INSAN HAMBA KEROHANIAN
Seorang muslim, karena imannya dan taqwanya, identik dengan menyibukkan diri dalam pelaksanaan ibadah, segala gerak kelakuan ia buat jadi ibadah dengan dasar-dasar dari syari’ah yang senantiasa update pengetahuan dan pemahamannya, dengan maksud dan tujuan hanya mengharapkan keridhaan dari Allah utamanya atas diri dan keluarganya dari murka dan siksaan Allah.
Ia lebih banyak membenamkan hati dan jiwanya pada pelaksanaan tambahan ibadah selain dari yang wajib, wajib ia jaga, sunnah ia perbanyak dan selalu mengingat (Dzikir) akan Allah pada tiap denyut nafasnya dan selalu menjaga akan hal tersebut. Tapi ingat juga!!! Kalau hidup selalu hanya bergantung pada gerak laku hal yang di atas sehingga kebutuhan dan tanggung jawab lainnya jadi terganggu akibat pola ibadah yang tidak menentu pembagian waktu antara duania dan akhirat, maka kehidupan dunianya jelas terganggu dan kewajiban terhadap keluarga secara duniawi juga akan jadi kacau balau, yang berakibat pada mengharapkan bantuan dari orang lain berupa shadaqah dan lain sebagainya, apalagi dengan memperalat agama untuk itu, maka akan jadi bumerang yang membuat Allah malah menjadi marah karena tidak sesuai dengan perintah-Nya dalam Al-Qur’an pada Surah Al-Jumu’ah Ayat 10, yang artinya yaitu : “Apabila telah di tunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.”
Orang-orang yang beriman itu pandai membagi waktu berdasarkan amanah dan tanggungjawab yang Allah berikan padanya, ia memahami itu, orang-orang muslimin yang sikap hiduppnya seperti yang di gambarkan di atas yakni hari-harinya hanya fokus pada ibadah total pada Allah saja tanpa menyadari atau pura-pura tak tahu akan kewajiban dan tanggungjawab dirinya terhadap hal lainnya dalam kehidupan dunia ini yang telah di gariskan dan di amanahkan Allah pada dirinya, jadi dalam menempuh kehidupan dunia dan kerohanian ini mesti di usahakan balans (seimbang) dan ini yang sangat di sukai Allah, karena segala sesuatu itu adalah yang pertengahan atau "sedang-sedang saja" tanpa melupakan kewajiban dan syukur pada-Nya.
Untuk hal ini banyak yang terlupakan oleh para kaum muslimin yang terlihat ahli-ahli ibadah, namun ternyata dalam menempuh kehidupan di dunia ini ia melupakan pada aturan antara hak dan kewajiban bagi kehidupan dunia dan akhiratnya sendiri, semoga kita semua terhindar dari hal-hal sedemikian....aamiiin.
Ia lebih banyak membenamkan hati dan jiwanya pada pelaksanaan tambahan ibadah selain dari yang wajib, wajib ia jaga, sunnah ia perbanyak dan selalu mengingat (Dzikir) akan Allah pada tiap denyut nafasnya dan selalu menjaga akan hal tersebut. Tapi ingat juga!!! Kalau hidup selalu hanya bergantung pada gerak laku hal yang di atas sehingga kebutuhan dan tanggung jawab lainnya jadi terganggu akibat pola ibadah yang tidak menentu pembagian waktu antara duania dan akhirat, maka kehidupan dunianya jelas terganggu dan kewajiban terhadap keluarga secara duniawi juga akan jadi kacau balau, yang berakibat pada mengharapkan bantuan dari orang lain berupa shadaqah dan lain sebagainya, apalagi dengan memperalat agama untuk itu, maka akan jadi bumerang yang membuat Allah malah menjadi marah karena tidak sesuai dengan perintah-Nya dalam Al-Qur’an pada Surah Al-Jumu’ah Ayat 10, yang artinya yaitu : “Apabila telah di tunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.”
Orang-orang yang beriman itu pandai membagi waktu berdasarkan amanah dan tanggungjawab yang Allah berikan padanya, ia memahami itu, orang-orang muslimin yang sikap hiduppnya seperti yang di gambarkan di atas yakni hari-harinya hanya fokus pada ibadah total pada Allah saja tanpa menyadari atau pura-pura tak tahu akan kewajiban dan tanggungjawab dirinya terhadap hal lainnya dalam kehidupan dunia ini yang telah di gariskan dan di amanahkan Allah pada dirinya, jadi dalam menempuh kehidupan dunia dan kerohanian ini mesti di usahakan balans (seimbang) dan ini yang sangat di sukai Allah, karena segala sesuatu itu adalah yang pertengahan atau "sedang-sedang saja" tanpa melupakan kewajiban dan syukur pada-Nya.
Untuk hal ini banyak yang terlupakan oleh para kaum muslimin yang terlihat ahli-ahli ibadah, namun ternyata dalam menempuh kehidupan di dunia ini ia melupakan pada aturan antara hak dan kewajiban bagi kehidupan dunia dan akhiratnya sendiri, semoga kita semua terhindar dari hal-hal sedemikian....aamiiin.
Posting Komentar untuk "INSAN HAMBA KEROHANIAN"
Terimakasih atas kunjungan anda...