjang umurnya tapi jelek amalannya.”
MASA TUA
Yaitu umur 65 sampai 75 tahun, yaitu umur yang penuh dengan penderitaan dan serba keluhan, sebab seluruh bagian tubuh atau jasmani sudah lemah dan terasa sakit-sakit sepanjang waktu, orang yang kurang sifat tabah dan sabarnya akan lebih menderita pada masa-masa tahapan umur ini, yang beruntung orang yang mencapai umur ini adalah mempunyai anak cucu yang pandai membalas guna, tapi hal ini tergantung pada didikannya terhadap keluarganya sebelumnya, jika sukses dan baik maka beruntunglah ia ada yang merawat segala keperluan, jika sebaliknya, maka kesendirian di masa ini sangat menyiksa dan itulah siksaan awal pada akhir-akhir kehidupan dunia, apalagi kelak pada siksaan di alam kubur dan alam akhirat.
MASA TUA BANGKA
Yaitu umur 75 keatas (hingga kematian), ini masa yang lebih hebat lagi penderitaan bagi seeseorang manusia, bukan saja seluruh anggota jasmani lemah dan sakit-sakitan, tapi mata dan telinga serta tenaga sudah sangat jauh berkurang aktifitasnya, badan terhampar di ranjang dan hanya mengharap belas kasihan dari segenap keluarga (bila ada), tak dapat di bayangkan penderitaan seseorang yang mencapai umur ini, tetapi tidak mempunyai anak dan cucu atau cicit yang akan mengurusinya, Rasulullah sering berdo’a agar beliau jangan sampai mencapai umur ini dan di kabulkan Allah, Rasulullah meninggal di usia 63 tahun, untung bila akal dan pikiran dapat bekerja dengan baik, bila tidak maka akan masih sangat menyiksa bagi bathin seseorang tersebut.
Rasulullah bersabda : “Barangsiapa yang kami panjangkan umurnya dapat mencapai 40 tahun di dalam agama Islam, akan di jauhkan daripadanya berbagai bala, yaitu gila, kusta dan supak. Dan apabila dia mencapai umur 50 tahun, Allah akan mengentengkan perhisaban baginya dan apabila dia mencapai 60 tahun, Allah akan memberikan rizki yang berupakan pendekatan diri kepada Allah dan apabila dia mencapai 70 tahun, di ampuni Allah dosanya yang dahulu dan sekarang dan dia di beri gelar “Asirullah”, yaitu “Tawahan Allah” dan akan mencintainya seluruh penduduk langit.” Rasulullah bersabda : “Perhatikan besar lima perkara sebelum datangnya lima perkara, hidupmu sebelum mati, kesehatanmu sebelum sakit, kesempatanmu sebelum sempit atau repot, remajamu sebelum tua bangka dan kekayaanmu sebelum jatuh melarat.”
Allah berfirman dalam Surah Yaasiin ayat 68 : “Dan siapa-siapa yang Kami panjangkan umurnya, Kami kembalikan kejadian (sebagai anak kecil kembali), apakah kamu tidak pikirkan? Begitulah kekuasaan Tuhan, karena Tuhanlah yang memendekkan umur dan memanjangkan umur, manusia tak dapat campur tangan sedikitpun juga, cobalah pikirkan, bila seseorang bagaimanapun juga tinggi pengetahuannya, bila di panjangkan Tuhan umurnya mencapai sampai menjadi tua bangka, maka orang yang ahli tadi akan kembali menjadi seperti anak kecil tingkahnya dan menjadi pikun, semua ini harus di pikirkan dan di renungkan dan ambil sikap yang tepat dalam menyikapi dan menempuhnya, sadari diri adalah lemah dan tetap membutuhkan Tuhan Sang Maha Pencipta, jangan membusungkan dada selagi kuat, jangan sombong selagi kaya, jangan angkuh, takabbur dan lain sebagainya, sejahat-jahat manusia adalah yang sombong dala kehidupannya, sombong terhadap manusia dan terhadap Allah, maka terimalah adzab pedih, baik di dunia apalagi di akhirat.
Di saat inilah seseorang sudah layak berkeluarga dalam kehidupannya, agar hafsu dan semangat hidupnya dapat tersallurkan dengan baik kearah yang baik dan lebih baik guna menjaga dari kerusakan diri dan lingkungannya, menjalani pertanggungjawaban terhadap isteri dan anaknya, sehingga berkuranglah kecerobohan keburukan dalam kehidupan, melalaikan pernikahan di masa ini akan berakibat tidak baik terhadap jasmani dan rohani, baik bagi pria ataupun wanita, manusia jadi rusak akibat dosa perzinahan dan tidak tahu arti tanggungjawab terhadap diri, keluarga dan lingkungan, paling berbahaya adalah perzinahan, perzinahan merusak akhlak, merusak jasmani, kesehatan dan pikiran manusia, Rasulullah bersabda : “Jauhilah zina, karena ia menimbulkan empat bahaya, yaitu perzinahan itu melenyapkan kecantikan diri, menimbulkan kemelaratan, menyebabkan kemarahan Allah dan mengekalkan seseorang dalam api neraka.” Sungguh besar nikmat dalam memberikan rasa birahi antara wanita dan laki-laki dan besar kegunaan serta pengaruhnya terhadap kegembiraan hidup manusia dan keberlangsungan kehidupan manusia itu sendiri, tapi bila di sembronokan maka kerusakan yang akan di timbulkan rasa birahi ini.
Siksaan Allah sering muncul di permukaan bumi ini karena dua sebab, yaitu perzinahan dan riba, Rasulullah bersabda : “Bila nyata perzinahan dan riba menguasai suatu negeri, maka berarti mereka sudah menghalalkan diri untuk menerima siksaan Allah.”
MASA DEWASA SEMPURNA
Yaitu umur 27 sampai 35 tahun, masa di mana pertumbuhan jasmani mencapai tingkat tersempurna dan terkuat dan begitu juga pertumbuhan rohani tiba di puncak kegiatannya, akal dan pikiran seakan-akan terbuka dari segala tutup sehingga ia menjadi terang dan jelas, tegas dan tidak ragu dalam bersikap, dia menetapkan rencana bagi diri sendiri dan keluarga serta terhadap lingkungannya, bangsa dan tanah air, untuk itu seseorang manusia hendaknya tak jemu-jemu membaca, mendengarkan segala hal yang menambah pengetahuan serta pengalaman hidup agar berbahagia di dunia dan di akhirat, inilah yang di kehendaki oleh agama dan keyakinan dalam kehidupan.
MASA PERTENGAHAN UMUR
Yaitu umur 36 dan 40 tahun, di masa ini hati manusia menjadi tetap, di masa inilah kebanyakan para Nabi dan Rasul di angkat Allah menjadi utusan-Nya, di masa inilah seseorang sarjana menjadi ahli dan bisa menciptakan pendapat baru, di saat ini manusia ingin menjadi orang terkemuka, ingin menjadi orang yang berjasa terhadap lingkungan, bangsa dan negara, di masa ini orang banyak berkorban untuk manusia, bangsa, negara dan tanah air, jadi mulai tidak mementingkan diri sendiri.
MASA SETENGAH TUA
Yaitu umur 41 sampai 50 tahun, di mana seseorang biasanya tidak mau lagi menyebut dirinya pemuda, sekalipun masih segan di sebut sebagai orang tua, tapi di tinjau bahwa kebanyakan umur manusia adalah antara 60 sampai 70 tahun, hal ini bukan berarti bisa menentukan umur lho, tapi sekedar tamsilan dalam pembahasan masa dan tingkatan umur manusia, namun umur 60 sampai 70 adalah di namakan usia tua atau manusia yang berumur, di masa ini orang-orang pada umumnya akan merasa sudah bosan terhadap sesuatu, tak begitu senang lagi membicarakan kenikmatan dunia, mulai tidak menyukai makanan dan minuman yang semula sangat di sukainya, mulai tak suka hiruk pikuk hiburan dunia dan lain sebagainya, pengalaman hidup selama 40-50 an tahun lebih mulai menjadikan orang ini rajin mengarahkan akal dan pikirannya kealam luar dari alam kebendaan, perhatian senantiasa tertuju pada soal kematian yang kian dekat menghampiri, sadar ada hidup sesudah mati dan perasaan terhadap ketuhanan kian mengental dalam alam pikirannya, bahkan ada juga yang senantiasa dalam ketakutan tentang kematian tersebut. Kalau di masa dewasa banyak orang berubah dari seseorang yang baik menjadi tidak baik, maka di masa sekarang ini banyak juga orang yang tak baik menjadi baik, yang dulunya anti agama dan di masa tua ia menjadi orang yang beragama, kalau sekira umur 40 tahunan manusia ugal-ugalan dan masih berkecimpung dalamm samudera kemaksiatan dan kejahatan, ini tandanya kata Imam Al-Ghazali adalah manusia yang akan menjadi isi nereka, padahal normal dan seharusnya ini masa manusia menjadi tenang dan mulai berpikir untuk hanya kepada kebaikan saja, makin sabar, makin rajin ibadah, senantiasa memperdalam ilmu agama dan menerapkannya serta selalu mendekatkan diri pada Tuhannya, inilah seharusnya masa keinsyafan dan kesadaran, menyesali tiap kesalahan dan bertaubat, di masa ini seharusnya manusia banyak-banyak taubat dan menambah kegiatan amal ibadah, hidup sebagai orang Islam dengan sebenarnya Islam, jangan Islam luar tapi pelaksanaan kehidupan bukan ajaran Islam.
MASA MENURUN
Yaitu masa umur 51 sampai 65 tahun, masa segala kekuatan dan kesehatan mulai menurun, rambut memutih, gigi berguguran, kulit mengkerut, tulang belulang jadi lemas dan bertenaga dan lain sebagainya sifat kelemahan secara fisik, nafas sesak, darah dan jantung lemah, hal ini terasa pada seseorang mencapai umur ini, pikiran senantiasa tertuju hanya pada kematian dan kuburan, nah, orang yang senantisa kosong dari kepercayaan agama dan malas beribadah pada tahapan umur sebelumnya akan mengalami kegelisahan sisa kehidupan, gelisah dan takut menghadapi kematian, karena ia memang tak tahu arti kehidupan sesudah mati yang abadi dan mementingkan kebaikan untuk mencapai tahap hidup bahagia sesudah mati tersebut yang memang kekal.
Sebaliknya bagi orang yang menapaki iman pada tahapan periode umur sebelumnya akan terlihat tenang dan makin gigih untuk berserah diri pada Tuhannya, santai dalam beribadah dalam kondisi lemah terburuk sekalipun, ini ciri akhir kehidupan manusia yang berbahagia kelak di akhirat, walaupun hisab tetap menanti seseorang manusia dengan adil-seadil-adilnya, ya, amat beruntung manusia yang dapat mencapai umur ini dan tetap dalam keimanan dan keyakinan serta ketaatan yang tetap pada Allah bila di tahap ini ia mencapai taraf taubat yang sebetul-betul taubat, namun yang celaka adalah manusia yang di anugerahkan Allah mencapai umur ini tapi tetap tak ada kesadaran dan taubat terhadap dosa-dosa yang di perbuat pada masa tahapan umur sebelumnya, Rasulullah bersabda : “Sebaik-baik manusia, adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalannya, sejelek-jelek manusia adalah orang yang panjang umurnya tapi jelek amalannya.”
MASA TUA
Yaitu umur 65 sampai 75 tahun, yaitu umur yang penuh dengan penderitaan dan serba keluhan, sebab seluruh bagian tubuh atau jasmani sudah lemah dan terasa sakit-sakit sepanjang waktu, orang yang kurang sifat tabah dan sabarnya akan lebih menderita pada masa-masa tahapan umur ini, yang beruntung orang yang mencapai umur ini adalah mempunyai anak cucu yang pandai membalas guna, tapi hal ini tergantung pada didikannya terhadap keluarganya sebelumnya, jika sukses dan baik maka beruntunglah ia ada yang merawat segala keperluan, jika sebaliknya, maka kesendirian di masa ini sangat menyiksa dan itulah siksaan awal pada akhir-akhir kehidupan dunia, apalagi kelak pada siksaan di alam kubur dan alam akhirat.
MASA TUA BANGKA
Yaitu umur 75 keatas (hingga kematian), ini masa yang lebih hebat lagi penderitaan bagi seeseorang manusia, bukan saja seluruh anggota jasmani lemah dan sakit-sakitan, tapi mata dan telinga serta tenaga sudah sangat jauh berkurang aktifitasnya, badan terhampar di ranjang dan hanya mengharap belas kasihan dari segenap keluarga (bila ada), tak dapat di bayangkan penderitaan seseorang yang mencapai umur ini, tetapi tidak mempunyai anak dan cucu atau cicit yang akan mengurusinya, Rasulullah sering berdo’a agar beliau jangan sampai mencapai umur ini dan di kabulkan Allah, Rasulullah meninggal di usia 63 tahun, untung bila akal dan pikiran dapat bekerja dengan baik, bila tidak maka akan masih sangat menyiksa bagi bathin seseorang tersebut.
Rasulullah bersabda : “Barangsiapa yang kami panjangkan umurnya dapat mencapai 40 tahun di dalam agama Islam, akan di jauhkan daripadanya berbagai bala, yaitu gila, kusta dan supak. Dan apabila dia mencapai umur 50 tahun, Allah akan mengentengkan perhisaban baginya dan apabila dia mencapai 60 tahun, Allah akan memberikan rizki yang berupakan pendekatan diri kepada Allah dan apabila dia mencapai 70 tahun, di ampuni Allah dosanya yang dahulu dan sekarang dan dia di beri gelar “Asirullah”, yaitu “Tawahan Allah” dan akan mencintainya seluruh penduduk langit.” Rasulullah bersabda : “Perhatikan besar lima perkara sebelum datangnya lima perkara, hidupmu sebelum mati, kesehatanmu sebelum sakit, kesempatanmu sebelum sempit atau repot, remajamu sebelum tua bangka dan kekayaanmu sebelum jatuh melarat.”
Allah berfirman dalam Surah Yaasiin ayat 68 : “Dan siapa-siapa yang Kami panjangkan umurnya, Kami kembalikan kejadian (sebagai anak kecil kembali), apakah kamu tidak pikirkan? Begitulah kekuasaan Tuhan, karena Tuhanlah yang memendekkan umur dan memanjangkan umur, manusia tak dapat campur tangan sedikitpun juga, cobalah pikirkan, bila seseorang bagaimanapun juga tinggi pengetahuannya, bila di panjangkan Tuhan umurnya mencapai sampai menjadi tua bangka, maka orang yang ahli tadi akan kembali menjadi seperti anak kecil tingkahnya dan menjadi pikun, semua ini harus di pikirkan dan di renungkan dan ambil sikap yang tepat dalam menyikapi dan menempuhnya, sadari diri adalah lemah dan tetap membutuhkan Tuhan Sang Maha Pencipta, jangan membusungkan dada selagi kuat, jangan sombong selagi kaya, jangan angkuh, takabbur dan lain sebagainya, sejahat-jahat manusia adalah yang sombong dala kehidupannya, sombong terhadap manusia dan terhadap Allah, maka terimalah adzab pedih, baik di dunia apalagi di akhirat.
Posting Komentar untuk "MASA DEWASA DAN AKHIR KEHIDUPAN"
Terimakasih atas kunjungan anda...