Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

BELAJAR DAN TINGKATKAN ILMU AGAMA

Allah berfirman dalam Surat Al-Mujadalah Ayat 11, yaitu : “Hai orang - orang beriman apabila kamu di katakan kepadamu : "Berlapang - lapanglah dalam majelis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila di katakan : "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang - orang yang beriman di antaramu dan orang - orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Menurut ayat tersebut, Allah Swt akan mengangkat derajat orang - orang yang beriman dan berilmu pengetahuan beberapa tingkat. Oleh karenanya Allah menyuruh manusia berpikir menggali ilmu pengetahuan, membentuk majelis ta’lim, membaca ayat - ayat Allah Swt, baik ayat yang tertulis maupun yang tercipta yaitu segala sesuatu yang di ciptakan Allah Swt, misalnya langit, bumi, gunung, bintang, dan lain - lain.

Kelebihan ilmu bila di banding harta, yaitu :

1. Ilmu adalah warisan para nabi, sedangkan harta adalah warisan dari Fir’aun, Qarun, dan lain - lain.

2. Ilmu selalu menjaga orang yang mempunyainya, sedangkan harta di jaga oleh orang yang mempunyainya.

3. Orang yang berilmu banyak mempunyai teman, sedangkan orang yang berharta mempunyai banyak lawan.

4. Ilmu apabila di berikan kepada orang lain akan bertambah sedangkan harta bila di berikan akan berkurang.

5. Ilmuwan sering di panggil alim, ulama, dan lain-lain. Sedangkan hartawan sering di panggil bakhil, kikir, dan lain-lain.

6. Pemilik ilmu akan menerima syafa’at pada hari kiamat, sedangkan pemilik harta di mintai pertanggungjawabannya.

7. Ilmu apabila di ilmukan tidak akan habis, sedangkan harta bila di simpan akan usang dan lapuk.

8. Ilmu tidak usah di jaga dari kejahatan, sedangkan harta selalu di jaga dari kejahatan.

9. Ilmu tidak memerlukan tempat, sementara harta memerlukan tempat.

10. Ilmu akan menyinari hati hingga menjadi terang dan tenteram, sedangkan harta akan mengeraskan hati.

Jadi beberapa point tersebut merupakan penegasan kepada kita bahwa ilmu lebih mulia dari pada harta, dalam mencari harta kita boleh jadi merugi, akan tetapi sejauh mana pun kita mencari ilmu tidak akan pernah ada istilah merugi. Karena sangat kecilnya titik ilmu di dunia ini di banding ilmu Allah Swt, ilmu pengetahuan menggambarkannya dengan konsep ketiadaan, hal yang ini telah di sebutkan Allah di dalam Al-Qur’an Surat Al-Anbiya Ayat 30, yaitu : “Dan apakah orang - orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup, maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”

Dalam ayat ini di sebutkan bahwa awal mulanya langit dan bumi adalah dari sesuatu yang padu, padu di sini artinya adalah satu titik tunggal yang telah di yakini sebagai asal asul alam semesta, kemudian Allah Swt memisahkan antara keduanya (yaitu langit dan bumi), maksudnya di pisahkannya masing - masing bagian dari suatu yang padu ini oleh suatu ledakan dahsyatyang dapat melemparkan material - material menjadi bintang, bumi, dan langit sebagai ruang kosong di antaranya. 


Allah berfirman dalam Al - Qur’an Surat Ali - Imran Ayat : 191, yaitu : (yaitu) orang - orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) : "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia - sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.”

Ayat ini juga menyiratkan untuk menyuruh kita selalu merenung dan berpikir atau bertafakkur akan kebesaran Allah Swt atas karunia penciptaanNya bagi makhlukNya, jalannya untuk mensyukuri ini adalah senantiasa mengingat Allah Swt (dzikir) dalam setiap keadaan apapun juga serta melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala laranganNya. 


Apa yang baru saja saya sampaikan dalam pembicaraan tadi adalah sebuah contoh bahwa dengan mencari ilmu maka keimanan kita kepada Allah Swt, iman kepada Malaikat, kepada ayat-ayat Al-Qur’an, kepada para Rasul, kepada hari akhir, dan iman kepada takdir insya Allah akan bertambah seiring meningkatnya iman kepada Allah Swt. 

Seorang pegawai negeri jika ia senantiasa selalu belajar untuk selalu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan atas nama Allah Swt sambil memegang amanah yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Saw, maka ia termasuk sebagai seorang yang amanah dan benar di sisi Allah Swt. 

Jika malah sebaliknya, maka sebuah kursi telah di tempatkan di neraka oleh Allah Swt, marilah kita sama – sama merenungkan hal ini dan dapat melakukan perubahan kepada yang lebih baik lagi agar mendapatkan rahmat dan ridha Allah Swt, amiin. Dan sudah tentu jika kita semua selalu menghidupkan majelis - majelis ta’lim dan majelis – majelis dzikir, maka insya Allah Swt akan tercatatlah kita sebagai calon - calon penghuni syurga sebagaimana sabda Rasulullah Saw, dari Abu Hurairah Ra, “Sesungguhnya Rasulullah telah bersabda, “Barangsiapa yang menempuh suatu jalan bepergian mencari ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.” (H.R Bukhari dan Muslim).

Posting Komentar untuk "BELAJAR DAN TINGKATKAN ILMU AGAMA"