KEMURKAAN ALLAH
Di samping bersifat kasih, cinta, sayang, hiba, kasihan dan lain sebagainya terhadap hamba-Nya, Tuhan kadang-kadang bersifat marah, murka, benci, tidak suka terhadap sebagian hamba-Nya dan pula terhadap beberapa macam perbuatan dan tingkah laku dari hamba-hamba-Nya. Bedanya adalah bahwa sifat kasih sayang, cinta, hiba, kasihan dan lain sebagainya itu di jadikan Allah menjadi nama bagi-Nya di samping nama-nama-Nya yang jumlahnya banyak itu, di antara nama-nama Allah itu adalah Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-Waduud, Al-Lathif, Al-Ghafur dan lain-lain.
Namun sifat marah dan murka-Nya tidaklah menjadi salah satu dari nama-nama Allah, hanya sebatas di nyatakan saja bahwa Allah Zuntiqam yang artinya pembalas segala kejahatan dengan adzab siksa. Selanjutnya Syadiidul ‘Iqaab yang artinya amat pedih siksaan-Nya, dengan keterangan ini, nyatalah bahwa sifat kasih, sayang, cinta hiba dan sifat baik lainnya itu adalah sifat-sifat yang tetap bagi Allah sehingga menjadi nama-nama-Nya yang agung, sedangkan sifat marah, murka, benci dan hal buruk lainnya tidaklah menjadi sifat yang tetap, tetapi hanya merupakan sifat-sifat yang ada sewaktu-waktu saja bagi Allah, yaitu manakala hamba-hamba-Nya telah berbuat jahat atau dosa. Bila hamba-hamba-Nya yang berbuat jahat dan dosa itu sadar kembali akan kejahatan dan dosa-dosanya itu lalu minta ampun dan bertaubat kembali kepada-Nya, maka Allah segera hilang marah dan murka-Nya dan kembali lagi menjadi kasih, sayang, cinta dan hiba kepada hamba-hamba-Nya itu.
Perhatikan ayat-ayata Kitab Suci Al-Qur’an yang tersebut di bawah ini : An-Nisaa’ 93 : “Dan barangsiapa membunuh seorang mu’min dengan sengaja, maka balasannya ialah neraka jahannam yang ia kekal di dalamnya dan Allah murka atasnya dan Ia (Allah) melaknatinya dan Ia (Allah) sediakan baginya siksa yang hebat.”
Al-Maidah 60 : “Katakanlah, maukah kamu Aku tunjukkan kepadamu satu siksa yang lebih jelek dari Allah? Ialah orang-orang yang Allah laknati dan marahi, sebagian mereka itu di jadikan kera dan babi, yaitu orang yang menyembah berhala, merekalah orang yang paling jelek kedudukannya dan paling sesat dari jalan lurus.”
Al-Fath 6 : “Dan Allah akan menyiksa orang-orang munafik laki dan wanita, orang-orang musyik laki dan wanita, yang berpurba-sangka yang jelek-jelek tentang Allah, atas mereka beredar kejelekan dan Allah marah terhadap mereka dan Allah kutuki mereka dan bagi mereka Allah sediakan Neraka Jahannam dan jeleklah tempat kembali bagi mereka.” Thaha 80 dan 81 : “Hai Bani Israil, sesungguhnya Kami telah selamatkan kamu dari musuhmu dan Kami janjikan kamu (untuk datang) di sebelah kanan gunung itu dan Kami telah turunkan bagimu makanan manna dan salwa. Makanlah makanan baik yang Kami berikan kepadamu dan janganlah kamu melewati batas padanya, maka akan menimpamu kemurkaan-Ku dan barangsiapa yang di timpa kemurkaan-Ku, maka binasalah ia.”
Manusia selain di beri Allah akal dan pikiran yang dapat membedakan perbuatan-perbuatan yang baik dan yang jelek, di kirim Allah pula buat manusia petunjuk-petunjuk dengan perantaraan Rasul-Rasul-Nya yang membawa Kitab-Kitab Suci dari Allah, maka bila di antara mereka sesudah mendapat petunjuk-petunjuk itu masih saja berbuat jahat dan merusak, maka Allah akan murka dan marah terhadap mereka.
Berbagai-bagailah cara kemurkaan Allah itu menimpa manusia-manusia dari dulu hingga sekarang, ada kemurkaan Allah itu menimpa manusia secara satu persatu, satu keluarga, satu suku dan hingga berbangsa-bangsa jadi musnah karena kemurkaan Allah, maka dari itu hindarilah hal-hal yang membuat Allah murka, baik itu secara perorangan maupun sampaai berbangsa-bangsa.
Namun sifat marah dan murka-Nya tidaklah menjadi salah satu dari nama-nama Allah, hanya sebatas di nyatakan saja bahwa Allah Zuntiqam yang artinya pembalas segala kejahatan dengan adzab siksa. Selanjutnya Syadiidul ‘Iqaab yang artinya amat pedih siksaan-Nya, dengan keterangan ini, nyatalah bahwa sifat kasih, sayang, cinta hiba dan sifat baik lainnya itu adalah sifat-sifat yang tetap bagi Allah sehingga menjadi nama-nama-Nya yang agung, sedangkan sifat marah, murka, benci dan hal buruk lainnya tidaklah menjadi sifat yang tetap, tetapi hanya merupakan sifat-sifat yang ada sewaktu-waktu saja bagi Allah, yaitu manakala hamba-hamba-Nya telah berbuat jahat atau dosa. Bila hamba-hamba-Nya yang berbuat jahat dan dosa itu sadar kembali akan kejahatan dan dosa-dosanya itu lalu minta ampun dan bertaubat kembali kepada-Nya, maka Allah segera hilang marah dan murka-Nya dan kembali lagi menjadi kasih, sayang, cinta dan hiba kepada hamba-hamba-Nya itu.
Perhatikan ayat-ayata Kitab Suci Al-Qur’an yang tersebut di bawah ini : An-Nisaa’ 93 : “Dan barangsiapa membunuh seorang mu’min dengan sengaja, maka balasannya ialah neraka jahannam yang ia kekal di dalamnya dan Allah murka atasnya dan Ia (Allah) melaknatinya dan Ia (Allah) sediakan baginya siksa yang hebat.”
Al-Maidah 60 : “Katakanlah, maukah kamu Aku tunjukkan kepadamu satu siksa yang lebih jelek dari Allah? Ialah orang-orang yang Allah laknati dan marahi, sebagian mereka itu di jadikan kera dan babi, yaitu orang yang menyembah berhala, merekalah orang yang paling jelek kedudukannya dan paling sesat dari jalan lurus.”
Al-Fath 6 : “Dan Allah akan menyiksa orang-orang munafik laki dan wanita, orang-orang musyik laki dan wanita, yang berpurba-sangka yang jelek-jelek tentang Allah, atas mereka beredar kejelekan dan Allah marah terhadap mereka dan Allah kutuki mereka dan bagi mereka Allah sediakan Neraka Jahannam dan jeleklah tempat kembali bagi mereka.” Thaha 80 dan 81 : “Hai Bani Israil, sesungguhnya Kami telah selamatkan kamu dari musuhmu dan Kami janjikan kamu (untuk datang) di sebelah kanan gunung itu dan Kami telah turunkan bagimu makanan manna dan salwa. Makanlah makanan baik yang Kami berikan kepadamu dan janganlah kamu melewati batas padanya, maka akan menimpamu kemurkaan-Ku dan barangsiapa yang di timpa kemurkaan-Ku, maka binasalah ia.”
Manusia selain di beri Allah akal dan pikiran yang dapat membedakan perbuatan-perbuatan yang baik dan yang jelek, di kirim Allah pula buat manusia petunjuk-petunjuk dengan perantaraan Rasul-Rasul-Nya yang membawa Kitab-Kitab Suci dari Allah, maka bila di antara mereka sesudah mendapat petunjuk-petunjuk itu masih saja berbuat jahat dan merusak, maka Allah akan murka dan marah terhadap mereka.
Berbagai-bagailah cara kemurkaan Allah itu menimpa manusia-manusia dari dulu hingga sekarang, ada kemurkaan Allah itu menimpa manusia secara satu persatu, satu keluarga, satu suku dan hingga berbangsa-bangsa jadi musnah karena kemurkaan Allah, maka dari itu hindarilah hal-hal yang membuat Allah murka, baik itu secara perorangan maupun sampaai berbangsa-bangsa.
Posting Komentar untuk "KEMURKAAN ALLAH"
Terimakasih atas kunjungan anda...