Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

Rekaman Penyusunan Al-Qur'an Periode Makkah

Rekaman dan Penyusunan Al-Qur'an Periode Makkah

Walaupun diwahyukan secara lisan, Al-Qur'an sendiri secara konsisten menyebut sebagai kitab tertulis, ini memberi petunjuk bahwa wahyu tersebut tercatat dalam tulisan, pada dasarnya ayat-ayat Al-Qur'an tertulis sejak awal perkembangan Islam, meski masyarakat yang baru lahir itu masih menderita berbagai permasalahan akibat kekejaman yang dilancarkan oleh pihak kafir Quraish.

Suatu hari ‘Umar keluar rumah menenteng pedang terhunus hendak melibas leher Nabi Muhammad Saw, beberapa sahabat sedang berkumpul dalam sebuah rumah di bukit Safa, jumlah mereka sekitar empat puluhan termasuk kaum wanita, di antaranya adalah paman Nabi Muhammad Saw, Hamzah, Abu Bakar, 'Ali dan juga lainnya yang tidak pergi berhijrah ke Ethiopia. Nu'aim secara tak sengaja berpapasan dan bertanya ke mana ‘Umar hendak pergi. "Saya hendak menghabisi Muhammad, manusia yang telah membuat orang Quraish khianat terhadap agama nenek moyang dan mereka tercabik-cabik serta ia (Muhammad) mencaci maki tata cara kehidupan, agama, dan tuhan-tuhan kami, sekarang akan aku libas dia, engkau hanya akan menipu diri sendiri `Umar, katanya. "Jika engkau menganggap bahwa bani Abdul Manaf mengizinkanmu menapak di bumi ini hendak memutus nyawa Muhammad, lebih baik pulang temui keluarga anda dan selesaikan permasalahan mereka." `Umar pulang sambil bertanya-tanya apa yang telah menimpa keluarganya. Nu'aim menjawab,"Saudara ipar, keponakan yang bernama Sa`id serta adik perempuanmu telah mengikuti agama baru yang dibawa Nabi Muhammad Saw,, oleh karena itu, akan lebih baik jika anda kembali menghubungi mereka."

Umar cepat-cepat memburu iparnya di rumah, tempat Khabba sedang membaca Surah Taha dari sepotong tulisan Al-Qur'an, saat mereka dengar suara ‘Umar, Khabba lari masuk ke kamar kecil, sedang Fatima mengambil kertas kulit yang bertuliskan Al-Qur' an dan diletakkan di bawah pahanya, kemarahan ‘Umar semakin membara begitu mendengar saudara-saudaranya masuk Islam, keinginan membunuh orang yang beberapa saat sebelum itu ia tuju semakin menjadi jadi.

Dalam cerita ini berkaitan dengan kulit kertas bertulisan Al-Qur'an, Menurut Ibn 'Abbas ayat-ayat yang diturunkan di Mekah terekam dalam bentuk tulisan sejak dari sana, seperti dapat dilihat dalam ucapan Az-Zuhri, 'Abdullah bin Sa'd bin 'Abi As-Sarh, seorang yang terlibat dalam penulisan Al-Qur'an sewaktu dalam periode ini, dituduh oleh beberapa kalangan sebagai pemalsu ayat-ayat Al-Qur'an.

Orang lain sebagai penulis resmi adalah Khalid bin Sa'id bin Al-‘As di mana ia menjelaskan, "Saya orang pertama yang menulis 'Bismillah arRahman arRahim' (Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang).

Al-Kattani mencatat peristiwa ini: Sewaktu Rafi` bin Malik al-Ansari menghadiri baiah al-'Aqaba, Nabi Muhammad Saw menyerahkan semua ayat-ayat yang diturunkan pada dasawarsa sebelumnya, ketika kembali ke Madinah, Rafi' mengumpulkan semua anggota sukunya dan membacakan di depan mereka.

Posting Komentar untuk "Rekaman Penyusunan Al-Qur'an Periode Makkah"