Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

PENERAPAN SYARIAT, THARIQAT DAN HAKIKAT

Perlu kami jelaskan kepada kita semua tentang pengertian syari'at, hal mana sama sekali tidak boleh terpisah dan terlepas dari i'tikad hati, apakan itu kita laksanakan atau tidak.

1.  Syari'at ialah ketentuan - ketentuan Allah Swt dan RasulNYA sehubungan dengan perintah dan larangan, dan tata cara melakukannya pada arti zhahir.

2.  Thariqat maksudnya yang sederhana ialah sengaja kita mengamalkan segala ilmu dengan karena Allah Swt semata - mata.

3.  Hakikat ialah menyangkut masalah bathin yang dengan suatu tanggapan yang selalu tertuju kepada Allah Swt lewat sinar cahaya kebenarn yang terpancang pada hati.

Syariat dan hakikat itu tidak akan tercerai berai yng maksudnya tidak akan terjadi yang zahir tanpa dorongan bathin, begitu pula tidak ada dorongan bathin maka tidak akan terjadi pada zahir, jadi syariat tanpa hakikat adalah sia - sia dan hakikat tanpa syariat adalah salah besar.
Tiap - tiap hakikat yang tidak di kuatkan dan di ikuti dengan syariat adalah kufur zindiq, dan siapa saja yang mengatakan syariat itu berlawanan dengan hakikat berarti orang itu adalah kafir.
Perlu kita ingat bersama adalah syariat ini di jelaskan dalam suatu ilmu yang di sebut dengan Ilmu Fiqh, dan yang menyangkut dengan hal - hal bathin/hakikat di jelaskan dalam suatu macam ilmu yang di namakan dengan Ilmu Tasawwuf, keduanya ini bersumber dari ajaran Al-Qur'an dan keterangan dari Rasulullah Saw.
Tentang syariat, thariqat dan hakikat ini adalah laksana sebuah kelapa, syariat adalah tempurung, thariqat adalah isinya dan hakikat adalah laksana minyaknya, tempurung berfungsi menjaga isinya, sedangkan minyak adalah sesuatu yang tersembunyi pada isi, jadi minyak inilah yang di rahasiakan atau di sembunyikan dan tidak boleh di ajarkan kepada seseorang yang tidak mampu akan tingkat akal pikirannya (kecerdasannya).

Ilmu hakikat adalah suatu ilmu laduni, siapa yang mengingkarinya mendapat siksa, siapa yang tidak mengetahuinya berkemungkinan akan mati sesat, pengetahuan ini tersembunyi karena manusia pada umumnya tercurah perhatian kepada keadaan yang gelap, yaitu hanya kepada yang lahir semata - mata dan terlebih lagi lebih memperturutkan hawa nafsu belaka, bilama semua kegelapan itu telah hilang sirna, maka kemudian nyatalah hakikat itu dengan terangnya dan jelas, inilah juga yang di maksudkan oleh hadist Rasulullah Saw "Siapa yang mengamalkan ilmunya, Allah Swt akan wariskan kepadanya ilmu yang belum pernah di ketahui atau di pelajarinya sebelum itu".

Allah Swt berikan taufiq hidayah kepadanya, di hormati oleh segala makhluk dan di sediakan baginya syurga di akhirat kelak, Imam Hujjatul Islam Al-Ghazali, Ra menegaskan "Siapapun yang tidak memperoleh ilmu ini, maka di khawatirkan mereka akan mati dalam kekafiran".

Orang - orang yang tetap kasih akan dunia dan tetap pula dalam kungkungan hawa nafsunya, tidak akan merasakan kemantapan ilmu ini, meskipun dalam ilmu - ilmu lain dia berhasil, setidak - tidaknya dia tidak pernah merasakan akan kemanisan ilmu.

Orang yang mengingkari ilmu ini, bagaimanapun juga tidak pula akan merasakan keindahan ilmu ini, dan tidak mungkin mereka bisa mendapatkan "Mukasyafah" artinya terbuka hijab/dinding, sebagaimana yang di alami oleh para siddiqin dan ahli muqaraabin.

Mukasyafah adalah suatu gambaran tentang kebersihan hati, sehingga memancar cahaya kebenaran hidup yang di iringi pula dengan keimanan yang makin mantap, untuk hal tersebut sangat di perlukan ketekunan, mujahadah (perjuangan), riyadhah (latihan), muraqobah (intipan) dan musyahadah serta jangan sekali - kali lengah dan lalai dalam istiqamah berkekalan akan kedekatan dengan ingat kepada Allah Swt.

Posting Komentar untuk "PENERAPAN SYARIAT, THARIQAT DAN HAKIKAT"