Adab dan Akhlak Yang Utama Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Penyajian kita kali ini adalah mengenai aqidah dan akhlak yang sangat perlu jadi penerapan dalam kehidupan sehari – hari agar memperoleh keselamatan di dunia dan di akhirat, uraiannya kali ini agak berbeda dari sebelumnya, di sini kami menampilkan berupa kumpulan ucapan – ucapan Rasulullah Saw (hadist) yang kami pilihkan dari yang paling shahih, untuk dapat di terapkan dalam kehidupan sehari – hari, hal ini kami buat berdasarkan hadist Rasulullah Saw, yaitu : Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha- berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa mengada - adakan (perkara baru) dalam urusan (agama) kami ini, maka hal itu tertolak.” Dalam riwayat yang lain Rasulullah Saw juga bersabda, “Barangsiapa mengerjakan suatu amalan tanpa ada dasar dari urusan (agama) kami, maka ia tertolak.” (Shahih Imam Empat). Dan Surah Al-Qur’an : “Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya; janganlah kamu berbantah - bantahan, karena akan menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang - orang yang sabar.” (Q.S. Al Anfal: 46). Harapan kami setelah ini di baca hendaknya di pahamilah secara bersama – sama dengan keluarga dan sampaikan sebagai pegangan aqidah akhlak yang mulia di sisi Allah Swt dan di kaca mata Rasulullah Saw, demikian secara ringkas beberapa kumpulan adab, aqidah dan akhlak yang sangat perlu di ketahui oleh umat muslimin dan muslimat.
KEUTAMAAN NIAT
1. Sesungguhnya amal-amal perbuatan tergantung niatnya, dan bagi tiap orang apa yang diniatinya. Barangsiapa hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya. Barangsiapa hijrahnya untuk meraih kesenangan dunia atau menikahi wanita, maka hijrahnya adalah kepada apa yang ia hijrahi. (HR. Bukhari)
2. Niat seorang mukmin lebih baik dari amalnya. (HR. Al-Baihaqi dan Ar-Rabii')
3. Manusia dibangkitkan kembali kelak sesuai dengan niat-niat mereka. (HR.-Muslim).
KEUTAMAAN DO’A
1. Rasulullah Saw Bersabda : “Do'a adalah otaknya (sumsum / inti nya) ibadah.” (HR. Tirmidzi
2. Rasulullah Saw Bersabda : “Do'a adalah senjata seorang mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi.” (HR. Abu Ya'la)
3. Rasulullah Saw Bersabda : “Akan muncul dalam umat ini suatu kaum yang melampaui batas kewajaran dalam berthaharah dan berdo’a.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Yakni berdoa atau mohon kepada Allah untuk hal - hal yang tidak mungkin di kabulkan karena berlebih - lebihan atau untuk sesuatu yang tidak halal (haram).
4. Rasulullah Saw Bersabda : “Do'a seorang muslim untuk kawannya yang tidak hadir di kabulkan Allah.” (HR. Ahmad)
5. Rasulullah Saw Bersabda : “Jangan mendo'akan keburukan (mengutuk) dirimu atau anak - anakmu atau pelayan - pelayanmu (karyawan - karyawanmu) atau harta bendamu, (karena khawatir) saat itu cocok di kabulkan segala permohonan dan terkabul pula do'amu.” (Ibnu Khuzaimah)
6. Rasulullah Saw di tanya, "Pada waktu apa do'a (manusia) lebih di dengar (oleh Allah)?" Lalu Rasulullah Saw menjawab, "Pada tengah malam dan pada akhir tiap shalat fardhu (sebelum salam)." (Mashabih Assunnah)
7. Rasulullah Saw Bersabda : “Do'a yang di ucapkan antara azan dan iqomat tidak ditolak.” (oleh Allah). (HR. Ahmad)
8. Rasulullah Saw Bersabda : “Bermohonlah kepada Robbmu di saat kamu senang (bahagia). Sesungguhnya Allah berfirman (hadits Qudsi): "Barangsiapa berdo'a (memohon) kepada-Ku di waktu dia senang (bahagia) maka Aku akan mengabulkan do'anya di waktu dia dalam kesulitan, dan barangsiapa memohon maka Aku kabulkan dan barangsiapa rendah diri kepada-Ku maka aku angkat derajatnya, dan barangsiapa mohon kepada-Ku dengan rendah diri maka Aku merahmatinya dan barangsiapa mohon pengampunanKu maka Aku ampuni dosa-dosanya." (Ar-Rabii')
9. Rasulullah Saw Bersabda : “Ada tiga orang yang tidak di tolak do'a mereka : (1) Orang yang berpuasa sampai dia berbuka; (2) Seorang penguasa yang adil; (3) dan do'a orang yang dizalimi (teraniaya). Do'a mereka di angkat oleh Allah ke atas awan dan di bukakan baginya pintu langit dan Allah bertitah, "Demi keperkasaanKu, Aku akan memenangkanmu (menolongmu) meskipun tidak segera." (HR. Tirmidzi)
10. Rasulullah Saw Bersabda : “Barangsiapa tidak (pernah) berdo'a kepada Allah maka Allah murka kepadanya.” (HR. Ahmad)
11. Rasulullah Saw Bersabda : “Apabila kamu berdo'a janganlah berkata, "Ya Allah, ampunilah aku kalau Engkau menghendaki, rahmatilah aku kalau Engkau menghendaki dan berilah aku rezeki kalau Engkau menghendaki." Hendaklah kamu bermohon dengan kesungguhan hati sebab Allah berbuat segala apa yang dikehendakiNya dan tidak ada paksaan terhadap-Nya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
12. Rasulullah Saw Bersabda : “Hati manusia adalah kandungan rahasia dan sebagian lebih mampu merahasiakan dari yang lain. Bila kamu mohon sesuatu kepada Allah 'Azza wajalla maka mohonlah dengan penuh keyakinan bahwa do'amu akan terkabul. Allah tidak akan mengabulkan do'a orang yang hatinya lalai dan lengah.” (HR. Ahmad)
13. Rasulullah Saw Bersabda : “Tidak ada yang lebih utama (mulia) di sisi Allah daripada do'a.” (HR. Ahmad)
14. Rasulullah Saw Bersabda : “Tiga macam do'a di kabulkan tanpa di ragukan lagi, yaitu doa orang yang di dzalimi, doa kedua orang tua, dan do'a seorang musafir (yang berpergian untuk maksud dan tujuan baik).” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
15. Rasulullah Saw Bersabda : “Sesungguhnya Allah Maha Pemalu dan Maha Murah hati. Allah malu bila ada hambaNya yang menengadahkan tangan (memohon kepada-Nya) lalu dibiarkannya kosong dan kecewa. (HR. Al Hakim)
16. Rasulullah Saw Bersabda : “Tiada seorang berdo'a kepada Allah dengan suatu do'a, kecuali di kabulkanNya, dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal, yaitu di percepat terkabulnya baginya di dunia, di simpan (di tabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana) yang serupa.” (HR. Ath-Thabrani)
17. Rasulullah Saw Bersabda : “Barangsiapa mendo'akan keburukan terhadap orang yang mendzaliminya maka dia telah memperoleh kemenangan.” (HR. Tirmidzi dan Asysyihaab)
18. Rasulullah Saw Bersabda : “Ambillah kesempatan berdo'a ketika hati sedang lemah lembut karena itu adalah rahmat.” (HR.Ad-Dailami)
19. Ali Ra berkata, "Rasulullah Saw lewat ketika aku sedang mengucapkan do'a : "Ya Allah, rahmatilah aku". Lalu beliau menepuk pundakku seraya berkata, "Berdoalah juga untuk umum (kaum muslimin) dan jangan khusus untuk pribadi. Sesungguhnya perbedaan antara doa untuk umum dan khusus adalah seperti bedanya langit dan bumi." (HR. Ad-Dailami)
20. Rasulullah Saw Bersabda : “Berlindunglah kepada Allah dari kesengsaraan (akibat) bencana dan dari kesengsaraan hidup yang bersinambungan (silih berganti dan terus-menerus) dan suratan takdir yang buruk dan dari cemoohan lawan - lawan.” (HR. Muslim)
21. Rasulullah Saw Bersabda : “Tidak ada manfaatnya bersikap siaga dan berhati - hati menghadapi takdir, akan tetapi do'a bermanfaat bagi apa yang di turunkan dan bagi apa yang tidak di turunkan. Oleh karena itu hendaklah kamu berdoa, wahai hamba - hamba Allah. (HR. Ath-Thabrani)
22. Rasulullah Saw Bersabda : “Barangsiapa ingin agar do'anya terkabul dan kesulitan-kesulitannya teratasi hendaklah dia menolong orang yang dalam kesempitan.” (HR. Ahmad)
KEUTAMAAN BELAJAR ILMU FIQH DAN AGAMA
“Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu." Al-Qur’an Surat Al-Ankabut Ayat : 43. (Apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu - waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah : "Adakah sama orang - orang yang mengetahui dengan orang - orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran." Al-Qur’an Surat Az-Zumar Ayat : 9.
1. Rasulullah Saw membaca firman Allah Swt yang berbunyi : Dialah yang menurunkan Al-kitab (Al-quran) kepada kamu. Di antara isinya ada ayat - ayat yang muhkamat, itulah pokok - pokok isi Al-quran dan yang lain ayat - ayat mutasyabihat. Adapun orang - orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti ayat - ayat yang mutasyabihat daripadanya untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari - cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah Swt. Dan orang - orang yang mendalam ilmunya berkata : “Kami beriman kepada ayat - ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami. Dan tidak dapat mengambil pelajaran daripadanya melainkan orang - orang yang berakal.” Setelah membaca firman tersebut Rasulullah Saw bersabda : “Apabila kamu melihat orang - orang yang mengikuti ayat - ayat yang mutasyabihat dari Al-quran, maka mereka itulah orang - orang yang telah di sebut oleh Allah. Maka waspadalah terhadap mereka. (Shahih Muslim)
2. Hadis riwayat Jundab bin Abdullah Al-Bajali Ra, ia berkata : Rasulullah Saw bersabda : “Bacalah Al-quran sepanjang hati kalian bersepakat padanya lalu apabila kalian berselisih tentangnya, maka bangkitlah (hentikanlah). (Shahih Muslim)
3. Nabi Saw bersabda, "Barangsiapa di kehendaki baik oleh Allah, maka ia di karuniai kepahaman agama." Dan selanjutnya beliau Saw bersabda, "Sesungguhnya ilmu itu hanya di peroleh dengan belajar."
Abu Dzar berkata, "Andaikan kamu semua meletakkan sebilah pedang di atas ini (sambil menunjuk ke arah lehernya). Kemudian aku memperkirakan masih ada waktu untuk melangsungkan atau menyampaikan sepatah kata saja yang kudengar dari Nabi Saw sebelum kamu semua melaksanakannya, yakni memotong leherku, niscaya kusampaikan sepatah kata dari Nabi Saw itu.”
4. Rasulullah Saw bersabda : ”Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang maka dia di beri pendalaman dalam ilmu agama. Sesungguhnya memperoleh ilmu hanya dengan belajar.” (HR. Bukhari)
5. Para ulama adalah pelaksana amanat para Rasul selama mereka tidak memasuki (bidang) dunia. Mendengar sabda tersebut, para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, apa arti memasuki (bidang) dunia?" Beliau menjawab, "Mengekor kepada penguasa dan kalau mereka melakukan seperti itu maka hati - hatilah terhadap mereka atas keselamatan agamamu. (HR. Ath-Thabrani)
6. Rasulullah Saw bersabda : "Ya Allah, rahmatilah chalifah - chalifahku." Para sahabat lalu bertanya, "Ya Rasulullah, siapakah khalifah - khalifahmu?" Beliau menjawab, "Orang - orang yang datang sesudahku mengulang - ulang pelajaran hadits - hadits dan sunnahku dan mengajarkannya kepada orang - orang sesudahku." (HR. Ar-Ridha)
1. Orang yang berpegangan kepada sunahku pada saat umatku di landa kerusakan maka pahalanya seperti seorang syahid. (HR. Ath-Thabrani)
2. Orang yang cerdik ialah orang yang dapat menaklukkan nafsunya dan beramal untuk bekal sesudah wafat. Orang yang lemah ialah yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan muluk terhadap Allah. (HR. Abu Dawud)
3. Rasulullah Saw melarang kami mengenakan pakaian dari sutera, memakai cincin emas dan minum dengan tempat yang biasa di pakai untuk minum arak (seperti kendi). (HR. An-Nasaa'i)
4. Rasulullah Saw bersabda : ”Sebaik-baik urusan adalah yang pertengahannya (yang adil atau tidak berlebih-lebihan).” (HR. Al-Baihaqi)
5. Rasulullah Saw bersabda : ”Allah tidak menyukai pria yang bersuara keras (tinggi), tetapi Allah suka kepada yang bersuara lembut. ”(HR. Al-Baihaqi)
6. Laksanakan urusan - urusanmu dengan di rahasiakan. Sesungguhnya banyak orang menaruh dengki kepada orang yang memperoleh kenikmatan. (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi) Maksudnya rahasia – rahasia ketuhanan yang tersingkap.
7. Rasulullah Saw bersabda : ”Janganlah kamu berbaring dan meletakkan kaki yang satu di atas yang satu lagi.” (HR. Muslim)
8. Rasulullah Saw melarang orang makan atau minum sambil berdiri. (HR. Muslim)
9. Rasulullah Saw bersabda : ”Sesungguhnya Allah Tunggal (Esa) dan suka kepada yang ganjil (bilangan yang tidak genap).” (HR. Tirmidzi).
10. Rasulullah Saw bersabda : ”Pakaian untukmu yang terbaik ialah yang berwarna putih, maka pakailah dan juga untuk mengkafani mayit - mayitmu. ”(Ath-Thahawi)
11. Rasulullah Saw bersabda : ”Sesungguhnya Allah pemalu dan suka merahasiakan. jika kamu akan mandi hendaklah menutupinya (bertabir) dengan sesuatu.” (HR. Abu Dawud)
12. Rasulullah Saw menyukai mendahulukan yang kanan dalam segala hal, meskipun waktu berjalan dan ketika memakai sandal. (HR. Ibnu Hibban)
13. Rasulullah Saw bersabda : ”Perlahan-lahan dalam segala hal adalah baik, kecuali dalam amalan untuk akhirat.” (HR. Abu Dawud dan Al Hakim)
14. Aku berwasiat kepadamu agar bertakwa kepada Allah 'Azza wajalla, agar mendengar, taat dan patuh meskipun pemimpinmu seorang budak. Barangsiapa hidup panjang umur dari kamu maka dia akan melihat banyak silang-sengketa. Berpeganglah kepada sunnahku dan sunnah - sunnah khulafaur rasyidin yang mendapat petunjuk dan hidayah (sesudahku). Gigitlah kuat - kuat dengan gigi gerahammu. Waspadalah terhadap ciptaan persoalan - persoalan baru. Sesungguhnya tiap bid'ah mengandung kesesatan. (HR. Tirmidzi)
LARANGAN KE DUKUN DAN PERAMAL1. Rasulullah Saw Bersabda : “Barangsiapa mendatangi dukun peramal dan bertanya kepadanya tentang sesuatu (lalu mempercayainya) maka shalatnya selama empat puluh malam tidak akan di terima.” (HR. Muslim)
2. Rasulullah Saw Bersabda : “Barangsiapa mendatangi dukun peramal dan percaya kepada ucapannya maka dia telah mengkufuri apa yang di turunkan Allah kepada Muhammad Saw.” (Abu Dawud)
3. Rasulullah Saw Bersabda : “Sesungguhnya pengobatan dengan mantra - mantra, kalung atau gelang penangkal sihir dan guna - guna adalah syirik.” (HR. Ibnu Majah)
4. Rasulullah Saw Bersabda : “Barangsiapa membatalkan maksud keperluannya karena ramalan mujur atau sial maka dia telah bersyirik kepada Allah. Para sahabat bertanya, "Apakah penebusannya, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Ucapkanlah : "Ya Allah, tiada kebaikan kecuali kebaikanMu, dan tiada kesialan kecuali yang Engkau timpakan dan tidak ada ilah (tuhan / yang di sembah) kecuali Engkau." (HR. Ahmad)
5. Rasulullah Saw Bersabda : “Ramalan mujur atau sial adalah syirik.” (Beliau mengulanginya tiga kali) dan tiap orang pasti terlintas dalam hatinya perasaan demikian, tetapi Allah menghilangkan perasaan itu dengan bertawakkal.” (HR. Bukhari dan Muslim)
ADAB MAKAN DAN MINUM
1. Sesungguhnya Allah baik dan tidak mengabulkan (menerima) kecuali yang baik - baik. Allah menyuruh orang mukmin sebagaimana Dia menyuruh kepada para rasul, seperti firmanNya dalam Surat Al-Mukminun ayat 52 : "Hai rasul - rasul, makanlah dari makanan - makanan yang baik - baik dan kerjakanlah amal yang shaleh." Allah juga berfirman dalam surat Al Baqarah 172 : "Hai orang - orang yang beriman makanlah di antara rezeki yang baik - baik." Kemudian Rasulullah menyebut seorang yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan wajahnya kotor penuh debu menadahkan tangannya ke langit seraya berseru: "Ya Rabbku, Ya Rabbku", sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dia di beri makan dari yang haram pula. Jika begitu bagaimana Allah akan mengabulkan doanya? (HR. Muslim)
2. Rasulullah Saw bersabda : “Wahai Sa'ad, perbaikilah (murnikanlah) makananmu, niscaya kamu menjadi orang yang terkabul do'anya. Demi yang jiwa Muhammad dalam genggamanNya. Sesungguhnya seorang hamba melontarkan sesuap makanan yang haram ke dalam perutnya maka tidak akan di terima amal kebaikannya selama empat puluh hari. Siapapun yang dagingnya tumbuh dari yang haram maka api neraka lebih layak membakarnya. (HR. Ath-Thabrani)
3. Rasulullah Saw bersabda : “Janganlah kamu memberi makanan yang kamu sendiri tidak suka memakannya.” (HR. Ahmad)
4. Rasulullah Saw bersabda : “Sesungguhnya termasuk pemborosan bila kamu makan apa saja yang kamu bernafsu memakannya.” (HR. Ibnu Majah)
5. Rasulullah Saw berkata kepada Umar bin Abi Salamah, "Wahai anak, ucapkanlah Bismillah dan makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari apa yang ada di hadapanmu". (HR. Bukhari)
6. Rasulullah Saw bersabda : “Orang yang paling kenyang makan di dunia akan menjadi paling lama lapar pada hari kiamat. (HR. Al Hakim)
7. Rasulullah Saw bersabda : “Apabila kamu lupa menyebut "Bismillah" pada awal makan hendaklah mengucapkan : "Bismillah pada awal dan akhirnya". (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
8. Rasulullah Saw bersabda : “Apabila di serukan untuk makan malam lalu terdengar suara azan oleh muazin maka dahulukan makan malam.” (Abu Hanifah) Hal ini berlaku khusus untuk shalat Isya karena waktunya panjang.
9. Rasulullah Saw bersabda : “Hidangan makanan untuk dua orang seharusnya cukup untuk tiga orang dan makanan untuk tiga orang cukup untuk empat orang.” (HR. Bukhari)
10. Rasulullah Saw bersabda : “Barangsiapa makan bawang putih atau bawang merah hendaklah menjauhi kita atau menjauhkan diri dari masjid kita dan sebaiknya tinggal di rumahnya.” (HR. Bukhari) Keterangan : Sesungguhnya malaikat merasa terganggu dengan bau bawang merah dan bawang putih sebagaimana manusia pun merasa terganggu dengan bau tersebut.
11. Rasulullah Saw bersabda : “Dinginkanlah makanan, sesungguhnya yang panas - panas tidak ada berkahnya.” (HR. Al Hakim dan Ad-Dailami)
12. Rasulullah Saw bersabda : “Thariq bin Suwaid Ra bertanya kepada Nabi Saw tentang khamar (arak) dan beliau melarangnya. Lalu Thariq berkata, "Aku hanya menjadikannya campuran untuk obat." Lalu Nabi Saw berkata lagi, "Itu bukan obat tetapi penyakit." (HR. Ahmad)
13. Rasulullah Saw melarang orang meniup - niup makanan atau minuman. (HR. Abu Dawud) Keterangan : Meniup - niup makanan dan minuman yang panas biasa di lakukan dengan tujuan agar lekas dingin, dan hal ini di larang oleh Nabi Saw. Hendaknya makanan atau minuman tersebut di diamkan saja atau di dinginkan dengan sendirinya.
14. Rasulullah Saw bersabda : “kami melarang minum dan makan dengan perkakas makan dan minum dari emas dan perak. Beliau juga melarang kami berpakaian sutera dan yang di bordir dengan benang sutera dengan sabdanya, "Itu untuk kaum musyrikin di dunia dan untuk kamu di akhirat. (Mutafaq'alaih Imam Empat)
15. Rasulullah Saw bersabda : “Bertamu itu hanya tiga hari lamanya dan pemberian bekal perjalanan bagi tamu hanya untuk sehari semalam. Tidak halal bagi seorang muslim bertamu di rumah saudaranya semuslim sehingga menyebabkannya berdosa. Para sahabat bertanya, "Bagaimana sampai menyebabkan yang di tamui (tuan rumah) berdosa?" Nabi menjawab: "Dia bertamu sedang yang di tamui hampa tidak punya sesuatu apapun untuk di suguhkan kepada tamunya". (HR. Ahmad)
16. Rasulullah Saw melarang orang yang minum dengan membalik mulut kendi langsung ke mulutnya. (HR. Bukhari dan Muslim) Keterangan : Di larang minum langsung dari tempat minum yang di gunakan oleh sebagai wadah utama minuman, tetapi hendaklah cari wadah yang sesuai dengan mulut kamu (gelas/cangkir).
17. Hadis riwayat Ummu Salamah ra., istri Nabi Saw : Rasulullah saw. bersabda: Orang yang minum dengan wadah yang terbuat dari perak, sesungguhnya menggelegak dalam perutnya api neraka Jahanam. (Shahih Muslim)
18. Hadis riwayat Barra' bin Azib ra., ia berkata : Rasulullah Saw memerintahkan kami untuk melaksanakan tujuh perkara dan melarang kami dari tujuh perkara. Beliau memerintahkan kami menjenguk orang sakit, mengiringi jenazah, mendo’akan orang bersin (mengucap yarhamukallah), melaksanakan sumpah dengan benar, menolong orang yang teraniaya, memenuhi undangan dan menyebarkan salam. Beliau melarang kami dari cincin atau bercincin emas, minum dengan wadah dari perak, hamparan sutera, pakaian buatan Qas (terbuat dari sutera) serta mengenakan pakaian sutera baik yang tebal dan tipis. (Shahih Muslim)
KEUTAMAAN DZIKIR
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran Adz-Dzikir) dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” Al-Qur’an Surah Al-Hijr Ayat 9).
Hadis riwayat Abu Hurairah Ra : Dari Nabi Saw, beliau bersabda : “Sesungguhnya Allah Yang Maha Memberkahi lagi Maha Tinggi memiliki banyak malaikat yang selalu mengadakan perjalanan yang jumlahnya melebihi malaikat pencatat amal, mereka senantiasa mencari majelis - majelis dzikir. Apabila mereka mendapati satu majelis dzikir, maka mereka akan ikut duduk bersama mereka dan mengelilingi dengan sayap - sayapnya hingga memenuhi jarak antara mereka dengan langit dunia. Apabila para peserta majelis telah berpencar mereka naik menuju ke langit.” Beliau melanjutkan : “Lalu Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung menanyakan mereka padahal Dia lebih mengetahui daripada mereka : Dari manakah kamu sekalian? Mereka menjawab : Kami datang dari tempat hamba-hamba-Mu di dunia yang sedang mensucikan, mengagungkan, membesarkan, memuji dan memohon kepada Engkau. Allah bertanya lagi : Apa yang mereka mohonkan kepada Aku? Para malaikat itu menjawab : Mereka memohon surga-Mu. Allah bertanya lagi: Apakah mereka sudah pernah melihat surga-Ku? Para malaikat itu menjawab: Belum wahai Tuhan kami. Allah berfirman : Apalagi jika mereka telah melihat surga-Ku? Para malaikat itu berkata lagi : Mereka juga memohon perlindungan kepada-Mu. Allah bertanya : Dari apakah mereka memohon perlindungan-Ku? Para malaikat menjawab : Dari neraka-Mu, wahai Tuhan kami. Allah bertanya : Apakah mereka sudah pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat menjawab : Belum. Allah berfirman: Apalagi seandainya mereka pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat itu melanjutkan : Dan mereka juga memohon ampunan dari-Mu. Beliau bersabda kemudian Allah berfirman : Aku sudah mengampuni mereka dan sudah memberikan apa yang mereka minta dan Aku juga telah memberikan perlindungan kepada mereka dari apa yang mereka takutkan. Beliau melanjutkan lagi lalu para malaikat itu berkata : Wahai Tuhan kami! Di antara mereka terdapat si Fulan yaitu seorang yang penuh dosa yang kebetulan lewat lalu duduk ikut berzikir bersama mereka. Beliau berkata lalu Allah menjawab : Aku juga telah mengampuninya karena mereka adalah kaum yang tidak akan sengsara orang yang ikut duduk bersama mereka. (Shahih Muslim)
Apabila kamu melewati taman-taman surga makan dan minumlah sampai kenyang. Para sahabat lalu bertanya, "Apa yang dimaksud taman-taman surga itu, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Kelompok dzikir (Kelompok orang yang berdzikir atau majelis taklim)." (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
Menyebut - nyebut Allah adalah suatu penyembuhan dan menyebut - nyebut tentang manusia adalah penyakit (artinya penyakit akhlak). (HR. Al-Baihaqi)
Demi yang jiwaku dalam genggamanNya, kalau kamu selamanya bersikap seperti saat kamu ada bersamaku dan mendengarkan dzikir, pasti para malaikat akan bersalaman dengan kamu di tempat tidurmu dan di jalan - jalan yang kamu lalui. Tetapi, wahai Handhalah (nama seorang sahabat) kadangkala begini dan kadangkala begitu. (Beliau mengucapkan perkataan itu kepada Handhalah hingga di ulang - ulang tiga kali). (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
Rasulullah Saw menyebut - nyebut Allah setiap waktu (saat). (HR. Muslim)
Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Rabbnya dan yang tidak, seumpama orang hidup dan orang mati. (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah Saw bersabda : “Nyanyian dan permainan hiburan yang melalaikan dapat menumbuhkan kemunafikan dalam hati, bagaikan air menumbuhkan rerumputan. Demi yang jiwaku dalam genggamanNya, sesungguhnya Al-Qur'an dan dzikir menumbuhkan keimanan dalam hati sebagaimana air menumbuhkan rerumputan.” (HR. Ad-Dailami)
Rasulullah Saw bersabda : “Maukah aku beritahu amalanmu yang terbaik, yang paling tinggi dalam derajatmu, paling bersih di sisi Rabbmu serta lebih baik dari menerima emas dan perak dan lebih baik bagimu daripada berperang dengan musuhmu yang kamu potong lehernya atau mereka memotong lehermu? Para sahabat lalu menjawab, "Ya." Nabi Saw berkata,"Zikrullah." (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Rasulullah Saw bersabda : “Menangilah pacuan "Almufarridun". Para sahabat bertanya, "Apa Almufarridun itu?" Nabi Saw menjawab, "Laki - laki dan wanita - wanita yang banyak berdzikir kepada Allah." (HR. Muslim)
Seorang sahabat berkata, "Ya Rasulullah, sesungguhnya syariat - syariat Islam sudah banyak bagiku. Beritahu aku sesuatu yang dapat aku menjadikannya pegangan." Nabi Saw berkata, "Biasakanlah lidahmu selalu bergerak menyebut - nyebut Allah (dzikrullah)." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Rasulullah Saw bersabda : “Sebaik - baik dzikir dengan suara rendah dan sebaik - baik rezeki yang secukupnya. (HR. Abu Ya'la)
Sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, apa keuntungan dan keberuntungan yang di peroleh dari majelis dzikir?" Nabi Saw menjawab, "Keuntungan dan keberuntungan yang di perol dari majelis dzikir ialah surga." (HR. Ahmad)
Rasulullah Saw bersabda : “Tiada amal perbuatan anak Adam yang lebih menyelamatkannya dari azab Allah daripada dzikrullah. (HR. Ahmad)
TENTANG TAUBAT
Di terimanya tobat dari segala dosa, meskipun dosa dan tobat di perbuat berulang kali
· Hadis riwayat Abu Hurairah Ra : Dari Nabi Saw tentang yang beliau riwayatkan dari Tuhannya, beliau bersabda: Seorang hamba melakukan satu perbuatan dosa lalu berdoa : "Ya Allah, ampunilah dosaku". Allah Taala berfirman : Hamba-Ku telah berbuat dosa dan dia mengetahui bahwa dia mempunyai Tuhan yang akan mengampuni dosa atau akan menghukum karena dosa itu. Kemudian orang itu mengulangi perbuatan dosa, lalu berdoa lagi: Wahai Tuhan-ku, ampunilah dosaku. Allah Taala berfirman: Hamba-Ku telah berbuat dosa dan dia mengetahui bahwa dia mempunyai Tuhan yang akan mengampuni dosa atau menyiksa karena dosa itu. Kemudian orang itu melakukan dosa lagi, lalu berdoa: Wahai Tuhanku, ampunilah dosaku. Allah Taala berfirman: Hamba-Ku telah berbuat dosa dan dia mengetahui bahwa dia mempunyai Tuhan yang akan mengampuni dosa atau menghukum karena dosa itu serta berbuatlah sesukamu, karena Aku benar-benar telah mengampunimu. Abdul A`la berkata: Aku tidak mengetahui apakah Allah berfirman "berbuatlah sesukamu" pada yang ketiga kali atau keempat kali. (HR. Muslim)
Tentang kecemburuan Allah Ta’ala dan larangan perbuatan keji
· Hadis riwayat Abdullah bin Masud Ra, ia berkata : Rasulullah Saw bersabda : “Tidak ada seorang pun yang lebih menyukai pujian daripada Allah maka oleh karena itulah Dia memuji Zat-Nya sendiri. Dan tidak ada seorang pun yang lebih cemburu daripada Allah maka karena itu Allah mengharamkan perbuatan keji.” (Shahih Muslim)
· Hadis riwayat Abu Hurairah Ra, ia berkata : Rasulullah Saw bersabda : “Sesungguhnya Allah itu cemburu dan orang yang beriman juga cemburu. Kecemburuan Allah, yaitu jika orang mukmin melakukan apa yang di haramkan.” (Shahih Muslim).
Perbuatan - perbuatan baik itu menghapus dosa perbuatan - perbuatan buruk
· Hadis riwayat Abdullah bin Masud Ra : Bahwa seorang lelaki telah mencium seorang perempuan, lalu orang datang menemui Nabi Saw untuk menceritakan hal itu kepada beliau. Maka turunlah ayat: Dan dirikanlah salat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan - perbuatan baik itu menghapus dosa perbuatan - perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang - orang yang mau ingat. Lelaki itu bertanya : Apakah ayat ini untukku, wahai Rasulullah? Rasulullah Saw Bersabda : “Untuk siapa saja di antara umatku yang melakukan hal itu.” (Shahih Muslim).
· Hadis riwayat Anas Ra, ia berkata : Seorang lelaki datang menemui Nabi Saw lalu berkata : “Ya Rasulullah! Aku telah melanggar hukum hudud, maka laksanakanlah hukuman itu atas diriku! Kemudian tibalah waktu salat dan ia pun ikut salat bersama Rasulullah saw. Setelah menyelesaikan salat, orang itu berkata lagi : Ya Rasulullah! Sesungguhnya aku telah melanggar hukum hudud, maka laksanakanlah hukuman Allah itu atas diriku! Rasulullah saw. bertanya: Apakah engkau ikut melaksanakan salat bersama kami? Orang itu menjawab : Ya! Rasulullah Saw bersabda : Kamu telah di ampuni. (Shahih Muslim).
Di terimanya tobat seorang pembunuh, meskipun telah banyak membunuh, hadis riwayat Abu Said Al-Khudri Ra : Bahwa Nabi Saw bersabda : Di antara umat sebelum kamu sekalian terdapat seorang lelaki yang telah membunuh sembilan puluh sembilan orang. Lalu dia bertanya tentang penduduk bumi yang paling berilmu, kemudian dia ditunjukkan kepada seorang pendeta. Dia pun mendatangi pendeta tersebut dan mengatakan, bahwa dia telah membunuh sembilan puluh sembilan orang, apakah tobatnya akan diterima? Pendeta itu menjawab : Tidak! Lalu dibunuhnyalah pendeta itu sehingga melengkapi seratus pembunuhan. Kemudian dia bertanya lagi tentang penduduk bumi yang paling berilmu lalu ditunjukkan kepada seorang alim yang segera dikatakan kepadnya bahwa ia telah membunuh seratus jiwa, apakah tobatnya akan diterima? Orang alim itu menjawab : Ya, dan siapakah yang dapat menghalangi tobat seseorang! Pergilah ke negeri Anu dan Anu karena di sana terdapat kaum yang selalu beribadah kepada Allah lalu sembahlah Allah bersama mereka dan jangan kembali ke negerimu karena negerimu itu negeri yang penuh dengan kejahatan! Orang itu pun lalu berangkat, sampai ketika ia telah mencapai setengah perjalanan datanglah maut menjemputnya. Berselisihlah malaikat rahmat dan malaikat azab mengenainya.
Malaikat rahmat berkata: Dia datang dalam keadaan bertobat dan menghadap sepenuh hati kepada Allah. Malaikat azab berkata: Dia belum pernah melakukan satu perbuatan baik pun. Lalu datanglah seorang malaikat yang menjelma sebagai manusia menghampiri mereka yang segera mereka angkat sebagai penengah. Ia berkata : Ukurlah jarak antara dua negeri itu, ke negeri mana ia lebih dekat, maka ia menjadi miliknya. Lalu mereka pun mengukurnya dan mendapatkan orang itu lebih dekat ke negeri yang akan dituju sehingga diambillah ia oleh malaikat rahmat. (Shahih Muslim)
Demikianlah tahap awal mengenai aqidah dan akhlak yang dapat kami tampilkan, selanjutnya insya allah lain waktu kami posting kembali…Insya Allah Swt.
KEUTAMAAN NIAT
1. Sesungguhnya amal-amal perbuatan tergantung niatnya, dan bagi tiap orang apa yang diniatinya. Barangsiapa hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya. Barangsiapa hijrahnya untuk meraih kesenangan dunia atau menikahi wanita, maka hijrahnya adalah kepada apa yang ia hijrahi. (HR. Bukhari)
2. Niat seorang mukmin lebih baik dari amalnya. (HR. Al-Baihaqi dan Ar-Rabii')
3. Manusia dibangkitkan kembali kelak sesuai dengan niat-niat mereka. (HR.-Muslim).
KEUTAMAAN DO’A
1. Rasulullah Saw Bersabda : “Do'a adalah otaknya (sumsum / inti nya) ibadah.” (HR. Tirmidzi
2. Rasulullah Saw Bersabda : “Do'a adalah senjata seorang mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi.” (HR. Abu Ya'la)
3. Rasulullah Saw Bersabda : “Akan muncul dalam umat ini suatu kaum yang melampaui batas kewajaran dalam berthaharah dan berdo’a.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Yakni berdoa atau mohon kepada Allah untuk hal - hal yang tidak mungkin di kabulkan karena berlebih - lebihan atau untuk sesuatu yang tidak halal (haram).
4. Rasulullah Saw Bersabda : “Do'a seorang muslim untuk kawannya yang tidak hadir di kabulkan Allah.” (HR. Ahmad)
5. Rasulullah Saw Bersabda : “Jangan mendo'akan keburukan (mengutuk) dirimu atau anak - anakmu atau pelayan - pelayanmu (karyawan - karyawanmu) atau harta bendamu, (karena khawatir) saat itu cocok di kabulkan segala permohonan dan terkabul pula do'amu.” (Ibnu Khuzaimah)
6. Rasulullah Saw di tanya, "Pada waktu apa do'a (manusia) lebih di dengar (oleh Allah)?" Lalu Rasulullah Saw menjawab, "Pada tengah malam dan pada akhir tiap shalat fardhu (sebelum salam)." (Mashabih Assunnah)
7. Rasulullah Saw Bersabda : “Do'a yang di ucapkan antara azan dan iqomat tidak ditolak.” (oleh Allah). (HR. Ahmad)
8. Rasulullah Saw Bersabda : “Bermohonlah kepada Robbmu di saat kamu senang (bahagia). Sesungguhnya Allah berfirman (hadits Qudsi): "Barangsiapa berdo'a (memohon) kepada-Ku di waktu dia senang (bahagia) maka Aku akan mengabulkan do'anya di waktu dia dalam kesulitan, dan barangsiapa memohon maka Aku kabulkan dan barangsiapa rendah diri kepada-Ku maka aku angkat derajatnya, dan barangsiapa mohon kepada-Ku dengan rendah diri maka Aku merahmatinya dan barangsiapa mohon pengampunanKu maka Aku ampuni dosa-dosanya." (Ar-Rabii')
9. Rasulullah Saw Bersabda : “Ada tiga orang yang tidak di tolak do'a mereka : (1) Orang yang berpuasa sampai dia berbuka; (2) Seorang penguasa yang adil; (3) dan do'a orang yang dizalimi (teraniaya). Do'a mereka di angkat oleh Allah ke atas awan dan di bukakan baginya pintu langit dan Allah bertitah, "Demi keperkasaanKu, Aku akan memenangkanmu (menolongmu) meskipun tidak segera." (HR. Tirmidzi)
10. Rasulullah Saw Bersabda : “Barangsiapa tidak (pernah) berdo'a kepada Allah maka Allah murka kepadanya.” (HR. Ahmad)
11. Rasulullah Saw Bersabda : “Apabila kamu berdo'a janganlah berkata, "Ya Allah, ampunilah aku kalau Engkau menghendaki, rahmatilah aku kalau Engkau menghendaki dan berilah aku rezeki kalau Engkau menghendaki." Hendaklah kamu bermohon dengan kesungguhan hati sebab Allah berbuat segala apa yang dikehendakiNya dan tidak ada paksaan terhadap-Nya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
12. Rasulullah Saw Bersabda : “Hati manusia adalah kandungan rahasia dan sebagian lebih mampu merahasiakan dari yang lain. Bila kamu mohon sesuatu kepada Allah 'Azza wajalla maka mohonlah dengan penuh keyakinan bahwa do'amu akan terkabul. Allah tidak akan mengabulkan do'a orang yang hatinya lalai dan lengah.” (HR. Ahmad)
13. Rasulullah Saw Bersabda : “Tidak ada yang lebih utama (mulia) di sisi Allah daripada do'a.” (HR. Ahmad)
14. Rasulullah Saw Bersabda : “Tiga macam do'a di kabulkan tanpa di ragukan lagi, yaitu doa orang yang di dzalimi, doa kedua orang tua, dan do'a seorang musafir (yang berpergian untuk maksud dan tujuan baik).” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
15. Rasulullah Saw Bersabda : “Sesungguhnya Allah Maha Pemalu dan Maha Murah hati. Allah malu bila ada hambaNya yang menengadahkan tangan (memohon kepada-Nya) lalu dibiarkannya kosong dan kecewa. (HR. Al Hakim)
16. Rasulullah Saw Bersabda : “Tiada seorang berdo'a kepada Allah dengan suatu do'a, kecuali di kabulkanNya, dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal, yaitu di percepat terkabulnya baginya di dunia, di simpan (di tabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana) yang serupa.” (HR. Ath-Thabrani)
17. Rasulullah Saw Bersabda : “Barangsiapa mendo'akan keburukan terhadap orang yang mendzaliminya maka dia telah memperoleh kemenangan.” (HR. Tirmidzi dan Asysyihaab)
18. Rasulullah Saw Bersabda : “Ambillah kesempatan berdo'a ketika hati sedang lemah lembut karena itu adalah rahmat.” (HR.Ad-Dailami)
19. Ali Ra berkata, "Rasulullah Saw lewat ketika aku sedang mengucapkan do'a : "Ya Allah, rahmatilah aku". Lalu beliau menepuk pundakku seraya berkata, "Berdoalah juga untuk umum (kaum muslimin) dan jangan khusus untuk pribadi. Sesungguhnya perbedaan antara doa untuk umum dan khusus adalah seperti bedanya langit dan bumi." (HR. Ad-Dailami)
20. Rasulullah Saw Bersabda : “Berlindunglah kepada Allah dari kesengsaraan (akibat) bencana dan dari kesengsaraan hidup yang bersinambungan (silih berganti dan terus-menerus) dan suratan takdir yang buruk dan dari cemoohan lawan - lawan.” (HR. Muslim)
21. Rasulullah Saw Bersabda : “Tidak ada manfaatnya bersikap siaga dan berhati - hati menghadapi takdir, akan tetapi do'a bermanfaat bagi apa yang di turunkan dan bagi apa yang tidak di turunkan. Oleh karena itu hendaklah kamu berdoa, wahai hamba - hamba Allah. (HR. Ath-Thabrani)
22. Rasulullah Saw Bersabda : “Barangsiapa ingin agar do'anya terkabul dan kesulitan-kesulitannya teratasi hendaklah dia menolong orang yang dalam kesempitan.” (HR. Ahmad)
KEUTAMAAN BELAJAR ILMU FIQH DAN AGAMA
“Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu." Al-Qur’an Surat Al-Ankabut Ayat : 43. (Apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu - waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah : "Adakah sama orang - orang yang mengetahui dengan orang - orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran." Al-Qur’an Surat Az-Zumar Ayat : 9.
1. Rasulullah Saw membaca firman Allah Swt yang berbunyi : Dialah yang menurunkan Al-kitab (Al-quran) kepada kamu. Di antara isinya ada ayat - ayat yang muhkamat, itulah pokok - pokok isi Al-quran dan yang lain ayat - ayat mutasyabihat. Adapun orang - orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti ayat - ayat yang mutasyabihat daripadanya untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari - cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah Swt. Dan orang - orang yang mendalam ilmunya berkata : “Kami beriman kepada ayat - ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami. Dan tidak dapat mengambil pelajaran daripadanya melainkan orang - orang yang berakal.” Setelah membaca firman tersebut Rasulullah Saw bersabda : “Apabila kamu melihat orang - orang yang mengikuti ayat - ayat yang mutasyabihat dari Al-quran, maka mereka itulah orang - orang yang telah di sebut oleh Allah. Maka waspadalah terhadap mereka. (Shahih Muslim)
2. Hadis riwayat Jundab bin Abdullah Al-Bajali Ra, ia berkata : Rasulullah Saw bersabda : “Bacalah Al-quran sepanjang hati kalian bersepakat padanya lalu apabila kalian berselisih tentangnya, maka bangkitlah (hentikanlah). (Shahih Muslim)
3. Nabi Saw bersabda, "Barangsiapa di kehendaki baik oleh Allah, maka ia di karuniai kepahaman agama." Dan selanjutnya beliau Saw bersabda, "Sesungguhnya ilmu itu hanya di peroleh dengan belajar."
Abu Dzar berkata, "Andaikan kamu semua meletakkan sebilah pedang di atas ini (sambil menunjuk ke arah lehernya). Kemudian aku memperkirakan masih ada waktu untuk melangsungkan atau menyampaikan sepatah kata saja yang kudengar dari Nabi Saw sebelum kamu semua melaksanakannya, yakni memotong leherku, niscaya kusampaikan sepatah kata dari Nabi Saw itu.”
4. Rasulullah Saw bersabda : ”Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang maka dia di beri pendalaman dalam ilmu agama. Sesungguhnya memperoleh ilmu hanya dengan belajar.” (HR. Bukhari)
5. Para ulama adalah pelaksana amanat para Rasul selama mereka tidak memasuki (bidang) dunia. Mendengar sabda tersebut, para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, apa arti memasuki (bidang) dunia?" Beliau menjawab, "Mengekor kepada penguasa dan kalau mereka melakukan seperti itu maka hati - hatilah terhadap mereka atas keselamatan agamamu. (HR. Ath-Thabrani)
6. Rasulullah Saw bersabda : "Ya Allah, rahmatilah chalifah - chalifahku." Para sahabat lalu bertanya, "Ya Rasulullah, siapakah khalifah - khalifahmu?" Beliau menjawab, "Orang - orang yang datang sesudahku mengulang - ulang pelajaran hadits - hadits dan sunnahku dan mengajarkannya kepada orang - orang sesudahku." (HR. Ar-Ridha)
1. Orang yang berpegangan kepada sunahku pada saat umatku di landa kerusakan maka pahalanya seperti seorang syahid. (HR. Ath-Thabrani)
2. Orang yang cerdik ialah orang yang dapat menaklukkan nafsunya dan beramal untuk bekal sesudah wafat. Orang yang lemah ialah yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan muluk terhadap Allah. (HR. Abu Dawud)
3. Rasulullah Saw melarang kami mengenakan pakaian dari sutera, memakai cincin emas dan minum dengan tempat yang biasa di pakai untuk minum arak (seperti kendi). (HR. An-Nasaa'i)
4. Rasulullah Saw bersabda : ”Sebaik-baik urusan adalah yang pertengahannya (yang adil atau tidak berlebih-lebihan).” (HR. Al-Baihaqi)
5. Rasulullah Saw bersabda : ”Allah tidak menyukai pria yang bersuara keras (tinggi), tetapi Allah suka kepada yang bersuara lembut. ”(HR. Al-Baihaqi)
6. Laksanakan urusan - urusanmu dengan di rahasiakan. Sesungguhnya banyak orang menaruh dengki kepada orang yang memperoleh kenikmatan. (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi) Maksudnya rahasia – rahasia ketuhanan yang tersingkap.
7. Rasulullah Saw bersabda : ”Janganlah kamu berbaring dan meletakkan kaki yang satu di atas yang satu lagi.” (HR. Muslim)
8. Rasulullah Saw melarang orang makan atau minum sambil berdiri. (HR. Muslim)
9. Rasulullah Saw bersabda : ”Sesungguhnya Allah Tunggal (Esa) dan suka kepada yang ganjil (bilangan yang tidak genap).” (HR. Tirmidzi).
10. Rasulullah Saw bersabda : ”Pakaian untukmu yang terbaik ialah yang berwarna putih, maka pakailah dan juga untuk mengkafani mayit - mayitmu. ”(Ath-Thahawi)
11. Rasulullah Saw bersabda : ”Sesungguhnya Allah pemalu dan suka merahasiakan. jika kamu akan mandi hendaklah menutupinya (bertabir) dengan sesuatu.” (HR. Abu Dawud)
12. Rasulullah Saw menyukai mendahulukan yang kanan dalam segala hal, meskipun waktu berjalan dan ketika memakai sandal. (HR. Ibnu Hibban)
13. Rasulullah Saw bersabda : ”Perlahan-lahan dalam segala hal adalah baik, kecuali dalam amalan untuk akhirat.” (HR. Abu Dawud dan Al Hakim)
14. Aku berwasiat kepadamu agar bertakwa kepada Allah 'Azza wajalla, agar mendengar, taat dan patuh meskipun pemimpinmu seorang budak. Barangsiapa hidup panjang umur dari kamu maka dia akan melihat banyak silang-sengketa. Berpeganglah kepada sunnahku dan sunnah - sunnah khulafaur rasyidin yang mendapat petunjuk dan hidayah (sesudahku). Gigitlah kuat - kuat dengan gigi gerahammu. Waspadalah terhadap ciptaan persoalan - persoalan baru. Sesungguhnya tiap bid'ah mengandung kesesatan. (HR. Tirmidzi)
LARANGAN KE DUKUN DAN PERAMAL1. Rasulullah Saw Bersabda : “Barangsiapa mendatangi dukun peramal dan bertanya kepadanya tentang sesuatu (lalu mempercayainya) maka shalatnya selama empat puluh malam tidak akan di terima.” (HR. Muslim)
2. Rasulullah Saw Bersabda : “Barangsiapa mendatangi dukun peramal dan percaya kepada ucapannya maka dia telah mengkufuri apa yang di turunkan Allah kepada Muhammad Saw.” (Abu Dawud)
3. Rasulullah Saw Bersabda : “Sesungguhnya pengobatan dengan mantra - mantra, kalung atau gelang penangkal sihir dan guna - guna adalah syirik.” (HR. Ibnu Majah)
4. Rasulullah Saw Bersabda : “Barangsiapa membatalkan maksud keperluannya karena ramalan mujur atau sial maka dia telah bersyirik kepada Allah. Para sahabat bertanya, "Apakah penebusannya, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Ucapkanlah : "Ya Allah, tiada kebaikan kecuali kebaikanMu, dan tiada kesialan kecuali yang Engkau timpakan dan tidak ada ilah (tuhan / yang di sembah) kecuali Engkau." (HR. Ahmad)
5. Rasulullah Saw Bersabda : “Ramalan mujur atau sial adalah syirik.” (Beliau mengulanginya tiga kali) dan tiap orang pasti terlintas dalam hatinya perasaan demikian, tetapi Allah menghilangkan perasaan itu dengan bertawakkal.” (HR. Bukhari dan Muslim)
ADAB MAKAN DAN MINUM
1. Sesungguhnya Allah baik dan tidak mengabulkan (menerima) kecuali yang baik - baik. Allah menyuruh orang mukmin sebagaimana Dia menyuruh kepada para rasul, seperti firmanNya dalam Surat Al-Mukminun ayat 52 : "Hai rasul - rasul, makanlah dari makanan - makanan yang baik - baik dan kerjakanlah amal yang shaleh." Allah juga berfirman dalam surat Al Baqarah 172 : "Hai orang - orang yang beriman makanlah di antara rezeki yang baik - baik." Kemudian Rasulullah menyebut seorang yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan wajahnya kotor penuh debu menadahkan tangannya ke langit seraya berseru: "Ya Rabbku, Ya Rabbku", sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dia di beri makan dari yang haram pula. Jika begitu bagaimana Allah akan mengabulkan doanya? (HR. Muslim)
2. Rasulullah Saw bersabda : “Wahai Sa'ad, perbaikilah (murnikanlah) makananmu, niscaya kamu menjadi orang yang terkabul do'anya. Demi yang jiwa Muhammad dalam genggamanNya. Sesungguhnya seorang hamba melontarkan sesuap makanan yang haram ke dalam perutnya maka tidak akan di terima amal kebaikannya selama empat puluh hari. Siapapun yang dagingnya tumbuh dari yang haram maka api neraka lebih layak membakarnya. (HR. Ath-Thabrani)
3. Rasulullah Saw bersabda : “Janganlah kamu memberi makanan yang kamu sendiri tidak suka memakannya.” (HR. Ahmad)
4. Rasulullah Saw bersabda : “Sesungguhnya termasuk pemborosan bila kamu makan apa saja yang kamu bernafsu memakannya.” (HR. Ibnu Majah)
5. Rasulullah Saw berkata kepada Umar bin Abi Salamah, "Wahai anak, ucapkanlah Bismillah dan makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari apa yang ada di hadapanmu". (HR. Bukhari)
6. Rasulullah Saw bersabda : “Orang yang paling kenyang makan di dunia akan menjadi paling lama lapar pada hari kiamat. (HR. Al Hakim)
7. Rasulullah Saw bersabda : “Apabila kamu lupa menyebut "Bismillah" pada awal makan hendaklah mengucapkan : "Bismillah pada awal dan akhirnya". (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
8. Rasulullah Saw bersabda : “Apabila di serukan untuk makan malam lalu terdengar suara azan oleh muazin maka dahulukan makan malam.” (Abu Hanifah) Hal ini berlaku khusus untuk shalat Isya karena waktunya panjang.
9. Rasulullah Saw bersabda : “Hidangan makanan untuk dua orang seharusnya cukup untuk tiga orang dan makanan untuk tiga orang cukup untuk empat orang.” (HR. Bukhari)
10. Rasulullah Saw bersabda : “Barangsiapa makan bawang putih atau bawang merah hendaklah menjauhi kita atau menjauhkan diri dari masjid kita dan sebaiknya tinggal di rumahnya.” (HR. Bukhari) Keterangan : Sesungguhnya malaikat merasa terganggu dengan bau bawang merah dan bawang putih sebagaimana manusia pun merasa terganggu dengan bau tersebut.
11. Rasulullah Saw bersabda : “Dinginkanlah makanan, sesungguhnya yang panas - panas tidak ada berkahnya.” (HR. Al Hakim dan Ad-Dailami)
12. Rasulullah Saw bersabda : “Thariq bin Suwaid Ra bertanya kepada Nabi Saw tentang khamar (arak) dan beliau melarangnya. Lalu Thariq berkata, "Aku hanya menjadikannya campuran untuk obat." Lalu Nabi Saw berkata lagi, "Itu bukan obat tetapi penyakit." (HR. Ahmad)
13. Rasulullah Saw melarang orang meniup - niup makanan atau minuman. (HR. Abu Dawud) Keterangan : Meniup - niup makanan dan minuman yang panas biasa di lakukan dengan tujuan agar lekas dingin, dan hal ini di larang oleh Nabi Saw. Hendaknya makanan atau minuman tersebut di diamkan saja atau di dinginkan dengan sendirinya.
14. Rasulullah Saw bersabda : “kami melarang minum dan makan dengan perkakas makan dan minum dari emas dan perak. Beliau juga melarang kami berpakaian sutera dan yang di bordir dengan benang sutera dengan sabdanya, "Itu untuk kaum musyrikin di dunia dan untuk kamu di akhirat. (Mutafaq'alaih Imam Empat)
15. Rasulullah Saw bersabda : “Bertamu itu hanya tiga hari lamanya dan pemberian bekal perjalanan bagi tamu hanya untuk sehari semalam. Tidak halal bagi seorang muslim bertamu di rumah saudaranya semuslim sehingga menyebabkannya berdosa. Para sahabat bertanya, "Bagaimana sampai menyebabkan yang di tamui (tuan rumah) berdosa?" Nabi menjawab: "Dia bertamu sedang yang di tamui hampa tidak punya sesuatu apapun untuk di suguhkan kepada tamunya". (HR. Ahmad)
16. Rasulullah Saw melarang orang yang minum dengan membalik mulut kendi langsung ke mulutnya. (HR. Bukhari dan Muslim) Keterangan : Di larang minum langsung dari tempat minum yang di gunakan oleh sebagai wadah utama minuman, tetapi hendaklah cari wadah yang sesuai dengan mulut kamu (gelas/cangkir).
17. Hadis riwayat Ummu Salamah ra., istri Nabi Saw : Rasulullah saw. bersabda: Orang yang minum dengan wadah yang terbuat dari perak, sesungguhnya menggelegak dalam perutnya api neraka Jahanam. (Shahih Muslim)
18. Hadis riwayat Barra' bin Azib ra., ia berkata : Rasulullah Saw memerintahkan kami untuk melaksanakan tujuh perkara dan melarang kami dari tujuh perkara. Beliau memerintahkan kami menjenguk orang sakit, mengiringi jenazah, mendo’akan orang bersin (mengucap yarhamukallah), melaksanakan sumpah dengan benar, menolong orang yang teraniaya, memenuhi undangan dan menyebarkan salam. Beliau melarang kami dari cincin atau bercincin emas, minum dengan wadah dari perak, hamparan sutera, pakaian buatan Qas (terbuat dari sutera) serta mengenakan pakaian sutera baik yang tebal dan tipis. (Shahih Muslim)
KEUTAMAAN DZIKIR
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran Adz-Dzikir) dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” Al-Qur’an Surah Al-Hijr Ayat 9).
Hadis riwayat Abu Hurairah Ra : Dari Nabi Saw, beliau bersabda : “Sesungguhnya Allah Yang Maha Memberkahi lagi Maha Tinggi memiliki banyak malaikat yang selalu mengadakan perjalanan yang jumlahnya melebihi malaikat pencatat amal, mereka senantiasa mencari majelis - majelis dzikir. Apabila mereka mendapati satu majelis dzikir, maka mereka akan ikut duduk bersama mereka dan mengelilingi dengan sayap - sayapnya hingga memenuhi jarak antara mereka dengan langit dunia. Apabila para peserta majelis telah berpencar mereka naik menuju ke langit.” Beliau melanjutkan : “Lalu Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung menanyakan mereka padahal Dia lebih mengetahui daripada mereka : Dari manakah kamu sekalian? Mereka menjawab : Kami datang dari tempat hamba-hamba-Mu di dunia yang sedang mensucikan, mengagungkan, membesarkan, memuji dan memohon kepada Engkau. Allah bertanya lagi : Apa yang mereka mohonkan kepada Aku? Para malaikat itu menjawab : Mereka memohon surga-Mu. Allah bertanya lagi: Apakah mereka sudah pernah melihat surga-Ku? Para malaikat itu menjawab: Belum wahai Tuhan kami. Allah berfirman : Apalagi jika mereka telah melihat surga-Ku? Para malaikat itu berkata lagi : Mereka juga memohon perlindungan kepada-Mu. Allah bertanya : Dari apakah mereka memohon perlindungan-Ku? Para malaikat menjawab : Dari neraka-Mu, wahai Tuhan kami. Allah bertanya : Apakah mereka sudah pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat menjawab : Belum. Allah berfirman: Apalagi seandainya mereka pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat itu melanjutkan : Dan mereka juga memohon ampunan dari-Mu. Beliau bersabda kemudian Allah berfirman : Aku sudah mengampuni mereka dan sudah memberikan apa yang mereka minta dan Aku juga telah memberikan perlindungan kepada mereka dari apa yang mereka takutkan. Beliau melanjutkan lagi lalu para malaikat itu berkata : Wahai Tuhan kami! Di antara mereka terdapat si Fulan yaitu seorang yang penuh dosa yang kebetulan lewat lalu duduk ikut berzikir bersama mereka. Beliau berkata lalu Allah menjawab : Aku juga telah mengampuninya karena mereka adalah kaum yang tidak akan sengsara orang yang ikut duduk bersama mereka. (Shahih Muslim)
Apabila kamu melewati taman-taman surga makan dan minumlah sampai kenyang. Para sahabat lalu bertanya, "Apa yang dimaksud taman-taman surga itu, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Kelompok dzikir (Kelompok orang yang berdzikir atau majelis taklim)." (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
Menyebut - nyebut Allah adalah suatu penyembuhan dan menyebut - nyebut tentang manusia adalah penyakit (artinya penyakit akhlak). (HR. Al-Baihaqi)
Demi yang jiwaku dalam genggamanNya, kalau kamu selamanya bersikap seperti saat kamu ada bersamaku dan mendengarkan dzikir, pasti para malaikat akan bersalaman dengan kamu di tempat tidurmu dan di jalan - jalan yang kamu lalui. Tetapi, wahai Handhalah (nama seorang sahabat) kadangkala begini dan kadangkala begitu. (Beliau mengucapkan perkataan itu kepada Handhalah hingga di ulang - ulang tiga kali). (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
Rasulullah Saw menyebut - nyebut Allah setiap waktu (saat). (HR. Muslim)
Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Rabbnya dan yang tidak, seumpama orang hidup dan orang mati. (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah Saw bersabda : “Nyanyian dan permainan hiburan yang melalaikan dapat menumbuhkan kemunafikan dalam hati, bagaikan air menumbuhkan rerumputan. Demi yang jiwaku dalam genggamanNya, sesungguhnya Al-Qur'an dan dzikir menumbuhkan keimanan dalam hati sebagaimana air menumbuhkan rerumputan.” (HR. Ad-Dailami)
Rasulullah Saw bersabda : “Maukah aku beritahu amalanmu yang terbaik, yang paling tinggi dalam derajatmu, paling bersih di sisi Rabbmu serta lebih baik dari menerima emas dan perak dan lebih baik bagimu daripada berperang dengan musuhmu yang kamu potong lehernya atau mereka memotong lehermu? Para sahabat lalu menjawab, "Ya." Nabi Saw berkata,"Zikrullah." (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Rasulullah Saw bersabda : “Menangilah pacuan "Almufarridun". Para sahabat bertanya, "Apa Almufarridun itu?" Nabi Saw menjawab, "Laki - laki dan wanita - wanita yang banyak berdzikir kepada Allah." (HR. Muslim)
Seorang sahabat berkata, "Ya Rasulullah, sesungguhnya syariat - syariat Islam sudah banyak bagiku. Beritahu aku sesuatu yang dapat aku menjadikannya pegangan." Nabi Saw berkata, "Biasakanlah lidahmu selalu bergerak menyebut - nyebut Allah (dzikrullah)." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Rasulullah Saw bersabda : “Sebaik - baik dzikir dengan suara rendah dan sebaik - baik rezeki yang secukupnya. (HR. Abu Ya'la)
Sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, apa keuntungan dan keberuntungan yang di peroleh dari majelis dzikir?" Nabi Saw menjawab, "Keuntungan dan keberuntungan yang di perol dari majelis dzikir ialah surga." (HR. Ahmad)
Rasulullah Saw bersabda : “Tiada amal perbuatan anak Adam yang lebih menyelamatkannya dari azab Allah daripada dzikrullah. (HR. Ahmad)
TENTANG TAUBAT
Di terimanya tobat dari segala dosa, meskipun dosa dan tobat di perbuat berulang kali
· Hadis riwayat Abu Hurairah Ra : Dari Nabi Saw tentang yang beliau riwayatkan dari Tuhannya, beliau bersabda: Seorang hamba melakukan satu perbuatan dosa lalu berdoa : "Ya Allah, ampunilah dosaku". Allah Taala berfirman : Hamba-Ku telah berbuat dosa dan dia mengetahui bahwa dia mempunyai Tuhan yang akan mengampuni dosa atau akan menghukum karena dosa itu. Kemudian orang itu mengulangi perbuatan dosa, lalu berdoa lagi: Wahai Tuhan-ku, ampunilah dosaku. Allah Taala berfirman: Hamba-Ku telah berbuat dosa dan dia mengetahui bahwa dia mempunyai Tuhan yang akan mengampuni dosa atau menyiksa karena dosa itu. Kemudian orang itu melakukan dosa lagi, lalu berdoa: Wahai Tuhanku, ampunilah dosaku. Allah Taala berfirman: Hamba-Ku telah berbuat dosa dan dia mengetahui bahwa dia mempunyai Tuhan yang akan mengampuni dosa atau menghukum karena dosa itu serta berbuatlah sesukamu, karena Aku benar-benar telah mengampunimu. Abdul A`la berkata: Aku tidak mengetahui apakah Allah berfirman "berbuatlah sesukamu" pada yang ketiga kali atau keempat kali. (HR. Muslim)
Tentang kecemburuan Allah Ta’ala dan larangan perbuatan keji
· Hadis riwayat Abdullah bin Masud Ra, ia berkata : Rasulullah Saw bersabda : “Tidak ada seorang pun yang lebih menyukai pujian daripada Allah maka oleh karena itulah Dia memuji Zat-Nya sendiri. Dan tidak ada seorang pun yang lebih cemburu daripada Allah maka karena itu Allah mengharamkan perbuatan keji.” (Shahih Muslim)
· Hadis riwayat Abu Hurairah Ra, ia berkata : Rasulullah Saw bersabda : “Sesungguhnya Allah itu cemburu dan orang yang beriman juga cemburu. Kecemburuan Allah, yaitu jika orang mukmin melakukan apa yang di haramkan.” (Shahih Muslim).
Perbuatan - perbuatan baik itu menghapus dosa perbuatan - perbuatan buruk
· Hadis riwayat Abdullah bin Masud Ra : Bahwa seorang lelaki telah mencium seorang perempuan, lalu orang datang menemui Nabi Saw untuk menceritakan hal itu kepada beliau. Maka turunlah ayat: Dan dirikanlah salat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan - perbuatan baik itu menghapus dosa perbuatan - perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang - orang yang mau ingat. Lelaki itu bertanya : Apakah ayat ini untukku, wahai Rasulullah? Rasulullah Saw Bersabda : “Untuk siapa saja di antara umatku yang melakukan hal itu.” (Shahih Muslim).
· Hadis riwayat Anas Ra, ia berkata : Seorang lelaki datang menemui Nabi Saw lalu berkata : “Ya Rasulullah! Aku telah melanggar hukum hudud, maka laksanakanlah hukuman itu atas diriku! Kemudian tibalah waktu salat dan ia pun ikut salat bersama Rasulullah saw. Setelah menyelesaikan salat, orang itu berkata lagi : Ya Rasulullah! Sesungguhnya aku telah melanggar hukum hudud, maka laksanakanlah hukuman Allah itu atas diriku! Rasulullah saw. bertanya: Apakah engkau ikut melaksanakan salat bersama kami? Orang itu menjawab : Ya! Rasulullah Saw bersabda : Kamu telah di ampuni. (Shahih Muslim).
Di terimanya tobat seorang pembunuh, meskipun telah banyak membunuh, hadis riwayat Abu Said Al-Khudri Ra : Bahwa Nabi Saw bersabda : Di antara umat sebelum kamu sekalian terdapat seorang lelaki yang telah membunuh sembilan puluh sembilan orang. Lalu dia bertanya tentang penduduk bumi yang paling berilmu, kemudian dia ditunjukkan kepada seorang pendeta. Dia pun mendatangi pendeta tersebut dan mengatakan, bahwa dia telah membunuh sembilan puluh sembilan orang, apakah tobatnya akan diterima? Pendeta itu menjawab : Tidak! Lalu dibunuhnyalah pendeta itu sehingga melengkapi seratus pembunuhan. Kemudian dia bertanya lagi tentang penduduk bumi yang paling berilmu lalu ditunjukkan kepada seorang alim yang segera dikatakan kepadnya bahwa ia telah membunuh seratus jiwa, apakah tobatnya akan diterima? Orang alim itu menjawab : Ya, dan siapakah yang dapat menghalangi tobat seseorang! Pergilah ke negeri Anu dan Anu karena di sana terdapat kaum yang selalu beribadah kepada Allah lalu sembahlah Allah bersama mereka dan jangan kembali ke negerimu karena negerimu itu negeri yang penuh dengan kejahatan! Orang itu pun lalu berangkat, sampai ketika ia telah mencapai setengah perjalanan datanglah maut menjemputnya. Berselisihlah malaikat rahmat dan malaikat azab mengenainya.
Malaikat rahmat berkata: Dia datang dalam keadaan bertobat dan menghadap sepenuh hati kepada Allah. Malaikat azab berkata: Dia belum pernah melakukan satu perbuatan baik pun. Lalu datanglah seorang malaikat yang menjelma sebagai manusia menghampiri mereka yang segera mereka angkat sebagai penengah. Ia berkata : Ukurlah jarak antara dua negeri itu, ke negeri mana ia lebih dekat, maka ia menjadi miliknya. Lalu mereka pun mengukurnya dan mendapatkan orang itu lebih dekat ke negeri yang akan dituju sehingga diambillah ia oleh malaikat rahmat. (Shahih Muslim)
Demikianlah tahap awal mengenai aqidah dan akhlak yang dapat kami tampilkan, selanjutnya insya allah lain waktu kami posting kembali…Insya Allah Swt.
syukron katsier artikelnya sangat membantu, lebih banyak lagi mengupas tentang keilmuan yg sesuai dengan al-qur'an dan hadits untuk menyikapi kondisi zaman sekarang agar tidak sampai terjadi dhollu waadhollu "sesat menyesatkan".
BalasHapusAsmini Devi, terimakasih atas tanggapannya.
BalasHapus